Perhatikan dengan Cermat, Apakah Popok Bayi Bisa Kedaluwarsa?
Bukan hanya produk makanan dan minuman saja yang bisa kedaluwarsa
21 Desember 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di masa awal kehidupannya, bayi baru lahir membutuhkan sekitar tujuh kali berganti popok setiap harinya. Jika selama ini bayi mama menggunakan popok sekali pakai, bayangkan seberapa banyak popok yang dibutuhkan hingga ia terlatih buang air sendiri. Maka tak heran jika banyak orangtua memilih membeli popok dalam jumlah banyak sekaligus.
Tetapi, bagaimana jika persediaan popok tersebut menumpuk dan melebihi dari yang dibutuhkan bayi? Apakah popok bisa kedaluwarsa? Amankah menggunakan popok yang kedaluwarsa? Berikut ini Popmama.com merangkum serba-serbi popok kedaluwarsa, dilansir dari Momjunction:
Apakah Popok Bisa Kedaluwarsa?
Seperti kebanyakan produk perawatan bayi, kemasan popok juga mencantumkan tanggal kedaluwarsa. Karena komponen popok sebagian berbahan dasar kertas dan plastik, secara teknis popok seharusnya bisa bertahan lebih lama ketimbang jangka waktu yang direkomendasikan produsen, yaitu dua hingga tiga tahun.
Namun, jika diperhatikan, kemasan popok selalu menyebutkan tanggal pakai "terbaik sebelum". Ini dikarenakan produsen berharap popok tersebut digunakan dalam jangka waktu tertentu untuk mendapatkan manfaat yang maksimal.
Dalam jangka waktu pemakaian tersebut, popok telah diuji untuk memberikan kinerja terbaiknya. Setelah periode tersebut lewat, produsen tidak bisa menjamin kualitas kinerja popok akan sebaik seperti jika digunakan pada waktu yang disarankan.
Agar lebih waspada, berikut ini tanda-tanda popok bayi sudah kedaluwarsa:
1. Perubahan warna
Kertas yang didiamkan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun akan mengalami perubahan warna, biasanya menjadi kekuningan. Ini dikarenakan paparan oksigen dalam waktu yang lama.
Hal yang sama berlaku untuk popok yang terbuat dari campuran kertas dan plastik. Lapisan luar popok mungkin berubah menjadi kekuningan atau gambar pada kemasan plastiknya memudar.
Editors' Pick
2. Perubahan bau
Tidak semua popok sekali pakai mengandung pewangi. Tetapi beberapa merk menambahkan pewangi atau penetral bau untuk menyerap bau tidak sedap yang timbul.
Terlepas dari itu, popok lama biasanya memiliki bau yang berbeda dari yang baru. Bisa jadi karena kerusakan molekul wewangian di dalamnya atau paparan kondisi eksternal. Meski telah ditambahkan pewangi yang kuat, popok lama tetap bisa meninggalkan bau yang tidak sedap saat digunakan.
3. Penurunan daya serap
Kristal kimiawi atau gel yang digunakan popok sangat efisien untuk menyerap air. Bahkan saat tidak digunakan, mereka cenderung menarik kelembapan dari udara dan lingkungan sekitar.
Saat menggunakan popok kedaluwarsa, Mama mungkin akan menemukan penurunan daya serap karena sebagian gel telah menyerap kelembapan dari sekitarnya. Semakin lama satu pak popok terbuka begitu saja, semakin rendah daya serapnya.
Penurunan daya serap ini akan memengaruhi efisiensi popok. Jika menggunakan popok seperti ini, Mama mungkin harus menggantinya lebih sering dari biasanya.
4. Kebocoran dan masalah pemasangan
Spandeks, bahan yang digunakan untuk elastisitas pada kaki dan pinggang, tahan terhadap panas dan kelembapan. Tetapi jika karet atau lateks ditambahkan ke dalamnya, hal ini bisa menimbulkan kerusakan seiring waktu.
Apabila karet elastis di bagian pinggang menjadi longgar, popok tidak akan menempel pada tempatnya dan bisa menyebabkan kebocoran. Tentu saja hal ini mengurangi nilai guna dari popok itu sendiri.
Tips Menyimpan Popok Bayi supaya Awet
Wajar memang jika popok kehilangan efisiensinya setelah bertahun-tahun diproduksi. Namun, penyimpanan yang cermat dapat memperpanjang masa pakainya. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan agar popok bayi lebih awet masa simpannya:
- Simpan popok di tempat gelap, sejuk, dan kering
- Jika popok sudah terlanjur terbuka satu pak dan masih tersisa, simpan sisanya dalam kotak karton tertutup untuk mencegah paparan udara dan kelembapan.
- Mama bisa menyimpan popok yang tersisa menggunakan penyegel vakum untuk membuatnya kedap air atau kedap udara.
Nah itulah informasi mengenai popok kedaluwarsa. Sebetulnya, tidak ada tanggal kedaluwarsa yang pasti untuk popok. Hanya saja keefektifannya akan berkurang seiring waktu. Dengan penyimpanan yang cermat, Mama bisa memaksimalkan fungsi popok sebagaimana mestinya.
Saat menggunakan popok lama, berhati-hatilah terhadap kebocoran atau masalah pemasangan. Juga ingatlah untuk memeriksa reaksi kulit apa pun yang mungkin timbul pada bayi mama.
Baca Juga:
- 5 Hal yang Bisa Mama Lakukan Jika Si Kecil Alami Ruam Popok
- Lagi Berhemat dan Cinta Lingkungan, Yuk, Buat Popok Bayi Sendiri!
- Sedang #dirumahaja, Ini 5 Trik Hemat Membeli Popok Bayi Sekali Pakai