Kulit bayi sangat sensitif. Semua Mama di luar sana pasti sudah tahu mengenai fakta yang satu ini.
Dengan kulit bayi yang masih sangat sensitif, orangtua harus pintar dalam memilih kain yang digunakan untuk pakaian, bedongan atau pun selimut agar tidak timbul iritasi dan alergi pada si Kecil.
Tentu saja meskipun banyak pakaian bayi dengan berbagai macam jenis kain yang dijual di pasaran, ada beberapa kain yang sebaiknya dihindari pemakaiannya pada bayi, Ma.
Yuk, simak ulasan dari Popmama.com berikut mengenai jenis kain yang boleh dan tidak boleh digunakan bayi dilansir Baby Destination.
Jenis Kain yang Tidak Boleh Digunakan Bayi
1. Kain teflon
indiamart.com
Sebaiknya hindari membeli pakaian atau selimut bayi yang menggunakan jenis kain ini, Ma. Perhatikan juga jenis kain yang ada pada label pakaian bayi yang akan dibeli, sebab beberapa pakaian yang berlabel 'wrinkle resistant' atau 'wrinkle free' kemungkinan adalah baju yang diproduksi dan dilapisi dengan kain teflon.
Memang pakaian yang terbuat dari kain teflon tidak mudah kusut, namun kain jenis ini mudah terbakar jika terkena panas terlalu lama. Selain itu, gas kimia yang dipancarkan dari kain ini juga bisa berbahaya bagi bayi.
2. Kain polyester dan nilon
amazon.com
Kain polyester dan nilon ini diproduksi menggunakan bahan kimia dengan bahan dasar petrochemical, di mana bahan ini mengandung VOC atau Volatile Organic Compounds. VOC ini jika terhirup bisa menyebabkan asma, alergi dan infeksi saluran pernapasan lainnya pada si Bayi, Ma.
Jadi, ada baiknya Mama tidak membeli baju bayi dengan bahan polyester dan nylon ya, Ma!
3. Kain rayon
joann.com
Rayon adalah jenis kain yang paling banyak digunakan oleh masyarakat dunia karena kainnya yang lembut. Meski begitu, banyak juga orang yang salah kaprah mengenai kain rayon.
Faktanya, kain yang satu ini juga termasuk kain yang berbahaya lho, Ma. Sebagai informasi, kain ini diproduksi menggunakan 'wood pulp'.
Kain rayon saat pengolahannya pun melewati proses perawatan zat kimia (chemical treatment) yang bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan seperti sakit kepala, mual, muntah, nyeri otot, dan nyeri pada dada.
Editors' Pick
4. Kain akrilik
conserve-energy-future.com
Perlu Mama ketahu bahwa kain akrilik dimanufaktur menggunakan berbagai macam zat kimia yang bisa jadi membahayakan si Bayi ketika digunakan. Oleh karena itu, sebaiknya hindari jenis kain ini untuk si Kecil ya, Ma.
Hampir sama seperti kain wol, kain akrilik memang sering digunakan untuk membuat baju bayi. Namun, sebagian besar lebih memilih jenis bahan kain akrilik karena faktor biayanya yang lebih murah daripada kain wol.
5. Kain asetat dan triasetat
tissus-en-ligne.com
Kedua jenis kain ini diproduksi menggunakan senyawa selulosa dan dibuat untuk menjalani perawatan kimia ekstensif untuk memberikan hasil akhir yang diinginkan.
Mengutip dari Baby Destination, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kain asetat dan triasetat dapat menyebabkan berbagai macam alergi kulit, ruam, bahkan sesak napas pada bayi.
Jenis Kain yang Boleh Digunakan Bayi
Unsplash.com/Olga Kozachenko
1. Kain katun
Unsplash.com/Berkin Üregen
Kain katun (cotton) adalah pilihan terbaik untuk digunakan pada anak-anak terutama saat mereka masih bayi. Kain katun memiliki tekstur yang lembut, mudah menyerap dan ringan di kulit bayi.
Kain katun organik ditanam tanpa menggunakan bahan kimia dan pupuk, Ma. Oleh karena itu, kain katun adalah pilihan yang paling sempurna untuk bayi mama.
Perlu Mama ketahui, bayi bisa dengan mudah memiliki alergi yang dapat diperburuk oleh kain sintesis, Ma. Jadi ada baiknya agar Mama menggunakan kain katun di awal tahun kelahiran si Kecil.
2. Kain fleece
Unsplash.com/Moonstarious Project
Kain fleece biasanya digunakan untuk pakaian luar seperti hoodie dan juga selimut untuk bayi. Kain fleece setelah dicuci bisa kering dengan cepat, mudah dicuci dan tahan dengan noda.
Fleece juga merupakan kain yang hangat sehingga Mama bisa menggunakannya untuk menghangatkan tubuh si Kecil saat cuaca sedang dingin.
3. Kain muslin
vietworldkitchen.com
Muslin adalah jenis kain berbasis kapas yang tersedia dalam berbagai bobot, mulai dari yang tipis sampai yang tebal.
Kain muslin yang tipis sangat cocok untuk dibuat sebagai pakaian bayi karena kainnya yang dapat menyerap keringat atau cairan lainnya.
Kain muslin sendiri juga dapat dengan mudah dibuat sebagai penutup popok, kain bedong dan juga pakaian atau kain untuk bayi saat bersendawa.
4. Kain wol
Unsplash.com/engin akyurt
Meskipun wol alami juga merupakan kain yang bagus untuk bayi, bahan ini bisa menyebabkan iritasi ringan pada kulit bayi, Ma.
Kain wol juga sebenarnya tidak akan membahayakan bayi mama, namun sebelum menggunakan pakaian berbahan wol pada bayi sebaiknya Mama melapisi lapisan kain yang lebih lembut di antara kulit bayi dan juga kain wolnya, Ma.
Itulah jenis kain yang boleh dan tidak boleh digunakan bayi. Semoga bermanfaat ya, Ma!