Bayi baru lahir memiliki kulit yang lembut, halus dan juga sangat sensitif. Karena sensitif, kulit bayi rentan mengalami berbagai masalah kulit, salah satunya kulit kering
Tapi jangan khawatir, ada beberapa cara untuk mengatasi kulit kering pada si Kecil, plus Mama juga perlu tahu bagaimana membedakan kulit kering yang sederhana dengan kasus kulit yang mungkin memerlukan perhatian lebih, seperti eksim.
Untuk informasi lebih lanjut, berikut Popmama.com telah merangkum tips mengatasi kulit kering pada bayi dan bedanya dengan eksim.
Kulit Kering pada Bayi Umumnya Disebabkan Oleh Faktor yang Sama seperti Orang Dewasa, Ma
Unsplash.com/Jonathan Borba
Hampir setiap bayi (dan orang dewasa) akan menghadapi serangan kulit kering sesekali, Ma. Faktor penyebab kulit kering pada bayi sama seperti kulit orang dewasa.
Paparan suhu dingin dan suhu kering (lebih umum di suhu dingin), dapat melemahkan kelembapan kulit yang biasanya.
Memandikan si Kecil terlalu lama di air yang terlalu hangat atau terlalu panas juga bisa menjadi faktor kulit bayi yang tipis dan lembut menjadi kering.
Editors' Pick
Ciri-Ciri Kulit Kering pada Bayi
Pixabay.com/NadineDoerle
Kulit yang kasar, mengelupas, kulit ashy (dehidrasi) dan adanya garis-garis halus adalah tanda bahwa kulis si Kecil membutuhkan lebih banyak kelembapan.
Bintik-bintik kering dapat menyerang di mana saja, tetapi sangat umum berada di tangan, kaki, wajah dan bibir.
Kering ringan mungkin tidak akan terlalu mengganggu si Kecil, namun kulit kering bisa terasa gatal.
Gatal akan membuat si Kecil menggaruk dan lama kelamaan akan mengiritasi kulit.
Lantas Apa Bedanya Kulit Kering dengan Eksim pada Bayi?
Freepik.com/onlyyouqj
eksim pada bayi
Kulit kering dan eksim, yaitu kondisi kulit yang sering muncul pada bayi yang baru lahir beberapa bulan, dapat memiliki gejala yang sama, namun ada beberapa cara untuk membedakannya.
Eksim memiliki penampilan yang berbeda. Kulit kering biasa akan terlihat seperti sisik dan kasar, namun kulit dengan eksim akan terlihat merah atau merah muda, kecokelatan, keunguan atau keabu-abuan. Kulit dengan eksim juga bisa mengembangkan jerawat kecil berisi cairan yang akhirnya akan pecah.
Eksim muncul di tempat yang berbeda. Eksim dan kulit kering dapat muncul di tangan, kaki, wajah, dan bibir si Kecil. Namun, eksim juga umum terjadi di area yang biasanya tidak rentan terhadap kekeringan biasa, seperti di belakang telinga bayi, di kulit kepalanya, di lipatan siku atau di belakang lututnya.
Eksim mungkin tidak hanya meradang saat dingin atau kering. Seperti kulit kering, eksim dapat memburuk karena cuaca dingin atau kering atau dari mandi yang airnya terlalu hangat, Ma. Namun, jika si Bayi menderita eksim, Mama mungkin juga memperhatikan bahwa kulitnya dapat teriritasi oleh susu, air liur, keringat, debu, kain yang gatal dan sabun atau deterjen tertentu.
Tips Merawat Kulit Kering pada Bayi
Freepik.com/onlyyouqj
Merawat kulit kering pada bayi sangat mudah dan bisa dilakukan di rumah.
Mandi singkat dengan air hangat. Mandi yang terlalu lama dan air yang terlalu panas bisa menghilangkan kelembapan yang sangat diperlukan oleh kulit bayi. Air harus hangat, pilih sabun bebas pewangi daripada sabun berbusa. Saat melepas anduk, usap kulit dengan lembut alih-alih menggosoknya. Oleskan juga pelembab ya, Ma!
Selalu berikan pelembab. Oleskan pelembab tebal tepat setelah mandi, lalu oleskan sekali atau dua kali sepanjang hari. Pilih krim atau salep hipoalergenik dan bebas pewangi. Mereka cenderung akan memerangi kekeringan lebih baik daripada lotion ringan.
Jaga agar bayi selalu terhidrasi. Pastikan si Kecil mendapat banyak cairan dari ASI atau susu formula. Jangan berikan air putih sampai mendapatkan lampu hijau dari dokter anak, karena biasanya baru boleh mengonsumsinya saat memasuki usia 6 bulan.
Sesuaikan udara dalam ruangan. Udara panas cenderung lebih kering, jadi pastikan ruangan memiliki suhu yang cukup ya, Ma! Atur suhu setidaknya 22 derajat Celcius, dan pertimbangkan untuk menambahkan humidifier agar kelembaban ruangan lebih terjaga.
Lapisi bayi dengan beberapa pakaian saat musim dingin. Sebelum keluar, lapisi si Kecil dengan topi dan sarung tangan serta oleskan salep atau balsem ke pipi dan bibirnya.
Waspadai air liur dan ingus. Simpan beberapa kain tambahan untuk membersihkan air liur atau ingus bayi. Kelembaban berlebih dari air liur atau pilek dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, terutama saat cuaca dingin.
Usap bayi dengan air hangat setelah berenang. Bilas si Kecil dengan air hangat setelah berenang di kolam renang atau laut, Ma. Klorin dan garam dapat mengeringkan kulit, bahkan di musim panas.
Perhatikan deterjen cucian. Pilih deterjen yang dibuat khusus untuk kulit sensitif bayi ya, Ma. Jika bisa cuci baju si Kecil terpisah dengan baju orang dewasa untuk menghindari penggunaan deterjen yang tidak aman untuk bayi.
Waktu yang Tepat untuk Membicarakan Kulit Kering si Kecil dengan Dokter
Freepik.com/jcomp
Ada kemungkinan bahwa strategi di atas akan menjaga kulit si Kecil tetap kenyal dan halus. Tetapi jika corak kering mulai menyebar, retak atau tampak sangat gatal, segera konsultasikan ke dokter anak ya, Ma!
Dokter mungkin akan merekomendasikan losion, sabun, atau sampo khusus yang lebih baik serta aman untuk kulit bayi mama.
Itu tadi rangkuman mengenai tips mengatasi kulit kering pada bayi dan bedanya dengan eksim. Semoga dapat membantu ya, Ma!