Korban Virus Corona Termuda di Dunia: Bayi yang Baru Lahir
Sesaat setelah dilahirkan, bayi ini dinyatakan positif terpajan virus corona
19 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kasus virus Corona atau Covid-19 semakin merebak ke seluruh penjuru bumi. Saat artikel ini ditulis, sudah lebih dari 212.000 kasus Covid-19 tercatat di dunia.
Awalnya, Covid-19 dikabarkan lebih banyak menyerang orang berusia paruh baya. Virus ini dikatakan jarang menginfeksi anak-anak yang dianggap lebih sebagai carrier atau pembawa.
Namun, Ma kini telah terbukti, bahwa virus itu tak lagi memandang usia.
Editors' Pick
DInyatakan Positif Covid-19 Sesaat Setelah Lahir
Di London, Inggris, seorang bayi yang baru lahir dinyatakan positif Covid-19. Pada kenyataannya, sang Ibu memang dilarikan ke rumah sakit di London beberapa hari sebelum ia melahirkan. Ibu ini didiagnosa menderita pneumonia atau radang paru, dan menjalani tes Covid-19 di North Middlesex Hospital, di Edmonton.
Namun, ia baru dinyatakan positiv Covid-19, setelah melahirkan. Berdasarkan hasil tersebut, si Bayi pun segera menjalani tes pemeriksaan yang sama. Setelah menerima hasil bayi yang ternyata juga positif, sang Ibu dan si Bayi pun segera dipisahkan dan dirawat di rumah sakit yang berbeda. Bayi tersebut tetap tinggal di rumah sakit itu sementara ibunya dilarikan ke rumah sakit khusus infeksi.
Para dokter sedang berusaha memecahkan teka-teki, apakah bayi tersebut terinfeksi selama proses kelahiran, ataukah ia terpajan virus saat masih berada di dalam perut sang Ibu. Seorang narasumber di rumah sakit tempat si Ibu melahirakan mengatakan bahwa "para petugas di rumah sakit yang melakukan kontak terhadap kedua pasien tersebut disarankan untuk melakukan isolasi diri."
Sementara itu para petugas kesehatan masih berkutat untuk memahami keadaan di balik infeksi yang si Anak dan Ibu ini derita.
Kasus Covid-19 pada Bayi Diakui Mengejutkan
Sebelumnya, Royal College of Obstetricians and Gynaecologist telah menyatakan bahwa bayi yang sehat seyogyanya tak boleh dipisahkan dari mamanya yang terinfeksi dan tetap boleh menyusui. Bahkan saat itu para ahli kesehatan pun menekankan bahwa wanita hamil dan bayi memiliki tingkat risiko rendah terhadap covid-19 dan kebanyakan hanya akan mengalami gejala yang tak parah.
Pada Februari silam, dalam laporan yang dikeluarkan oleh Novel Coronavirus Pneumonia Emergency Response Epidemiology Team di Tiongkok, para peneliti menyebutkan bahwa di bawah 45 ribu kasus yang mereka teliti, hanya satu persen anak berusia di bawah sembilan tahun dan kelompok 10-19 tahun yang terkena covid-19. Sementara kelompok 50-59 tahun yang terkena covid-19 berjumlah 25 persen, dan usia antara 60 hingga 69 adalah 19 persen.
"Informasi ini menunjukkan bahwa anak-anak lebih rendah risikonya untuk terkena virus dibandingkan orang dewa, dan kasus ini menjadi membingungkan," ujar Jimmy Whitworth, seorang profesor dari London School of Hygiene & Tropical Medicine, mengomentari kasus ibu dan anak baru lahir ini.