Ma, Inilah Alasan Pentingnya Memerhatikan Tahi Lalat pada Bayi
Bukan sekadar tanda lahir, perhatikan simptom ABCD berikut ini
11 Oktober 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahi lalat merupakan keunikan pada tubuh manusia yang berbeda satu sama lainnya. Bagi sebagian orang, tahi lalat merupakan identitas. Ada pula yang percaya, keberadaan tahi lalat di bagian tubuh menggambarkan karakter dan kepribadian seseorang.
Seorang bayi dapat dilahirkan dengan tahi lalat bawaan lahir atau congenital nevus, atau pun berkembang di tahun-tahun awal kehidupannya. Tak sesepele bentuknya yang kecil, meskipun sebagian besar tahi lalat tidak berbahaya, orangtua perlu memperhatikannya karena beberapa tahi lalat dapat berkembang menjadi melanoma.
Apa saja yang perlu orangtua perhatikan dari tahi lalat yang ada pada tubuh si Kecil? Berikut Popmama.com merangkumnya, dilansir dari livestrong.com:
Tahi Lalat Besar, Berpotensi Ganas
Tahi lalat bisa disebabkan oleh genetika atau paparan sinar matahari yang kuat. Tahi lalat yang kecil bisa jadi tidak berbahaya. Tetapi tahi lalat yang besar atau disebut giant congenital nevi, jarang terjadi dan berpotensi menjadi ganas, dilansir dari whattoexpect.com.
Tahi lalat ini muncul pada kulit bayi saat ia lahir atau berkembang pada tahun pertama kehidupan bayi Anda. Tahi lalat bawaan lahir lebih rentan menjadi melanoma atau kanker kulit ketimbang tahi lalat yang berkembang.
Editors' Pick
Tanda-tanda ABCD yang Perlu Diwaspadai
Orangtua perlu memperhatikan tanda-tanda yang dikenal sebagai peringatan ABCD:
- Asymmetry (asimetri),
- border (batas),
- color (warna),
- diameter (diameter)
Tahi lalat yang asimetris dapat menjadi tahi lalat atypical atau dysplastic nevus. Kondisi ini dapat berkembang dan berisiko mengalami melanoma. Perbatasan tahi lalat bisa jadi buram, berlekuk atau kasar. Tahi lalat atypical mengandung beberapa warna, seperti hitam, coklat atau cokelat kehitaman.
Jika diameter tahi lalat lebih besar dari 1,5 cm, hal ini patut diwaspadai. Temui dokter anak jika tahi lalat si Kecil menunjukkan salah satu tanda ABCD atau jika area tahi lalat terus menyebar.
Bahayanya Tahi Lalat di Area Tulang Belakang Bayi
Tahi lalat besar yang berada di dekat garis tengah atau area tulang belakang bayi, wajib diperiksa seksama oleh dokter. Mengapa? Jika munculnya di daerah punggung bawah atau yang dikenal dengan sebutan bathing trunk nevus, hal ini berisiko tinggi berkembang menjadi neurocutaneous melanosis yang merupakan gejala kelainan pada sistem saraf pusat.
Apakah Tahi Lalat Bayi Bisa Dihilangkan?
Dokter akan merekomendasikan untuk menghilangkantahi lalat jika ditemukan risiko bagi kesehatan bayi Mama. Jika tahi lalat tersebut bukanlah ancaman kesehatan yang mendesak, maka tahi lalat bisa dihilangkan saat anak mencapai pubertas. Mengapa? Karena perubahan hormon pada tubuh anak dapat meningkatkan risiko melanoma, menurut Derma Doctor.
Bathing trunk nevi seringkali muncul pada dua tahun pertama kehidupan bayi. Kondisi ini mungkin memerlukan perawatan dengan cangkok atau ekspansi jaringan.
Jika Mama melihat adanya kejanggalan dengan kondisi tahi lalat si Kecil, dan butuh mendapatkan kepastian akan keamanan tahi lalat tersebut, sebaiknya segera bawa si Kecil ke dokter. Akan lebih baik jika ditemukan adanya masalah sejak dini ketimbang terlambat penanganannya di kemudian hari. Semoga informasi ini membantu ya, Ma.
Baca Juga:
- Ada Bintik Kemerahan di Kulit Bayi? Waspada Biang Keringat, Ma!
- Kenali Bercak Putih atau Pityriasis Alba di Kulit Bayi, Berbahayakah?
- Kenali Jenis Penyakit Kulit Non Infeksi pada Bayi