5 Cara Sterilisasi Botol Bayi, Perlu Seberapa Sering Dilakukan?
Steril botol bayi perlu banget tapi seberapa sering harus dilakukan?
13 September 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ma, salah satu benda penting yang wajib dipersiapkan untuk si Kecil adalah botol susunya. Tak cuma sampai di situ, Mama juga perlu memikirkan alat sterilisasinya. Botol yang tidak steril bisa menyebabkan kuman berkembang, dan akhirnya mengontaminasi susu bayi. Akibatnya, si Kecil bisa terkena infeksi perut. Apalagi sistem tubuhnya belum cukup kuat untuk melawan bakteri.
Sebelum disterilkan, cuci botol sampai bersih. Perhatikan juga dot nya, jangan sampai ada susu yang tertinggal di bagian-bagian yang sempit. Saat memasukkan botol ke alat sterilisasi, tangan Mama juga harus bersih. Jadi cucilah tangan terlebih dahulu, atau lebih baik gunakan alat penjepit untuk memegang botol tersebut.
Berikut Popmama.com informasikan lima cara mensterilkan botol susu.
1. Sterilisasi dengan air panas
Kembali ke zaman orangtua dulu, mereka tidak perlu alat khusus untuk mensterilkan botol susu. Untuk cara ini, Mama cuma perlu air panas dan panci khusus. Jangan khawatir, mensterilkan botol bayi dengan cara ini juga aman kok.
Ini cara sterilisasi botol dengan air panas:
- Isi panci khusus untuk botol bayi dengan air yang cukup
- Celupkan botol yang sudah dicuci bersih (jangan ada sisa sabun) secara terbalik, pastikan tidak ada gelembung udaranya
- Rebus sampai mendidih selama lima menit
- Matikan, angkat botol dengan penjepit karena pasti panas sekali Ma
- Tempatkan botol di atas lap kering dan biarkan kering
2. Sterilisasi dengan menggunakan microwave
Ya, microwave di rumah bisa digunakan untuk sterilisasi botol bayi. Namun yang perlu diperhatikan, pastikan microwave dalam keadaan bersih tidak ada sisa-sisa makanan. Bersihkan juga dengan sabun khusus bayi supaya microwave aman digunakan. Namun pastikan botol susu yang Mama gunakan terbuat dari bahan yang aman bila dimasukkan ke dalam microwave.
Ini langkah-langkahnya:
- Bersihkan microwave sebelum digunakan
- Isi botol dengan air bersih sampai setengahnya
- Microwave dengan suhu yang tinggi selama satu hingga dua menit
- Gunakan sarung tangan atau penjepit, keluarkan botol dari microwave
- Buang sisa airnya, kemudian keringkan botol di atas lap kering
Editors' Pick
3. Sterilisasi dengan uap listrik
Sekarang sudah banyak merek yang menjual sterilisasi uap listrik. Ini merupakan salah satu alat yang berguna dan Mama tidak perlu mengeluarkan uang banyak. Sterilisasi dengan uap juga bisa mencapai suhu yang lebih tinggi daripada air mendidih sehingga dapat membunuh lebih banyak bakteri dan jamur.
Ingat, sebelum memasukkan ke dalam alat sterilisasi, pastikan bagian botol sudah dibersihkan dengan baik dan tidak ada sisa sabun yang masih menempel. Keuntungan lain alat sterilisasi uap listrik adalah, bisa digunakan untuk berbagai macam kebutuhan bayi, Ma. Seperti di antaranya, untuk mensterilkan mainan bayi, botol pompa ASI, dan teether.
4. Sterilisasi dengan tablet khusus
Tablet sterilisasi untuk bayi sudah bisa Mama temui di toko khusus barang bayi. Ini merupakan cara termudah jika tidak ada alat yang bisa digunakan untuk sterilisasi. Jangan khawatir Ma, tablet sterilisasi berbasis food-grade dan sama efektifnya dalam menghilangkan bakteri serta jamur seperti cara sterilisasi yang lain. Asal Mama mengikuti instruksi penggunaan pada kemasan untuk hasil yang maksimal.
Tablet steril ini cocok digunakan saat Mama membawa bayi bepergian.
5. Sterilisasi dengan UV cube
Ini bisa dibilang alat sterilisasi yang paling mahal, tapi juga paling efektif. Sinar UV dari UVI cube dipercaya bisa menghilangkan 99 persen bakteri dan jamur. Selain itu, alat UVI cube juga mampu untuk mensterilkan banyak botol sekaligus. Dua rak di dalam alatnya bisa digunakan untuk tujuh botol bayi plus mainan.
Sebenarnya apapun caranya, itu semua kembali ke Mama. Lima cara di atas itu baik, tergantung mana yang mudah Mama lakukan agar tidak mengganggu aktivitas mama. Tapi Ma, sebenarnya kapan waktu terbaik untuk sterilisasi botol dan seberapa sering proses sterilisasi ini perlu dilakukan?
Seberapa Sering Botol Perlu Disteril?
Dilansir dari thebump.com, sebenarnya tidak perlu sesering itu untuk mensterilkan botol bayi. Botol yang terlalu sering disterilkan akan berpotensi untuk merusak botol itu, dan memungkinkan bahan kimia masuk ke dalam susu. Terutama jika Mama menggunakan botol plastik, meski sudah berlabel BPA tetap bahaya jika terus menerus dipanaskan. Ada baiknya dari awal Mama menggunakan botol kaca yang lebih awet.
Namun, untuk pemakaian pertama kali, tentu botol bayi perlu dicuci dan disterilkan. Sebab, kita tidak tahu pasti di mana botol itu diletakkan dan bagaimana proses pengemasannya. Selain itu, ada empat situasi di mana botol bayi perlu sering disterilkan, yaitu:
- Saat meminjam peralatan bayi tersebut atau menggunakan botol bayi bekas. Hal ini juga berlaku untuk botol bayi yang sudah digunakan oleh saudaranya yang lebih tua, meskipun itu di rumah mama sendiri.
- Jika bayi sakit, supaya bakteri dan virus tidak kembali masuk ke dalam sistem imun tubuh bayi.
- Jika bayi lahir prematur atau punya masalah kesehatan. Bayi lahir prematur perlu barang-barang yang bersih di sekitarnya, karena dia lahir dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Jika Mama tidak punya akses ke air minum bersih. Jika di rumah menggunakan air sumur, pastikan botol bayi disterilkan setiap kali botol dicuci. Hal ini supaya bakteri dari air sumur tidak menginfeksi bayi.
Selain empat situasi di atas, Mama cukup mensterilkan botol sehari sekali di malam hari. Supaya besoknya botol si Kecil sudah bersih dan siap digunakan. Lalu bagaimana kalau sedang traveling dan kebetulan tidak bisa membawa alatnya?
Ma, pastikan tempat menginap setidaknya ada kompor, akses air bersih, dan alat dapur minimalis. Mama cukup membawa lap kering, dan Mama bisa melakukan cara steril botol seperti cara nomor satu.
Sampai Kapan Botol Bayi Perlu Disterilkan?
Menurut pedoman dari CDC (Center for Disease Control and Prevention), tidak masalah untuk berhenti mensterilkan botol bayi saat usia bayi sudah tiga bulan ke atas. Di usia tersebut, sistem imun bayi sudah semakin baik.
Selain itu, botol perlu berhenti disterilkan jika sudah terlihat ada kerusakan, seperti, botol sobek, berubah warna, pecah, dan sebagainya. Dot botol yang sudah mengalami perubahan bentuk juga harus langsung diganti, karena bisa menyebabkan bayi tersedak.
Begitulah Ma panduan terbaik tentang cara mensterilkan botol susu. Tentu kita semua ingin yang terbaik dan yang sehat untuk perkembangannya bukan?
Baca juga:
- 11 Rekomendasi Sabun Khusus Pencuci Botol Susu Bayi
- 6 Hal yang Harus Dicermati Saat Memilih Sabun Pencuci Botol Bayi
- 5 Langkah Mencuci Botol Bayi yang Benar dan Bersih