Tak Perlu Digendong! Ini Rahasia Membuat Bayi Tidur Sendiri
Bagaimana caranya agar bayi bisa terlelap sendiri di tempat tidurnya tanpa menangis?
5 November 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahukah Mama, mengapa si Kecil harus digendong dulu sambil diayun-ayun sebelum akhirnya tertidur? Atau mengapa ia tak mau tidur semalam penuh di ranjangnya, dan kerap terbangun di malam hari?
Sejatinya, semua manusia, termasuk kita, secara biologis memang terbangun beberapa kali di malam hari. Ini terjadi di jeda siklus tidur yang kita alami. Semakin malam, siklus tidur akan membawa kita semakin lelap. Namun, di antara siklus itu, manusia bisa jadi terbangun.
Jadi sekarang, masalah yang Mama alami adalah, bagaimana mengajarkan bayi untuk tertidur lagi dengan sendirinya, saat ia terbangun di antara jeda siklus tersebut di malam hari?
Melalui laman yang didirikannya, Aha! Parenting, Laura Markham, seorang Clinical Psychologist dari Columbia University, AS, menjelaskan langkah-langkah berikut ini untuk membuat kesayangan mama bisa tertidur sendiri lagi setelah bangun di malam hari.
Namun Laura mengingatkan, bahwa hal ini tak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu waktu latihan berbulan-bulan agar si Kecil bisa terlelap dengan sendirinya, dan butuh kesabaran mama.
Yuk, pembaca Popmama.com kita simak langkah-langkah yang ia sarankan.
1. Bangunkan bayi saat Mama mau meletakkannya di ranjang
Mama tidak salah baca. Cara ini memang bisa dilakukan untuk melatih bayi agar tertidur sendiri. Tapi, sebelumnya Mama harus tahu latar belakang mengapa bayi menangis saat diletakkan di tempat tidur, setelah digendong Mama.
Bayi yang amat mengantuk, menginginkan tempat yang aman untuk tidur, yaitu di pelukan mama. Menurut Laura, pada zaman dahulu kala, bayi yang diletakkan di hutan sesaat setelah tidur, kebanyakan akan menjadi mangsa satwa. Bayi yang protes terhadap hal ini dan baru mau tertidur di dalam pelukan Mama dengan keadaan aman dan nyaman, meneruskan gen penyintasan ini ke bayi masa kini: Mereka akan panik saat diletakkan di ranjang, dan adrenalin yang muncul membuat mereka terbangun dan lebih sulit lagi untuk ditenangkan.
Namun, ada langkah tertentu untuk membuat si Kecil tidak panik lagi. Caranya, adalah ketika Mama berhasil membuatnya terlelap dan hendak meletakkannya di tempat tidur, tepuk-tepuk tubuhnya hingga ia sedikit bangun.
Walaupun Laura paham betul Mama sudah bersusah payah menidurkan si Kecil, namun menurutnya hal ini akan mengajarkan bayi sesuatu hal berharga: bahwa saat ia setengah bangun di tempat tidurnya, lama kelamaan ia akan sadar bahwa meneruskan tidur di ranjang itu adalah hal yang aman.
Hal ini harus mama lakukan setiap kali selama berminggu-minggu, dan pada awalnya tentu ia akan menangis dan Mama tetap harus kembali menenangkannya. Namun lama kelamaan, setelah ia paham bahwa semua sebenarnya baik-baik saja, ia tak akan lagi mengalami kepanikan seperti di awal. Pada tahap ini ia mungkin akan kaget, namun ia akan semakin sering memejamkan matanya kembali dan kembali tidur, bahkan pada malam hari.
Editors' Pick
2. Mulai tegaskan perbedaan antara menyusui, mengempeng, dan tidur
Jika bayi terbiasa mengempeng kepada Mama atau harus diayun-ayun untuk membantunya tertidur, maka ia akan terus bergantung kepada Mama bahkan saat malam. Mama bisa mencoba menghilangkan kebiasaan itu dengan cara menyusui bayi sesaat setelah ia terjaga dari tidurnya, dan setiap saat kala ia masih lapar, dalam keadaan bangun.
Namun, saat ia mulai kenyang dan mengantuk, coba ajak ia berkeliling ruangan atau ayun-ayun tubuhnya alih-alih menyusuinya. Dengan demikian, ia akan mulai belajar untuk tertidur tanpa mengempeng.