Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi: Penyebab dan Cara Mendeteksinya
Yuk, cek gejala dan cara penanganan penyakit jantung bawaan pada bayi, Ma
7 Februari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penyakit jantung bawaan (PJB) atau biasa disebut congenital heart defect adalah istilah untuk menyebutkan bahwa jantung seseorang memiliki kelainan di awal kelahiran.
Beberapa kondisi memang berada di tingkat yang serius dan perlu kemoterapi, tapi ada juga yang dapat ditangani melalui operasi. Jika parah, ada kemungkinan bayi harus melakukan transplantasi jantung.
Di beberapa kasus, dokter bisa menemukan kelainan tersebut saat bayi masih ada di dalam kandungan. Jantung bayi mulai berkembang dimasa pembuahan, dan baru mulai terbentuk di usia kehamilan 8 minggu.
Penyakit jantung bawaan bisa saja terjadi karena proses perkembangan jantung janin tidak berjalan dengan semestinya sehingga membuat adanya bolongan pada dinding jantung.
Agar Mama lebih paham mengenai penyakit jantung bawaan pada bayi, berikut Popmama.com merangkum mulai dari jenis, gejala, penyebab hingga cara mendeteksinya. Yuk, simak!
Jenis Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi
Dilansir dari beberapa sumber, penyakit jantung bawaan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penyakit jantung bawaan sianotik dan PJB non sianotik.
Untuk penyakit jantung bawaan sianotik, bibir dan kuku pada bayi akan terlihat membiru bila bayi menangis atau ketika melakukan gerakan berlebih. Terdapat dua jenis kelainan juga dari penyakit jantung bawaan ini:
- Tetralogy of Fallot (TOF) yang merupakan gabungan dari 2 kelainan pada PJB non sianotik dan 2 kelainan lainnya, yaitu Ventricular septal defect (VSD), pulmonary stenosis (PS), overriding aorta, dan pembesaran pada dinding bilik kanan.
- Transposition of Great Arteries (TGA) yang merupakan kelainan pada posisi arteri pulmonalis serta aorta yang tertukar.
Sedangkan pada penyakit jantung bawaan non sianotik baru menunjukkan gejala saat anak sudah mencapai usia lebih besar. Bayi tidak akan terlihat membiru karena PJB ini tergantung pada berat kelainannya. Adapun jenis-jenisnya adalah:
- Patent ductusarteriosus (PDA), kelainan yang muncul saat penutupan normal pada duktus arteriosus, yang ada pada semua janin, namun tidak terjadi.
- Atrial Septal Defect (ASD), kondisi di mana jantung memiliki 2 lubang antara atria kanan dan atria kiri. Hal ini membuat peredaran darah yang tidak normal menuju jantung.
- Ventricular Septal Defect (VSD), kondisi di mana darah dari ventrikel kiri tersalurkan kembali ke ventrikel kanan (dinding yang memisahkan 2 ruang bawah pada jantung) dikarenakan tekanan yang tinggi di ventrikel kiri. Hal ini menyebabkan pertambahan ekstra volume darah yang dipompa kembali ke paru-paru.
- Aortic Stenosis (AS), kelainan yang menyebabkan katup aorta antara ventrikel kiri dan aorta tidak terbentuk dengan benar dan menyempit.
- Pulmonary Stenosis (PS), di mana pembulu darah utama dari bilik jantung kanan ke paru-paru mengalami penyempitan katup.
Editors' Pick
Penyebab Timbulnya Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi
Penyakit jantung bawaan kebanyakan disebabkan oleh faktor turunan dari keluarga, dan peluang terkena penyakit ini semakin tinggi jika orangtua ataupun kerabat dekat memiliki riwayat penyakit jantung yang menurun di keluarga. Sementar penyebab lainnya adalah sebagai berikut:
Infeksi rubella (campak jerman) di masa first trimester kehamilan. Jika saat skrining TORCH ditemui infeksi rubella, infeksi tersebut bisa menimbulkan masalah pada jantung bayi, sehingga Mama harus melakukan vaksinasi sebulan sebelum memutuskan untuk hamil.
Mengonsumsi obat-obatan saat sedang hamil. Obat yang bisa mempengaruhi seperti isotretinoin pada obat jerawat serta obat anti kejang yang mengandung valproate.
Merokok, mengonsumsi alkohol atau penyalahgunaan narkoba. Semua hal tersebut akan menimbulkan masalah pada perkembangan janin.