Mama tentu memperhatian, pada usia awal kelahirannya, ada bayi yang mulutnya bersih dari air liur, namun ada juga bayi yang mulutnya selalu berselimut liur. Bahkan bisa jadi bagian depan baju si Bayi selalu basah akibat hal ini. Apakah anak Mama termasuk yang terakhir?
Mama jangan khawatir. Banyaknya air liur yang diproduksi bayi adalah hal yang amat wajar. Menurut American Academy of Pediatrics atau AAP, bayi mulai mengeluarkan air liur saat usianya 3 bulan. Inilah usia saat bayi mulai memasukkan segala sesuatu ke dalam mulut, untuk mengenal dunia yang ada di sekitarnya.
Ternyata, Ma, ada banyak manfaat dari berlimpahnya air liur pada bayi, loh.
Berikut penjelasan yang dirangkum oleh Popmama.com.
1. Membantu melumat dan menelan makanan
Pixabay/yalehealth
Salah satu manfaat liur adalah menjaga kelembapan dalam mulut si Bayi. Kemudian, saat usianya sudah cukup untuk mengunyah makanan, air liur diperlukan bayi untuk melembutkan makanan yang masuk ke mulutnya. Apalagi jika makanan itu cukup padat. Hal ini tentunya amat berguna untuk membantu pencernaan mengolah makanan. Selain itu, tentu saja liur akan membantu bayi menelan makanannya.
2. Menjaga gusi, serta gigi bayi agar tidak rusak
Youtube/Baby Care 101
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), produksi air liur pada bayi yang giginya hendak tumbuh, justru akan meningkat. Peningkatan produksi ini berguna untuk menyamankan gusi bayi yang lembut. Apalagi saat gigi yang keras itu mulai muncul.
Setelah itu, ternyata liur ini juga melindungi gigi yang baru tumbuh. Air liur juga berfungsi untuk membilas gigi, agar sisa-sisa makanan serta bakteri menghilang. Dengan demikian pun gigi menjadi bersih.
Editors' Pick
3. Membantu kerja pencernaan
Pixabay/K-Nyaka
Liur amat berguna bagi jalur cerna bayi. Liur sejatinya membantu melapisi kerongkongan sehingga jauh dari iritasi. Lebih jauh, liur juga memiliki fungsi untuk menetralkan asam lambung. Fungsi lain bagi tubuh, liur juga memecah karbohidrat dalam makanan yang disantap oleh si Kecil.
4. Membentuk antibakteri
Pixabay/Stefan Schweihofer
Pada tahun silam, sekelompok peneliti Queensland University of Techonogy yang dipimpin oleh Emma Sweeney di Australia mengumumkan penelitian terkait liur bayi. Ternyata, liur bayi bersama dengan ASI bekerja sama membantuk mikrobiota pada mulut bayi.
Sweeney mengatakan bahwa kompisi mikrobiota di mulut bayi merupakan faktor penting dalam kesehatan si Kecil. "Interaksi dari liur serta ASI menghasilkan kandungan antibakterial," ungkapnya.
5. Meningkatkan sistem pertahanan tubuh
Pixabay/tookapic
Liur bayi semakin banyak saat ia mulai bereksplorasi dengan memasukkan apapun yang bayi temui, ke dalam mulutnya. Hal ini kadang tampak mengkhawatirkan. Mama tentunya takut kuman akan masuk ke tubuh bayi melalui mulutnya. Akan tetapi, Mama jangan khawatir ya.
Selain temuan Queensland University of Techonogy mengenai antibakteri, American Academy of Pediatrics menjelaskan bahwa justru tubuh bayi bisa meningkatkan sistem pertahanan diri dengan memasukkan segala benda ke dalam mulutnya.
Memberi informasi kepada Mama
Pixabay/Alfonso Cerezo
Ternyata, Ma, liur bayi juga memberikan informasi mengenai kesehatan si Kecil. Penelitian terkait hal ini dilakukan oleh Saad S. Al-Shehri dari sekolah farmasi The University of Queesland, Australia, bersama rekan-rekan dari berbagai negara.
Hasilnya, mereka menemukan bahwa saat bayi disusui, liur di mulut bayi berinteraksi dengan kelenjar mamae. Bakteri serta mikroba lain dalam liur bayi berkomunikasi dengan tubuh sang Mama agar bisa menghasilkan susu sesuai kebutuhan bayi. Misalnya saat bayi sakit, Mama bisa menghasilkan ASI yang membantu bayi melawan penyakitnya. Inilah salah satu hal yang juga membantu bayi untuk bertahan hidup.