Bayi Menolak Tummy Time? Lakukan 4 Langkah Mudah Ini
Mudah dan efektif nih, Ma!
17 November 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sudah bukan rahasia lagi, tummy time memang memberikan begitu banyak manfaat untuk tumbuh kembang anak. Tidak heran para dokter anak sangat menyarankan orangtua untuk memberikan tummy time pada bayinya.
American Academy of Pediatrics (AAP) bahkan menyarankan untuk memulai tummy time sejak anak masih terhitung newborn. Namun Mama harus memastikan kalau tummy time ini dilakukan saat anak sadar total dan dalam pengawasan Mama, ya.
Seberapa sering sih bayi melakukan tummy time? AAP merekomendasikan untuk melakukannya 2 sampai 3 kali sehari, masing-masing selama 3 sampai 5 menit saja. Terlalu sebentar? Mama bisa menambahkan waktu tummy time ini kok, jika bayi Mama terlihat menikmatinya.
Benarkah banyak manfaatnya? Benar dong! Menurut AAP, setidaknya ada 7 manfaat tummy time, yaitu:
- Mencegah kepala peyang (flat head),
- membangun koordinasi mata-tangan,
- meningkatkan perkembangan kognitif,
- memperkuat otot,
- mempertajam penglihatan,
- memperkuat kemampuan motorik kasar,
- menumbuhkan kemandirian.
Wow, begitu banyak manfaat tummy time ya, Ma. Maka sayang sekali jika bayi Mama tidak diberikan tummy time. Namun, ada juga lho bayi yang tidak menyukai tummy time, ia bahkan bisa menangis kencang saat tubuhnya diposisikan tengkurap.
Mama frustrasi karena bayi menolak tummy time? Jangan panik dulu. Beberapa cara sederhana di bawah ini bisa Mama coba agar bayi tertarik dengan tummy time, dan mendapatkan manfaatnya.
Penasaran? Simak tips di bawah ini, Ma.
1. Tummy-to-tummy time
Tidak ada yang lebih menyenangkan bagi bayi, selain bermesraan dengan Mama. Maka, manfaatkan momen ini dengan membantunya melakukan tummy-to-tummy time.
Saat melakukan tummy time, bayi harus tengkurap sehingga ia tidak bisa melihat Mama. Ia merasa ditinggalkan, atau bahkan merasa sendirian di posisi yang sulit (literally). Maka ia mulai menangis, dan terciptalah opini “bayiku tidak suka tummy time” padahal ia hanya tidak suka berjauhan dengan Mama.
Kalau begitu, Mama hanya perlu berbaring lurus, dan letakkan saja bayi di atas perut dan dada Mama. Pastikan tangan bayi dan tangan Mama tidak saling bersentuhan, agar ia bisa menggunakan kekuatan otot tangan, perut, dan punggungnya.
Cara ini sama efektifnya dengan tummy time di alas keras, namun lebih menyenangkan karena ia bisa tetap bermain dengan Mama tercinta. Bayi pasti jadi lebih nyaman dalam melakukan tummy time deh, Ma.
Editors' Pick
2. Tummy-to-knee time
Sedikit berbeda dengan tummy-to-tummy time, posisi tummy time yang satu ini menggunakan lutut Mama sebagai alas.
Caranya mudah, Mama hanya perlu duduk, posisikan bayi tengkurap, dan letakkan di atas paha dan lutut Mama. Meletakkannya jangan terlalu di atas lutut ya, Ma, karena mungkin menekan bagian perut anak.
Agar bayi lebih tenang, Mama bisa sesekali menggoyangkan paha Mama sambil bernyanyi atau mengajaknya ngobrol. Dengan begini, bayi akan mengira Mama sekadar mengajaknya bermain, bukan melatih kekuatan otot-ototnya.
3. Shoulder-holder time
Saat menggendong bayi, posisi seperti ini biasanya terjadi secara alami. Seperti saat menggendong bayi untuk membuatnya bersendawa.
Posisi ini tidak hanya nyaman untuk Mama dan bayi, tetapi juga bisa memberi kesempatan untuk anak memperkuat leher dan kepalanya. Tetapi pastikan tangan Mama siap sedia kapan saja untuk memegang leher dan kepalanya kapan pun dibutuhkan ya. Ini sangat mungkin terjadi, terutama ketika bayi Mama masih kecil.
Dengan posisi tummy time seperti ini, anak bisa memperkuat otot-ototnya sambil menikmati indahnya dunia di dekapan Mama.
4. Mirror time
Ketika semua cara di atas sudah tidak efektif membuatnya terjaga dalam tummy time, maka mainan kaca antipecah adalah solusinya. Ya, pastikan mainan kaca ini terbuat dari shatterproof mirror ya, Ma, sehingga tidak terlalu berbahaya bagi bayi jika pecah.
Kemudian, letakkan mainan kaca di depan bayi Mama yang sedang tengkurap di lantai dan siap untuk tummy time. Beri jarak sekitar 15 sampai 30 cm dari kepala bayi.
Ketika ia mulai melihat bayangan di kaca tersebut, bayi Mama mungkin akan tertarik pada bayi menggemaskan yang ada di kaca. Kemudian si Kecil akan berusaha sekuat tenaga untuk menghampiri ‘teman baru’ yang ada di kaca tersebut. Oh, tentu saja sambil tersenyum atau bahkan sambil memanggilnya.
Tidak ada kata sulit untuk tummy time. Selamat melakukannya dengan si Kecil ya, Ma.