Waspada! Efek Buruk Kekurangan Vitamin K pada Bayi, Bisa Fatal Lho!
Sayangnya, vitamin K tidak bisa didapatkan oleh bayi secara alami setelah ia lahir
30 Mei 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahukah Mama, bahwa setelah lahir, semua bayi di dunia ini memiliki risiko mengalami perdarahan akibat kekurangan vitamin K? Pada bayi, risiko perdarahan ini pun ternyata cukup tinggi.
Apalagi, si Kecil tidak bisa mendapatkan vitamin K secara alami dari makanan yang mengandung vitamin K, yang dapat ia gunakan untuk memperkuat tubuhnya.
Kekurangan vitamin K bisa berlangsung hingga bayi berusia enam bulan, hingga saat ia bisa menerima suapan pertamanya berisi makanan yang mengandung vitamin K. Kekurangan vitamin K ini disebut Vitamin K Deficiency Bleeding (VKDB).
Jadi, apa yang harus Mama lakukan?
Berikut fakta terkait vitamin K pada bayi yang dikumpulkan Popmama.com.
1. Apa vitamin K dan kegunaannya?
Vitamin K adalah salah satu jenis vitamin yang larut di dalam lemak. Vitamin K dapat diperoleh dari makanan nabati, antara lain sayuran hijau, buah-buahan dengan daging berwarna merah, kacang-kacangan, dan bahan makanan hewani misalnya daging merah, hati, susu, dan telur.
Vitamin K adalah vitamin penting untuk tubuh. Ini manfaat dari vitamin K bagi tubuh manusia.
1. Faktor pembeku darah
Menurut IDAI atau Ikatan Dokter Anak Indonesia, Vitamin K dibutuhkan oleh setiap manusia sebagai salah satu zat gizi yang berfungsi sebagai faktor pembekuan. Artinya, vitamin K ini mampu membuat aliran darah terhenti saat terjadi pendarahan, sehingga tubuh tidak banyak kehilangan darah. Ini berlaku untuk pendarahan eksternal yang terjadi di kulit misalnya, atau pendarahan internal di dalam organ tubuh. Inilah hal utama yang dibutuhkan oleh bayi yang baru lahir
2. Membantu menguatkan tulang
Lebih jauh lagi, Jennifer T. Truong dan Sarah L. Booth dalam jurnalnya berjudul Emerging Issues in Vitamin K dari Tuft University, AS, mengungkapkan bahwa vitamin K amat diperlukan bagi kesehatan tulang.
3. Mengatasi sumbatan kalsium di aliran darah dan mencegah arterosklerosis
Walaupun gangguan ini masih jauh dari bayi yang baru lahir, namun Vitamin K memegang peran penting agar kalsium tidak menumpuk di pembuluh darah. Pada penelitiannya, Jennifer juga mengungkapkan bahwa vitamin ini berguna bagi kesehatan terkait jantung dan pembuluh darah.
4. Mencegah kanker paru-paru dan prostat
Berdasarkan studi yang dipublikasikan oleh American Journal Clinical Nutrition, vitamin K juga bermanfaat untuk mencegah kanker.
Editors' Pick
2. Dari mana vitamin K bisa didapatkan?
Sejatinya, vitamin K bisa didapatkan dari beragam sayur mayur yang memiliki warna hijau tua. Di dalam sayur mayur ini terkandung vitamin K1.
Produk hewani misalnya daging merah, susu, dan telur juga mengandung vitamin K dalam jumlah tinggi.
Selain itu, vitamin K khususnya K2, juga dihasilkan oleh bakteri baik yang ada di dalam usus. Vitamin jenis ini dihasilkan oleh bakteri dalam usus besar. Saat seorang anak beranjak tumbuh, kekurangan vitamin sebenarnya ini jarang terjadi kecuali saat usus mengalami gangguan. Misalnya seperti tidak mampu melakukan penyerapan, atau ada terdapat penurunan mikrobia usus karena penggunaan antibiotik.
3. Mengapa bayi baru lahir hanya sedikit mendapatkan vitamin K?
Sayangnya, menurut IDAI, saat berada di dalam janin, jumlah vitamin K yang diserap melalui plasenta, amatlah sedikit. Selain itu, kadar vitamin K yang ada di ASI eksklusif yang Mama berikan ke si Kecil, hanya mengandung seperempat dari kadar vitamin yang ada dalam susu formula. Namun, kandungan yang ada di dalam susu formula pun tetaplah tak bisa mencukupi kebutuhan si Bayi di masa-masa awal kehidupannya.
Di sisi lain, tentu saja bayi yang baru lahir tak bisa mendapatkan vitamin K dari makanan seperti sayur-sayuran. Bayi harus menunggu berbulan-bulan untuk dapat mencerna makanan tersebut seiring perkembangan organ tubuhnya.
Bakteri baik yang menghasilkan vitamin K belum ada di dalam usus bayi yang baru lahir. Jadi, vitamin K hanya bisa didapatkan bayi dari Air Susu Ibu.
4. Risiko bayi yang kekurangan vitamin K
Tahukah Mama, risiko apa saja yang akan terjadi jika bayi kekurangan vitamin ini?
Bayi yang hanya mendapat ASI untuk memenuhi kebutuhan vitamin K, memiliki risiko terjadinya perdarahan.
Jika si Kecil mengalami memar akibat persalinan atau sedikit goresan, pendarahan yang terjadi akibat kurangnya vitamin K bisa saja tidak akan berhenti, atau berhenti dalam waktu yang lama, akibat kurangnya faktor pembeku darah.
Tentu saja Mama tak akan ingin perdarahan terjadi pada si Kecil akibat memar pada kulit, sunat, akibat luka di usus, atau bahkan di otak. Perdarahan pada otak bisa saja mengakibatkan kerusakan otak yang signifikan, yang sering kali disebut sebagai penyakit hemoragik pada bayi baru lahir atau haemorrhagic disease of the newborn (HDN).
Terjadinya risiko perdarahan serius yang diakibatkan oleh kekurangan vitamin K akan semakin meningkat, jika bayi tersebut lahir prematur, mengalami sakit yang parah, memiliki masalah pada organ hatinya, atau Mama mengonsumsi obat-obatan selama kehamilan.
5. Bagaimana bayi mendapatkan vitamin K?
Namun, Mama jangan khawatir ya. Pendarahan pada bayi yang kekurangan vitamin K ini dapat dicegah dengan mudah, kok Ma.
Sesaat setelah bayi lahir, biasanya dokter akan memberikan suntikan vitamin K pada otot paha si Kecil. Suntikan vitamin K ini bisa saja ditunda hingga rentang waktu enam jam, untuk memberikan Mama kesempatan membentuk bonding dengan si Kecil.
Baca juga: Ini Dia Daftar Vitamin dan Mineral yang Diperlukan Bayi