Tak bisa dipungkiri, Air Susu Ibu (ASI) tentunya merupakan susu terbaik bagi bayi. Walaupun Mama harus yakin bahwa Mama bisa memberikan ASI untuk si Kecil, namun kadang bisa saja terjadi kendala yang tak dapat dihindari.
Seiring perkembangan masa, tentu saja produsen susu formula semakin berlomba-lomba untuk memindahkan zat yang ada di dalam ASI ke susu formula.
Walaupun tentunya tak memiliki kandungan selengkap ASI, namun Profesor Peter Hartmann, spesialis ASI dan produksi susu dari University of Western Australia, mengungkapkan bahwa produsen susu formula kini telah menemukan segelintir dari sekian banyaknya jenis protein yang ada dalam ASI.
Sesungguhnya, seberapa dekat kandungan yang ada di dalam susu formula dengan kandungan yang ada di dalam Air Susu Ibu ini? Berikut fakta terkait yang dirangkum oleh Popmama.com.
1. Terkait kandungan protein
Pixabay/samuel Lee
ASI tentunya kaya akan protein. Protein amat diperlukan bagi bayi untuk membentuk tulang, otot, kulit, dan darah. Protein juga berguna untuk membangun, memperkuat, dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, serta membuat antibodi untuk sistem kekebalan tubuh.
Protein yang ada dalam susu formula bayi biasanya bersumber dari susu sapi ataupun soya (kedelai). Susu formula berbasis soya hadir bagi bayi yang memiliki intoleransi terhadap protein yang ada di dalam susu sapi, seperti mengalami alergi misalnya.
Produsen susu formula akan memecah protein baik yang berasal dari sapi maupun kedelai, agar bayi mudah mencernanya. Oleh karena itulah susu cair yang langsung diolah dari sapi atau perasan kedelai tak boleh diberikan langsung kepada bayi, terkait pencernaan yang belum sempurna.
Beberapa produsen bahkan memecah protein tersebut dalam partikel yang lebih kecil lagi, dan melabeli susu formula tersebut aman diberikan bagi bayi yang memiliki alergi atau kolik.
2. Memiliki kandungan asam lemak
Pixabay/PublicDomainPictures
Asam lemak banyak terdapat di dalam ASI. Asam lemak ini berguna untuk membentuk kecerdasan pada anak juga kecerdasan mentalnya karena zat ini berperan penting dalam membentuk jaringan otak, sekaligus merangsang perkembangan saraf mata bayi.
Pada susu formula, Mama bisa menemukan kandungan asam lemak ini dengan label DHA, AA, AHA, atau ARA (arachidonic acid). LA atau linoleic acid juga merupakan asam lemak yang sama manfaatnya dengan AA dan kawan-kawannya.
Editors' Pick
3. Nutrisi dan vitamin seperti zat besi
Pixabay/기연 김
ASI tentunya mengandung beragam nutrisi bagi tubuh si Kecil, yang ia perlukan untuk berkembang pada masa awal hidupnya. Namun, ternyata tak semua vitamin bisa didapatkan dari ASI.
Menurut publikasi yang dikeluarkan oleh Institute of Medicine tersebut, memberikan ASI kepada bayi bukanlah tanpa risiko, salah satunya adalah kekurangan zat besi dan vitamin D.
Menurut penelitian dalam publikasi tersebut, kekurangan zat besi yang menyebabkan anemia pada bayi bahkan mencapai angka hingga 30 persen. Oleh karena itulah dokter memberikan resep tambahan zat besi bagi bayi ASI.
Sementara bagi bayi yang diberi susu formula, biasanya kebutuhan zat besinya sudah terpenuhi.
4. Laktoferin, si antibakteri
Pixabay/PublicDomainPictures
Laktoferin merupakan salah satu protein penting yang terdapat di kolostrum yang tentunya ada di dalam Air Susu Ibu. Laktoferin memiliki aktivitas antibakteri yang kuat, yang tentu saja membantu si Kecil untuk mempertahankan dirinya terhadap serangan penyakit dari lingkungan di sekelilingnya.
Kini, peneliti berhasil memindahkan kandungan ini ke dalam susu formula. Nyatanya, salah satu pabrikan susu formula melansir bahwa laktoferin telah terkandung dalam produknya ini.
5. Probiotik si bakteri baik
Pixabay/Marvelmozhko
Probiotik merupakan istilah yang digunakan untuk menamai mikroorganisme hidup atau bakteri baik, yang bisa memberikan efek yang baik pula pada organisme lain atau inangnya.
Walaupun sebelumnya terjadi keraguan apakah ASI mengandung probiotik, namun menurut penelitian Shirin Moossavi dari University of Manitoba, Kanada, ASI memiliki fungsi sebagai probiotik dalam usus bayi.
Selain itu, ASI juga melindungi bakteria baik yang berfungsi sebagai inkubator, saat bakteri baik ini melewati lingkungan lambung bayi yang bersifat asam, hingga bakteri baik ini berhasil tiba di dalam usus si Kecil.
Pada susu formula, probiotik menjadi salah satu kandungan yang diunggulkan oleh beberapa pabrikan.
6. Prebiotik untuk sembelit
Pixabay/Alexas_Fotos
Jangan salah paham, Ma. Selain probiotik, ada pula istilah prebiotik.
Berbeda dengan probiotik yang merupakan bakteri baik, prebiotik ada dalam bentuk human milk oligosakarida, komponen yang amat berlimpah dalam ASI, yang juga membangun sistem pertahanan tubuh, menurut penelitian Shirin Moossavi.
Prebiotik memiliki fungsi untuk menyempurnakan sistem pencernaan si Kecil, agar ia terhindar dari masalah sembelit.
Beberapa pabrikan susu formula juga telah menambahkan kandungan ini ke dalam produknya.
Pixabay/satyatiwari
Walaupun tak ada yang bisa menggantikan ASI, apalagi karena ASI bisa memerangi penyakit yang sedang diderita bayi, susu formula bukanlah pilihan yang buruk untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil. Beberapa bayi tidak bisa mendapatkan ASI karena kondisi tertentu.
Jadi Mama juga perlu menelisik daftar kandungan zat yang ada di dalam susu formula sebelum membelinya ya. Pahami istilah serta khasiatnya, dan pastikan kandungan yang dibutuhkan si Kecil tercukupi.