Ada banyak saran mengenai posisi tidur bayi yang benar, tapi apakah Mama tahu mana posisi tidur yang benar? Mendengarkan saran yang buruk mengenai posisi tidur si Bayi bisa berbahaya lho, Ma. Hal itu karena bisa menyebabkan SIDS (sudden infant death syndrom).
Berikut merupakan empat mitos dan fakta mengenai posisi tidur si Bayi yang pasti sering Mama dengar. Jadi yang benar posisi tidur si Bayi itu bagaimana ya kira-kira?
Mitos 1: Tidur miring adalah posisi yang paling aman
rawpixel.com/McKinsey
Mitos fakta posisi tidur bayi
Mama mungkin merasa, si Bayi akan aman jika tidak tidur tengkurap atau perut menempel ranjang. Namun faktanya dengan tidur menyamping, si Bayi akan dengan mudah berguling dan menutupi jalur pernapasannya.
Memang Mama bisa menyangga posisi tidur mereka dengan bantal atau guling. Namun ingat, barang-barang ini juga bisa membuat jalur pernapasan si Bayi tertutup dan meningkatkan risiko SIDS lho.
Jadi, tidur miring aman hanyalah MITOS belaka.
Mitos 2: Bayi akan sering tersedak jika tidur terlentang
rawpixel.com/McKinsey
Mitos fakta posisi tidur bayi
Muntah bayi, atau gumoh, akan sering terjadi dalam beberapa bulan pertama kehidupan si Bayi. Banyak juga yang mengatakan jika si Bayi tidur terlentang makan dia akan tersedak muntahannya sendiri.
Namun faktanya, tidak akan bukti yang menunjukkan si Bayi akan tersedak jika tidur terlentang. Lebih baik setelah si Bayi makan, Mama langsung membuatnya bersendawa untuk meringankan risiko tersedak gumoh.
Jadi, bayi sering tersedak jika tidur terlentang adalah MITOS!
Editors' Pick
Mitos 3: Si Bayi tak masalah jika tidur dalam waktu lama di car seat
sassymamasg.com
Ilustrasi
Faktanya, tidur terlentang di ranjang memang baik untuk si Bayi. Namun jika dipraktikkan di car seat bayi, tidur terlentang terlalu lama bisa menyebabkan tulang bayi menjadi bungkuk, bermasalah, dan sakit.
Waktu maksimal bayi untuk tidur di car seat adalah dua jam. Lebih dari itu, sebaiknya dipindah ke kursi ya Ma. Tentu, Mama juga perlu mengawasinya supaya tidak terguling ataupun jatuh dari kursi.
Jadi, FAKTANYA adalah bayi akan mengalami masalah jika tidur terlalu lama di car seat.
Mitos 4: Si Bayi yang tidur dengan orangtua, hubungannya akan jadi lebih dekat
rawpixel.com/McKinsey
Mitos fakta posisi tidur bayi
Pasti banyak Mama dengar soal si Bayi yang tidur di tengah-tengah orangtua untuk membangun kedekatan hubungan. Namun faktanya menurut Dr. Adesman di bukunya yang berjudul Baby Facts, bayi yang berbagi tempat tidur dengan orangtuanya lebih tinggi risikonya terkena SIDS.
Tempat tidur orangtua bisa cenderung terlalu empuk untuk tulang punggung si Bayi. Selain itu, jika salah satu perokok, si Bayi bisa saja menghirup residu tersebut dari baju atau dari tempat tidur juga. Selimut yang terlalu tebal, bisa saja membuat si Bayi sesak napas.
Meski ada banyak kasur yang dibuat khusus untuk si Bayi dan orangtua tidur bersama, tapi tetap Dr. Adesman menyarankan lebih baik dan sehat jika si Bayi tidur sendirian di tempat tidurnya.
FAKTANYA, tidur sendiri di ranjangnya membuat bayi lebih aman dan nyaman.
Posisi Tidur untuk Bayi yang Benar Menurut Ahli
rawpixel.com/McKinsey
Mitos fakta posisi tidur bayi
Menurut pendapat Dr. Adesman, posisi tidur yang baik adalah terlentang, dengan punggung menempel ranjang. Di sisi-sisi bayi juga tidak sebaiknya ada barang yang bisa menghambat pernapasannya. Posisi tidur terlentang juga membuat tulang punggung si Bayi bagus, karena tidak akan bungkuk.
Sesekali ditengkurapkan boleh, namun perlu pengawasan Mama agar terhindar dari SIDS. Tidur menyamping baik jika si Bayi ingin makan, tapi Mama perlu membuatnya bersendawa sebelum dikembalikan ke tempat tidur. Setelah dia makan, kembalikan lagi ke posisi terlentang.
10 Panduan Tidur yang Nyaman untuk Bayi di Bawah 1 Tahun
rawpixel.com/McKinsey
Mitos fakta posisi tidur bayi
Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah panduan yang tepat untuk lokasi dan suasana tidur si Bayi yang usianya di bawah satu tahun. Hingga umur balitanya nanti, panduan tidur ini tetap dapat digunakan.
Di tahun pertamanya, tempat tidur paling aman untuk si Bayi adalah di baby crib.
Posisi tidur yang baik adalah posisi tidur terlentang, dengan punggung menempel ranjang.
Pinggiran guling atau bantal untuk menjaganya tidak jatuh tidak perlu digunakan, cukup tutup crib-nya ketika si Bayi tidur.
Jika si Bayi sudah bisa membalikkan badannya sendiri, Mama tidak perlu memaksa si Bayi untuk tidur di posisi semula. Kecuali jika Mama mendapati tanda-tanda kekurangan napas.
Si Bayi tidak boleh tidur di kasur yang berbahan lembut atau empuk.
Ruangan tidur si Bayi suhunya harus pas, biasanya agak dingin tapi tidak sampai kedinginan sehingga si Bayi perlu selimut.
Suasana tidur si Bayi yang baik itu gelap, atau ada lampu temaram. Suasananya juga tenang, atau kalau Mama mau kasih alunan musik yang lembut.
Jauhkan posisi tidur si Bayi dari asap rokok, bayi yang terpapar rokok berisiko lebih tinggi terkena SIDS.
Jika terpaksa menggunakan selimut, pilih selimut yang ringan.
Jangan paksa dan menunggu si Bayi tidur. Taruh si Bayi di tempat tidurnya, gelapkan lampu dan buat suasana yang nyaman. Biarkan si Bayi tertidur sendiri.
Website National Library of Medicine juga menyarankan Mama membuat jadwal tidur untuk si Bayi. Jadwal ini bisa diterapkan mulai si Bayi umur lima bulan. Dengan menjaga siklus tidur bayi yang konsisten, rutinitas sehari-harinya juga dapat diprediksi.
Yang penting Ma, selalu sisihkan 10 hingga 30 menit sebelum si Bayi tidur untuk bisa beraktivitas di tempat tidur dengan orangtuanya. Misalnya, Papa dan Mama bergantian untuk membacakan cerita untuknya. Mama mengajarkannya berdoa, atau bercanda dan berbincang dalam posisi terlentang di tempat tidur. Kegiatan ini bisa membuatnya tenang, bonding si Bayi dan orangtuanya juga akan lebih kuat tanpa harus tidur bersama di satu ranjang.