7 Langkah Mengatasi Jerawat Bayi
Bayi memang bisa jerawatan karena masalah hormon Mama yang terbawa saat lahir. Ini cara mengatasinya
28 Agustus 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Walau baru lahir, ternyata bayi juga bisa berjerawat lho, Ma. Beberapa masalah kulit memang rentan menyerang bayi baru lahir, mulai dari ruam, kerak kepala, hingga jerawat.
Biasanya jerawat ini mulai muncul ketika bayi berusia beberapa minggu. Bentuknya mirip dengan jerawat remaja, yaitu merah, kecil, dan kulit di sekitarnya bisa berwarna kemerahan.
Jerawat bayi biasanya muncul di area wajah, seperti di pipi, kening, dagu, dan bahkan di punggung. Jerawat ini bisa lebih parah jika bayi kepanasan, iritasi, kena gumoh, atau jika mengenakan baju berbahan kasar.
Sekilas mungkin jerawat bayi terlihat seperti ruam atau biang keringat, namun tetap saja berbeda, Ma. Jerawat bayi disebabkan oleh hormon-hormon yang bayi terima dari Mama di masa-masa terakhir kehamilan. Namun Baby Center mengatakan ada pencetus utama, seperti Mama mengonsumsi obat-obatan saat menyusui yang memicu jerawat bayi.
Dalam beberapa kasus, jerawat bayi merupakan reaksi kulitnya pada produk perawatan kulit, umumnya yang berminyak dan bisa menutup pori-pori.
Jerawat bayi umumnya hilang dalam beberapa minggu, tetapi tidak menutup kemungkinan bisa berlangsung selama beberapa bulan. Kalau jerawat belum hilang dalam 3 bulan, Mama sebaiknya ke dokter kulit anak untuk meminta pengobatan oles.
Perlu Mama ketahui, bayi yang mengalami masalah jerawat dalam waktu lama, biasanya akan bermasalah dengan jerawat juga ketika ia remaja nanti.
Yuk, ketahui 7 langkah mudah untuk mengatasi jerawat bayi.
1. Pastikan wajah bayi selalu bersih
Cuci wajah bayi setiap hari dengan air hangat. Sebenarnya Mama tidak perlu memberikan sabun wajah, namun jika Mama mau, sabun ringan atau pembersih wajah yang soap-free bisa jadi pilihan.
2. Hindari produk berbahaya
Untuk anak remaja, jerawat bisa diatasi dengan produk yang mengandung retinoid, erythromycin, atau yang mengandung vitamin A. Namun untuk bayi, produk seperti itu tidak diperlukan, Ma.
Jangan gunakan sabun yang mengandung wewangian, bubble bath, atau sabun jenis lain yang mengandung bahan kimia berbahaya.