5 Kebiasaan Unik Bayi Baru Lahir Saat Menyusu
Bayi ASI ternyata punya kebiasaan tertentu yang khas. Ini cara Mama bisa mengidentifikasinya
16 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pemberian ASI eksklusif memang sangat penting, dan inilah satu-satunya makanan yang dibutuhkan bayi 0 sampai 6 bulan.
Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ASI akan mencegah malnutrisi karena ASI mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan bayi dengan tepat, mudah digunakan secara efisien oleh tubuh bayi dan melindungi bayi terhadap infeksi.
Tidak heran, pemberian ASI eksklusif untuk si Kecil memang layak diperjuangkan, apapun kendalanya.
Salah satu kendala yang kerap dialami para Mama-baru adalah, mengenali kebiasaan menyusu newborn yang awalnya masih sulit dikenali. Tidak hanya lama menyusunya saja yang berubah-ubah, kuantitas menyusunya juga bertambah terus seiring bertambahnya usia si Kecil.
Kebiasaan minum susu bayi baru lahir memang unik. Menurut IDAI, beberapa bayi menyusu dengan cepat, tetapi bayi lain menyusu dengan diselingi istirahat atau tidur. Tidak ada yang salah dengan kebiasaan itu, semuanya normal. Masih banyak lagi kebiasaan menyusu yang sering dilakukan oleh bayi baru lahir.
Mau tahu apa saja? Simak uraian berikut ini, Ma.
1. Suka muntah setelah minum susu? Itu normal
Awalnya mungkin Mama merasa khawatir, namun tenang saja karena sedikit muntah atau gumoh setelah makan atau saat sendawa adalah hal normal. Sedikit muntah (kurang dari 1 ons atau sekitar 30 ml) tidak perlu membuat Mama khawatir, asalkan ini terjadi sekitar 1 jam minum susu dan tidak membuat si Kecil rewel.
Mama dapat mengurangi muntah dalam beberapa bulan pertama kehidupannya, dengan cara:
- Menyusui bayi sebelum ia memintanya,
- Posisi menyusu bayi lebih tegak,
- Posisi setelah menyusu (hingga sekitar 1 jam) lebih tegak dari biasanya,
- Menepuk lembut punggungnya agar bayi sendawa,
- Jangan sampai bayi kekenyangan,
- Tidak mengajak bayi bermain terlalu berlebihan saat ia baru menyusu.
Namun jika bayi muntahnya banyak, usaha keras untuk bisa muntah, rewel setelah menyusu, atau ada kenaikan atau penurunan berat badan, segera dibawa ke dokter ya, Ma.
Editors' Pick
2. Minum susunya semakin banyak
Seiring pertumbuhan bayi, minum susunya juga akan semakin banyak, dan waktu minum susunya juga akan semakin lama. Sejak itu, bayi akan tidur lebih lama di malam hari. Di usia 2 bulan, bayi akan minum sebanyak 120-150 mL susu setiap menyusu. Di akhir usia 3 bulan, minum susunya bertambah 40 mL tiap menyusu.
Bayi juga akan mengalami masa pacu tumbuh atau yang dikenal juga dengan istilah growth spurts. Di masa ini, rasa lapar bayi akan berlipat ganda, dan ia seperti tidak mau berhenti menyusu sedetik pun! Bayi memang tumbuh sangat pesat di masa growth spurt ini, Ma, jadi wajar saja kalau ia butuh ‘bahan bakar’ ASI yang lebih banyak kan, Ma?
Walau minum susunya semakin kuat, Mama jangan khawatir akan kekurangan ASI, karena ASI Mama juga akan semakin banyak mengikuti permintaan si Kecil. Menurut IDAI, di hari ke-1, Mama akan mengeluarkan ASI sebanyak 5 mL, hari ke-2 sebanyak 5-15 mL, hari ke-3 sebanyak 15-30 mL, hari ke-4 sebanyak 30-45 mL dan hari ke-5 sebanyak 45-60 mL. Selanjutnya ASI transisi pada hari ke 5-14, volume ASI akan semakin bertambah dan matang pada hari ke-15.
3. Memberi isyarat lapar
Walau baru lahir, namun bayi sudah bisa menunjukkan isyarat lapar lho, Ma. Semakin Mama menundanya, semakin kesal pula dia karena ingin segera diberi ASI favoritnya. Maka jangan tunggu bayi menangis baru disusui ya, Ma, kenali saja isyarat lapar yang ia berikan. Apa sih isyaratnya?
Menurut IDAI, bayi lapar biasanya akan menunjukkan tanda-tanda seperti memasukkan tangan ke dalam mulut, menggenggam tangan, dan mengeluarkan suara seperti mengecap-ngecap.
Kalau sudah begitu, langsung berikan ia susu, karena sebaiknya Mama menyusui bayi memang berdasarkan kemauan bayi (on demand), bukan disesuaikan jadwal yang Mama terapkan.
Menurut IDAI, umumnya bayi akan menyusu selama 5-30 menit, jika lebih lama dari itu, maka Mama perlu mengevaluasi proses menyusui.
4. Berat badan turun, bukan berarti kurang ASI
Hal ini sangat biasa terjadi, dan turun berat badan bukan pertanda anak kurang ASI, Ma.
Menurut Baby Center, semua bayi baru lahir berat badannya akan turun dalam beberapa hari setelah lahir. Kok bisa? Bisa, karena ini dampak dari hilangnya cairan-cairan ekstra yang selama ini menemani si Kecil.
Walau dalam 1 minggu bayi bisa kehilangan 10 persen dari berat lahirnya tanpa dampak negatif apapun, namun berat badannya akan naik lagi di akhir minggu kedua. Jika berat badannya naik terus sesuai acuan WHO, berarti bisa dibilang ia mendapatkan cukup ASI.
Berapa sih berat badan ideal bayi baru lahir hingga 1 bulan? Menurut acuan WHO, berat idealnya adalah:
Bayi lelaki (newborn)
Panjang: 46.3 - 53.4 cm
Berat: 2.5 - 4.3 kg
Lingkar kepala: 32.1 - 36.9 cm
Bayi perempuan (newborn)
Panjang: 45.6 - 52.7 cm
Berat: 2.4 - 4.2
Lingkar kepala: 31.7 - 36.1 cm
Bayi lelaki 1 bulan
Panjang: 51.1 - 58.4 cm
Berat: 3.4 - 5.7 kg
Lingkar kepala: 35.1 - 39.5 cm
Bayi perempuan 1 bulan
Panjang: 50.0 - 57.4 cm
Berat: 3.2 - 5.4 kg
Lingkar kepala: 34.3 - 38.8 cm
5. ASI memengaruhi intensitas pupnya
Di usia 1 bulan, bayi yang diberikan ASI biasanya buang air besar sekitar 3 kali sehari. Dia juga bisa pup setiap kali habis menyusu. Sedikit berbeda dengan bayi yang diberikan susu formula, mereka umumnya lebih jarang pup dibanding bayi yang diberi ASI.
Warna pupnya juga berbeda-beda, mulai dari kuning kehijauan hingga hitam pekat. Perlu Mama ketahui, warna dan tekstur pup bayi bisa menjadi indikasi kesehatannya lho, Ma. Maka penting bagi Mama untuk mengenali bentuk dan warna feses bayi, juga artinya bagi kesehatan si Kecil. Selengkapnya, baca artikel Kenali Bentuk Feses dan Artinya bagi Kesehatan Bayi.
Selalu semangat dalam memberikan ASI eksklusif 6 bulan untuk si Kecil ya, Ma. Manfaatnya sangat banyak bagi tumbuh kembang anak, lho.