Beberapa saat setelah kelahiran bayi, Mama pasti langsung menunggu momen untuk bisa mendekap erat tubuh mungilnya. Dan ketika bayi diletakkan di dada Mama, ia pun langsung bisa mengenali payudara Mama sebagai ‘pabrik’ ASI yang sangat ia butuhkan. Wah, bisa dibilang ini momen paling membahagiakan di hidup Mama, ya.
Namun beberapa hari setelah ia mulai semakin lancar mengisap ASI dari payudara Mama, biasanya akan terjadi pergerakan pada saluran cerna anak, yang membuatnya mengeluarkan mekonium. Apa sih mekonium itu?
Menurut American Academy of Pediatrics, mekonium adalah kotoran alias poop pertama bayi. Dan fakta menariknya adalah: walau namanya kotoran, namun mekonium tidak kotor sama sekali, alias steril!
Masih banyak lagi fakta menarik yang perlu Mama ketahui tentang kotoran pertama bayi. Mau tahu? Simak 5 fakta berikut ini.
1. Bisa ada rambut di mekonium
Freepik/Nareekan
Walau Mama melakukan inisiasi menyusui dini, dan bayi Anda langsung pintar menyusu, namun ternyata kotoran pertama bayi ini belum mengandung ASI.
Lalu apa dong isi kotorannya? Mama perlu tahu, kalau ternyata mekonium dipenuhi bahan-bahan yang dicerna bayi saat masih di dalam perut Mama. Contohnya adalah sel kulit mati, cairan ketuban, lendir, air, dan lanugo atau rambut lembut yang menutupi tubuh janin.
2. Warnanya hijau kehitaman
Freepik/Freephoto
Kotoran pertama bayi ini warnanya sangat gelap.
Sebenarnya warnanya hijau kehitaman, namun seringkali hitamnya sangat pekat sehingga sekilas terlihat seperti hitam saja. Tetapi ada beberapa mekonium yang memiliki warna semburat kekuningan.
Editors' Pick
3. Tidak berbau
Freepik/Yanalya
Mama jijik dengan mekonium? Wajar saja, karena bagaimana pun itu kotoran. Namun perlu Mama ketahui kalau mekonium itu tidak memiliki bau sama sekali, lho.
4. Menempel ke kulit bayi
Freepik/Yanalya
Sebelum mekonium bayi Mama keluar, sebaik Mama sudah tahu kalau kotoran ini sangat lengket, kental, tebal, dan menempel erat pada kulit bayi. Sulitkah membersihkannya? Ya, bisa dibilang begitu.
Daripada repot membersihkan mekonium sekuat tenaga yang justru meningkatkan risiko kulit bayi iritasi, lebih baik lakukan trik cermat untuk mencegah lengket.
Caranya? Mudah deh, Ma. Sebelum mekonium keluar, oleskan saja petroleum jelly ke area pantat bayi. Oleskan tipis-tipis saja, Ma. Dengan melicinkan area yang akan terkena mekonium, maka proses membersihkannya juga akan lebih mudah.
5. Bebas bakteri
Freepik/Yanalya
Ya, mekonium memang kotoran, tetapi ternyata inilah satu-satunya kotoran yang bebas bakteri. Kok bisa ya? Bisa dong, karena mekonium adalah hasil proses cerna saat masih di dalam kandungan, yang artinya belum ada koloni mikroorganisme di dalam saluran cerna janin.
6. Terjadi beberapa hari
Freepik/Yanalya
Walau namanya kotoran pertama bayi, namun proses pengeluaran mekonium bisa terjadi beberapa kali dalam beberapa hari pertama kehidupannya.
Setelah itu, kotoran bayi akan berwarna hijau kecokelatan, selanjutnya warna kotoran bayi akan kekuningan dan mulai berbau. Kekentalannya juga mulai berubah, seperti saus mustar.
Mama juga perlu tahu kalau kotoran anak ASI bisa memiliki seperti biji-biji kecil berwarna putih. Jika itu terjadi, jangan takut ya, Ma. Itu sangat normal, kok.
7. Bisa keluar di dalam kandungan
Freepik/Onlyyouqj
Umumnya, mekonium memang keluar setelah bayi lahir. Namun menurut American Academy of Pediatrics, 25 persen bayi sudah mengeluarkan mekonium sejak masih di dalam kandungan. Hal ini disebut dengan meconium aspiration syndrome (MAS).
Jika terjadi MAS, maka cairan ketuban Mama akan berubah warna menjadi kehijauan. Kalau sudah sampai begini, maka harus segera dilakukan tindakan, karena janin berpotensi menghirup mekoniumnya sendiri dan masuk ke paru-parunya. Bahaya, Ma.