Para Pecinta Kucing, ini Bahaya Toxoplasmosis pada Bayi dan Anak-anak
Punya hewan piaraan itu bikin happy, asalkan kebersihannya terjaga ya
9 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memelihara hewan piaraan merupakan salah satu cara mengajari anak tentang tanggungjawab dan kasih sayang terhadap makhluk hidup. Banyak Sahabat Popmama.com yang telah memperkenalkan hewan piaraan seperti kucing atau anjing pada anak, bahkan sejak bayi. Keakrabannya tak terpisahkan, hingga hubungan anak dan hewan piaraannya seperti saudara sendiri.
Ada banyak manfaat memperkenalkan anak mencintai hewan sejak dini. Tetapi di sisi lain, harus disadari bahwa hewan piaraan seperti kucing membawa parasit yang perlu diwaspadai penularannya terhadap kesehatan anak. Parasit yang menginfeksi tersebut adalah Toxoplasma gondii, penyebab toxoplasmosis.
Dari Mana Penularan Toxoplasmosis Berasal?
Manusia dan hewan dapat terinfeksi parasit jika menelan telur parasit yang ukurannya sangat kecil. Hal ini dapat terjadi jika tak sengaja memakan kista dalam daging sapi, domba, babi atau hewan liar seperti rusa, yang kurang matang.
Dilansir dari healthychildren.com, parasit Toxoplasma gondii hanya bisa 'matang' di tubuh kucing. Parasit dewasa hidup di usus kucing yang masuknya melalui kotoran kucing. Telur parasit ini matang di tanah selama 1-5 hari sebelum menular pada manusia atau hewan lain.
Ketika seseorang atau hewan selain kucing menelan telur tersebut makan akan menetas di dalam usus kemudian menggali melalui dinding usus. Bila parasit tinggal di tubuh manusia yang tidak sesuai lingkungannya untuk berkembang, maka tidak bisa tumbuh. Tetapi menjadi kista di otot dan organ tubuh. Kista ini dapat aktif kembali di kemudian hari jika sistem kekebalan tubuh orang itu melemah karena penyakit atau obat-obatan.
Editors' Pick
Tanda-tanda Bayi Mengalami Toxoplasmosis
Bila parasit ditularkan dari ibu hamil ke janin yang belum lahir, biasanya sang bayi tidak memiliki tanda atau gejala saat lahir. Tetapi sebagian akan menunjukkan tanda fisik yang cukup jelas seperti:
- Ruam,
- pembengkakan kelenjar getah bening,
- penyakit kuning,
- jumlah trombosit darah rendah,
- pembesaran hati dan limpa,
- kelelahan.
Meskipun 70-90 persen bayi yang lahir dengan toxoplasmosis tidak memiliki tanda atau gejala saat lahir, komplikasi serius yang disebabkan oleh peradangan mata dan otak akan muncul pada bulan dan tahun berikutnya. Banyak kasus terjadi, janin yang terinfeksi dapat meninggal di rahmi dalam beberapa jam setelah kelahiran.