Ajaib! Bayi Ini Lahir dari Embrio Beku Berusia 24 Tahun
Ini namanya sebuah keajaiban, Ma!
21 Oktober 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi semua pasangan, memiliki momongan tentu menjadi harapan yang ingin segera terwujud. Namun sayangnya, beberapa pasangan harus menunggu berita baik itu, sedikit lebih lama dari pasangan lain. Itulah yang terjadi pada Tina dan Benjamin Gibson, pasangan asal Tennessee, Amerika Serikat, yang harus menempuh berbagai cara untuk bisa hamil.
Uniknya, pasangan ini mencoba untuk menerima donor embrio yang telah dibekukan sejak 24 tahun lalu, tepatnya tahun 1992. Apakah usaha ini berhasil? Simak kisah lengkapnya di bawah ini yuk, Ma.
Editors' Pick
Perjuangan Mendapatkan Momongan
Pasangan yang menikah 8 tahun lalu ini ternyata sudah pernah mencoba berbagai cara untuk mendapatkan kehamilan. “Suami saya memiliki masalah kista fibrosis, yang sangat erat kaitannya dengan infertilitas. Maka, tadinya kami memutuskan untuk mengadopsi anak, dan kami tidak masalah dengan hal itu,” ujar Tina pada CNN.
Sebelum mengadopsi anak, mereka mencoba merawat beberapa anak asuh dan sangat menyayangi mereka. Namun ketika jeda merawat anak asuh tiba, mereka memutuskan untuk liburan selama seminggu penuh terlebih dahulu.
Saat hendak menitipkan hewan peliharaan mereka ke rumah orangtua Tina, ayahnya tiba-tiba memberi info. “Ayah membaca berita hari ini. Ada program adopsi embrio, dan tim dokter akan menanamkan implan embrio di rahimmu, dan kamu akan hamil,” ujar ayah Tina.
Apa reaksi Tina? Dia menolak saran ayahnya. Walau menolak, namun rupanya Tina tidak bisa berhenti memikirkan ide implan embrio tersebut. Sepanjang liburan, yang ada di otak Tina hanya implan embrio. Dan ternyata suaminya juga memikirkan hal yang sama.
Proses Implan
Setibanya di rumah, Tina dan suami menghubungi National Embryo Donation Center di Knoxville, Tennessee, Amerika Serikat. Pasangan ini setuju untuk mengikuti program implan embrio di sana.
Prosesnya sangat panjang, mulai dari minum berbagai obat, hingga mengikuti serangkaian pemeriksaan yang melelahkan. Di Januari 2017, diketahui Tina memiliki polip di bagian uterus, dan dokter harus melakukan operasi kecil terlebih dahulu untuk mengatasi masalah ini.
Setelah melalui proses yang sangat panjang, akhirnya pasangan Gibson ini disetujui negara untuk menerima implan embrio tersebut. Namun proses yang lebih panjang sudah menanti.
“Kami hanya diberi waktu 2 minggu untuk memilih lebih dari 300 profil pendonor embrio,” ujar Benjamin pada CNN.
Profil yang harus dipilih sangat lengkap, mulai dari biodata umum hingga informasi genetik para pendonor. Bingung? Sudah pasti, karena Tina dan Ben harus sangat teliti memilih embrio yang paling cocok dengan tubuh mereka.