6 Tips Memilih Asuransi Pendidikan Anak
Jangan ditunda, ini yang harus diperhatikan dalam memilih asuransi pendidikan untuk masa depan anak
7 Agustus 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah si Kecil lahir ke dunia, tentunya Mama ingin agar ia memiliki jaminan pendidikan yang baik. Mama pasti ingin agar kelak si Kecil meraih pendidikan setinggi-tingginya bukan?
Namun, Mama perlu ingat. Bahwa biaya pendidikan yang ada sekarang, tidak akan berlaku lagi saat anak Mama membutuhkannya beberapa tahun ke depan. Apalagi saat ia kuliah kelak. Hal ini karena biaya pendidikan itu terus meningkat. Bahkan peningkatannya bisa 10 hingga 20 persen setiap tahunnya.
Oleh karena itu, Mama harus bersiap sedini mungkin, menyisihkan dana untuk kebutuhan biaya si Kecil. Bahkan jika memungkinkan, sejak ia lahir. Biaya pendidikan ini tidak sendikit. Ingatlah bahwa Mama akan membiayai anak dari sejak Taman Bermain, Taman Kanak-kanak, SD, SMP, SMA, juga Perguruan Tinggi.
Untuk mempersiapkan hal ini, asuransi pendidikan adalah salah satu hal yang bisa Mama pilih untuk memberikan keamanan bagi dana pendidikan anak.
Bagaimana cara memilih asuransi pendidikan yang paling tepat? Berikut tipsnya, yang dirangkum Popmama.com dari berbagai sumber.
1. Perkirakan dana yang Mama butuhkan kelak
Pertama-tama, Mama perlu merencanakan, sejauh mana Mama ingin menyediakan biaya bagi pendidikan anak? Apakah dana ini akan tersedia sebatas hingga sekolah menengah atas atau hingga kuliah?
Setelah itu Mama harus mencari tahu, sekolah mana yang mama incar nanti bagi pendidikannya? Dengan mengetahui dengan jelas tujuan ini, maka Mama bisa melakukan survei dan akan memahami, sebesar apa perkiraan uang pangkal yang harus Mama sediakan baginya saat hendak masuk ke sekolah tersebut.
Selanjutnya, gunakan kalkulator finansial bagi pendidikan anak, yang tersedia secara cuma-cuma di berbagai laman keuangan. Ini berguna untuk membantu Mama mengkalkulasi berapa dana yang akan Mama butuhkan kelak. Bahkan beberapa laman menyajikan daftar perkiraan berapa dana yang dibutuhkan untuk menyelesaikan jenjang S1 di beberapa negara saat ini, sehingga Mama bisa mendapatkan bayangannya beberapa tahun ke depan kelak.
Ada laman yang menyediakan kalkulator hanya untuk uang pangkal, ada pula yang membantu menghitung uang pendaftaran hingga biaya semester di perguruan tinggi. Tingkat inflasi akan diterapkan di dalam penghitungan, sebanyak 10 hingga 20 persen.
Idealnya, besar uang pertanggungan asuransi pendidikan yang akan Mama pilih, sesuai dengan besarnya kebutuhan dana pendidikan anak di masa depan kelak. Jadi, saat Mama mengalami suatu risiko, maka kebutuhan pendidikan anak tetap terjamin saat ia membutuhkannya nanti.
2. Lakukan evaluasi terhadap anggaran keuangan Mama dan keluarga
Selanjutnya Mama harus menghitung keadaan keuangan keluarga saat ini. Dari situ, Mama akan mendapatkan jumlah yang sanggup Mama tabung setiap bulan bagi pendidikan anak. Patokannya tentu saja hasil perhitungan kalkulator keuangan yang telah Mama lakukan sebelumnya.
Jangan berkecil hati jika ternyata tabungan yang dibutuhkan si Kecil, cukup banyak. Mama bisa lebih teliti untuk mengelola keuangan sehingga bisa lebih banyak menyisihkan pendapatan untuk pendidikan si Kecil kelak.
Editors' Pick
3. Pahami jenis-jenis bentuk asuransi anak
Pertama, Mama perlu mengetahui, bahwa ada tiga jenis asuransi anak yang dapat Mama pertimbangkan.
Menurut laman OJK atau Otoritas Jasa Keuangan, tiga jenis ini adalah:
- Asuransi Dwiguna: adalah proteksi yang memberikan jumlah uang pertanggungan saat tertanggung mengalami risiko dalam periode tertentu, sekaligus memberikan seluruh uang pertanggungan jika ia masih hidup pada masa akhir pertanggungan. Karena memberikan dua manfaat inilah, asuransi ini disebut dwiguna. Pada Asuransi Dwiguna, nasabah akan mendapatkan sejumlah uang tertentu di periode-periode yang telah disepakati dan uang pertanggungan yang akan turun ke ahli waris. Jika dilihat dari manfaatnya, Asuransi Jiwa Dwiguna memiliki premi lebih mahal dari jenis asuransi lainnya. Namun premi tersebut adalah jumlah yang wajar jika melihat proteksi dan manfaat yang diberikan.
- Asuransi Berjangka: adalah kontrak Asuransi Jiwa berjangka yang uang pertanggungannya dibayarkan pada saat terjadi kematian tertanggung dalam masa perlindungan yang masih berlaku. Asuransi berjangka atau term life adalah asuransi tradisional dimana tidak ada unsur tabungan atau investasi sama sekali. Produk asuransi jiwa berjangka ini cocok bagi calon pemegang polis yang ingin memproteksi masa depan anaknya. Menurut OJK, manfaat yang didapatkan adalah produk ini akan memberikan perlindungan asuransi dengan biaya murah untuk jangka waktu tertentu.
- Asuransi Unitlink: bukan hanya sebagai produk proteksi, tetapi produk ini juga dikombinasikan dengan produk investasi. Di dalam skema produk unit link, uang yang disetorkan nasabah tidak hanya diperuntukkan membayar premi asuransi, tetapi juga diinvestasikan oleh perusahaan asuransi melalui manajer investasi, agar nilainya terus berkembang. Salah satu kekurangan unit link, konsumen tak dapat melacak ke mana dananya diinvestasikan dan biaya apa saja yang harus dikeluarkan menyusul pilihan investasi tersebut. Karena termasuk investasi, nilainya bisa jadi merugi, namun bisa juga mengalami keuntungan di atas rata-rata.
4. Apa yang harus diperhatikan saat memilih?
Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan ketika memilih asuransi pendidikan:
- Jika Mama memiliki dana yang terbatas, maka Mama bisa membeli asuransi berjangka, yang dapat memberi Mama pertanggungan yang besar, dengan premi yang relatif lebih murah.
- Namun jika setelah berhitung ternyata Mama memiliki dana yang cukup besar, maka Anda dapat memilih asuransi dwiguna atau asuransi unitlink, untuk program perlindungan dengan jangka panjang.
- Mama harus teliti terhadap kelebihan serta kekurangan yang dari perusahaan asuransi yang Mama pertimbangkan.
- Mama juga harus yakin bahwa program yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi tersebut sesuai dengan manfaat yang telah dijanjikannya.
- Untuk itu, Mama harus rajin browsing atau mengumpulkan pengalaman dari orang lain, misalnya.
- Sebisa mungkin Mama memilih polis yang fleksibel dan menguntungkan, yang bisa Mama klaim setiap saat untuk memenuhi kebutuhan anak.
- Pastikan bahwa Mama memahami isi proposal atau penawaran asuransi sebelum menandatanganinya. Jangan ragu bertanya atau mendengarkan pendapat orang lain sebelum melakukannya.
- Pastikan asuransi pendidikan tersebut fleksibel saat Mama melakukan klaim. Pertimbangkan juga asuransi yang memberi kemudahan untuk meningkatkan investasi secara bertahap. Jadi, saat pendapatan Mama meningkat, Mama bisa menambahkan jumlahnya.
- Pertimbangkan pula polis yang bisa berganti mata uang negara lain seperti Euro atau Dollar, jika Mama merencanakan anak untuk bersekolah di luar negeri.
5. Pastikan perusahaan asuransi tersebut tepercaya
Dalam lamannya OJK menyarankan, agar Mama memperoleh asuransi pendidikan di kantor cabang perusahaan asuransi jiwa, agen perusahaan asuransi jiwa yang memiliki sertifikat keagenan dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), website perusahaan asuransi jiwa, dan berbagai saluran distribusi lainnya yang telah bekerjasama dengan perusahaan asuransi jiwa. Pilihlah perusahaan asuransi yang telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
6. Pahami betul cara mengisinya, ya Ma
Saat Mama telah mantap memilih suatu asuransi pendidikan sesuai dengan keadaan keuangan keluarga, Mama jangan sungkan untuk bertanya dalam mengisi formulir. Cermati benar-benar hal ini, karena laman OJK juga mengingatkan, bahwa saat mengisi dan menandatangani form pembelian produk asuransi isilah dengan lengkap, jujur, dan jelas.
Menurut laman ini, tidak sedikit orang yang salah memasukkan nama tertanggung dengan nama anak, padahal seharusnya yang tepat adalah diisi dengan nama orangtua sebagai tulang punggung atau pencari nafkah.
Laman ini meningatkan pula, bahwa kesalahan pengisian formulir mengakibatkan produk asuransi yang Mama miliki menjadi tidak tepat guna. Bisa jadi premi yang dibayarkan selama ini menjadi sia-sia, bahkan uang pertanggungan tidak akan cair jika risiko terjadi.
Ayo Ma, jangan tunggu si Kecil menjadi besar dalam mempertimbangkan asuransi pendidikan. Dengan mendapatkan asuransi sedini mungkin, Mama juga semakin ringan dalam menabung demi masa depan pendidikannya.
Baca juga: Cara Membeli Asuransi Secara Online