Kenali Warna Urine Bayi dan Artinya bagi Kesehatan
Beda warna urine, beda juga tingkat kesehatannya
7 Oktober 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahukah Mama kalau warna urine bayi bisa mengindikasikan kesehatannya, lho.
Menurut American Academy of Pediatric (AAP), bayi biasanya buang air kecil setiap 1 sampai 3 jam sekali, atau setidaknya setiap 4 sampai 6 jam sekali setiap hari. Tidak hanya banyaknya ASI yang ia konsumsi, suhu udara juga memengaruhi seberapa sering anak berkemih setiap harinya.
Tidak hanya dari seringnya anak berkemih, namun Mama juga harus memerhatikan warna urine anak karena ini bisa mengindikasi kesehatan anak. Menurut AAP, anak harus lancar berkemih, jika anak kesulitan atau rewel saat berkemih, maka segera konsultasikan ke dokter anak ya, Ma. Bisa jadi, anak mengalami masalah dengan saluran kemihnya, atau mungkin ada gangguan kesehatan lainnya.
Nah, mau tahu masalah kesehatan apa yang bisa Mama ketahui hanya dengan melihat warna urine bayi? Simak informasi berikut ini yuk, Ma.
1. Tidak berwarna
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), urine bayi memang seharusnya tidak berwarna. Jika bayi Mama urinenya tidak berwarna, maka ini normal dan tanda anak tidak bermasalah dengan saluran kemihnya.
Editors' Pick
2. Merah
Bisa berwarna merah muda, bisa juga ada bercak merah pada popok anak. Apa artinya? Menurut IDAI, warna ini biasanya menjadi tanda deposit kristal urat, atau bisa juga karena pengaruh makanan atau obat.
AAP menyebut urine kemerahan atau berdarah ini dengan hematuria. Warnanya tidak selalu merah, bisa jadi agak oranye atau cokelat.
Apakah urine merah selalu mengindikasikan masalah kesehatan? Tidak juga.
Makanan dengan warna yang pekat (seperti buah naga, beet, atau blackberry) bisa memengaruhi warna urine anak juga. Namun juga Mama curiga ada masalah kesehatan yang memengaruhi warna urine bayi, segera konsultasi ke dokter anak Mama, ya.
2. Putih kental
Menurut IDAI, urine bayi berwarna putih kental memiliki kemungkinan diagnosis yang luas dan membutuhkan penyelidikan mendalam.
Setelah diperiksa, bisa jadi ditemukan endapan mineral dalam urine. Endapan mineral ini sering disebut hiperkalsiuria, fosfaturia, atau hiperoksaluria.
Untuk itu, Mama perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis ginjal anak, karena mungkin diperlukan perubahan asupan pola makan dan pengobatan infkesi saluran kemih.
4. Hijau atau kebiruan
Apakah Mama pernah melihat urine anak Mama berwarna hijau atau sedikit kebiruan?
Jika ya, segera berkonsultasi ke dokter karena ini dapat menunjukkan adanya infeksi saluran kemih pada bayi.
Menurut IDAI, pemakaian obat-obatan juga bisa mengubah warna urine bayi menjadi kebiruan atau hijau.
5. Kuning
Menurut AAP, warna urine anak yang sehat adalah kuning muda hingga kuning gelap. Warna urine anak akan semakin kuning keruh jika ia kurang minum. Semakin banyak ia minum ASI, semakin jernih juga warna urinenya. Maka, Mama perlu mewaspadai anak dehidrasi ya jika warna urinenya sudah kuning keruh dan baunya juga lebih menyengat dari biasanya.
AAP menyebutkan kalau bayi Mama tidak berkemih dalam 6 jam atau lebih, maka artinya ia kurang minum. Ingat, umumnya bayi ganti popok sebanyak 6 sampai 8 kali sehari. Kalau kurang dari itu, perhatikan lagi kuantitas minumnya dan waspadai munculnya tanda-tanda dehidrasi ya, Ma.
Menurut Baby Center, beberapa tanda bayi dehidrasi adalah: mudah mengantuk, mudah rewel, mata cekung, ubun-ubun (fontanels) cekung ke dalam kepala. Jika itu terjadi pada si Kecil, maka besar kemungkinan anak mengalami dehidrasi parah.
Ketahui kesehatan si Kecil dengan mulai memerhatikan warna urine bayi ya, Ma.
Baca juga nih: Arti warna BAB si Kecil