Pelajari! 3 Cara untuk Membedong Si Bayi. Ini Panduannya, Ma!
Hati-hati dengan SIDS ya tapi Ma!
2 Maret 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Membedong adalah proses membungkus bayi baru lahir dengan selembar kain lebar dari ujung kaki hingga dadanya. Kain itu dilipat di sekeliling tubuh bayi dan kemudian ujungnya diikat atau dijepit memakai peniti. Membedong dipercaya bisa menenangkan, membuat bayi hangat, dan membantu meluruskan kaki bayi.
Proses membungkus kain ini ada aturannya. Ikatan kain terlalu longgar bisa lepas dan berbahaya jika menutupi saluran napas. Ikatan bedong yang terlalu ketat bisa mengakibatkan bayi sesak napas dan mual karena perutnya tertekan.
Pendapat-pendapat ini pasti pernah Mama dengar menjelang si Bayi lahir. Tapi apa sih sebenarnya manfaat dari membedong bayi ini?
Ini lho ma, panduan tepat untuk membedong bayi yang benar. Harus hati-hati dengan bahaya SIDS lho Ma!
Manfaat Membedong Bayi Menurut Dokter Anak
Bedong bayi umumnya sudah diterapkan sejak bayi lahir di rumah bersalin. Balutan kain hangat yang menyerupai rahim Mama, menjaga bayi agar lebih tenang dan tidur lebih nyaman. Kehangatan dari bedong itu juga membuat si Bayi tidak kedinginan.
Ketika lahir, bayi biasanya mempunyai refleks moro, atau yang biasa disebut dengan refleks kejut. Refleks ini dapat membangunkan si Bayi dari tidur nyenyaknya, dan melakukan gerakan dengan memanjangkan lengan dan menekuk kakinya. Bayi yang dibedong, gerakannya lebih dapat terjaga sehingga mencegah refleks ini untuk membangunkannya.
Menurut The American Academy of Pediatrics (AAP), jika dilakukan dengan benar, bedong dapat membantu menenangkan saat si Bayi rewel.
Ini 3 Cara yang Tepat untuk Membedong Bayi Beserta Videonya
Hal pertama yang perlu diingat Mama saat membedong si Bayi adalah jangan terlalu erat. Tetap berilah ruangan agar si Bayi bisa menggerakan kakinya. Terlalu erat membedong dapat menyebabkan rusaknya tulang rawan lunak dari rongga pinggul si Bayi yang mengarah pada hip dysplasia.
Membedong bayi pun terdapat tiga cara, yaitu:
Diamond Swaddle
- Taruh selimut dengan bentuk miring seperti diamond, lipat ke belakang bagian atasnya.
- Tempatkan kepala bayi pada lipatan selimut, pastikan kedua lengannya berada di bawah dan mengapit tubuhnya.
- Turunkan lengan kiri bayi, tarik sudut selimut hingga menutupi lengan kiri dan dadanya, kemudian selipkan di bawah sisi sudut kanan tubuhnya.
- Lakukan hal yang sama di sudut kanan bayi, kemudian selipkan selimut di bawah sisi sudut kiri tubuhnya.
- Tinggalkan ruang di bagian bawah kaki bayi untuk bergerak, putar dan lipat ujung bawah selimut ke bagian belakang bayi.
- Pastikan kedua kaki agak menekuk ke atas, sehingga kaki dan pinggulnya ada ruangan untuk bergerak bebas.
Square Swaddle
- Taruh selimut dengan bentuk persegi di bidang yang datar.
- Tempatkan kepala bayi di atas lipatan selimut, pastikan kedua lengannya berada di bawah dan mengapit tubuhnya.
- Tarik sudut selimut kiri hingga menutupi lengan dan dadanya, kemudian selipkan di bawah sudut kanan bayi.
- Tarik sudut selimut kanan hingga menutupi lengan dan dadanya, kemudian selipkan di bawah sudut kiri bayi.
- Tempatkan kaki bayi agak menekuk ke atas, sediakan ruangan agar kaki dan pinggulnya dapat bergerak bebas.
- Tarik sisi bawah selimut bayi ke atas, kemudian selipkan ke sisi kanan dan kiri bayi.
Sleep Sack Swaddle
Beruntungnya di zaman yang modern sekarang, sudah ada beberapa merek yang menjual bedong instan yang berbentuk seperti onesie. Dengan bedong seperti ini, yang perlu mama lakukan adalah:
- Letakkan bayi di dalam bedong instan, kemudian tarik ritsletingnya.
- Bungkus bayi di sisi kanan dan kiri, kencangkan bagian atas dengan pengeratnya.
Untuk memudahkan Mama, berikut video step by step yang bagus beserta penjelasannya.
Hal yang Harus Diperhatikan Saat Membedong Bayi
Membedong bayi dengan cara yang salah dapat menyebabkan si Bayi terkena hip dysplasia. Lebih buruknya lagi, bayi Mama dapat meninggal karena SIDS (sudden infant death syndrome). Untuk itu Ma, perhatikan hal ini saat membedong si Bayi:
- Pilih kain bedong dari bahan katun yang lembut dan nyaman, tapi tidak membuat si Bayi kepanasan.
- Hindari membedong terlalu erat di bagian bawah, selalu berikan ruang agar kaki bayi masih dapat bergerak.
- Eratkan bedongan di bagian atas. Pergerakan bayi yang aktif dapat membuat bedong atas lepas, sehingga menutupi jalur napas bayi dan menyebabkan SIDS.
- Jika menggunakan bedong, bayi harus tidur dalam posisi terlentang bukan tengkurap. Tidur tengkurap dengan bedong dapat menyebabkan SIDS.
- Perhatikan cuaca dan suhu ruangan ya Ma. Jika panas, gunakan singlet dan celana pendek sebelum dibedong. Kepanasan dapat menyebabkan SIDS juga pada si Bayi. Jika udara dingin, gunakan baju dan celana panjang.
Pada saat bayi tidur, pastikan juga di sekeliling si Bayi tidak ada benda apapun termasuk bantal dan gulingnya. Gerakan bayi yang aktif dapat menyenggol benda-benda tersebut dan menutup jalur pernapasannya, sehingga dapat menyebabkan SIDS.
Waktu dan Tanda Bedong Harus Dilepas
Menurut The American Academy of Pediatrics (AAP) yang dilansir dari Mama Natural, si Bayi sudah tidak perlu dibedong lagi ketika usianya empat bulan ke atas, atau saat si Bayi sudah belajar untuk berguling.
Jika si Bayi sudah tidak perlu dibedong, Mama bisa menggunakan selimut sebagai gantinya untuk menjaga suhu tubuh si Bayi tetap hangat saat tidur. Tapi ingat, tempatkan selimut di bagian bawah lengan bayi supaya tidak menutupi jalur pernapasannya.
Kondisi Bayi yang Tidak Boleh Dibedong
Ada beberapa bayi yang dengan aktif menolak kebaikan dari membedong. Mama bisa melihat tandanya dari tangan si Bayi yang terus menerus keluar saat dibedong. Selain itu, beberapa kondisi ini tidak cocok untuk si Bayi dibedong:
- Saat si Bayi tidur di tengah orangtua, karena tidak ada jarak (atau tangan bayi) yang memperingatkan jika posisi orangtua sudah terlalu dekat.
- Bayi yang sudah bisa berguling kurang dari empat bulan.
- Bayi dengan risiko medis SIDS.
- Bayi yang berada di lingkungan panas.
Jika si Bayi tidak suka dibedong, tidak masalah karena bedong tujuannya untuk memberi bayi Mama kehangatan, bukan hukuman. Mama sendiri pasti punya insting cara tidur yang terbaik dan aman untuk si Bayi. Mama bisa konsultasi dengan dokter anak untuk perlu atau tidaknya dilakukan bedong dengan melihat kondisi bayi Mama.
Baca juga:
- Kesalahan Membedong Bayi yang Bisa Berakibat Fatal
- Penyebab Kaki Bengkok. Bukan Karena Tidak Dibedong