Bayi Bersin-bersin, Pertanda Sakit atau Refleks Normal?
Bagaimana cara membedakan itu normal atau sakit ya?
10 November 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bersin merupakan cara alami tubuh menanggapi iritasi dari hidung dan tenggorokan. Bersin tak bisa ditahan karena merupakan reaksi spontan tubuh dan hal ini dialami oleh semua orang, termasuk bayi.
Bagi orangtua baru, melihat si Kecil kesayangan bersin-bersin tentu muncul perasaan khawatir. Apakah ia sedang sakit? Ataukah apa yang dirasakannya sehingga memancingnya untuk bersin? Yuk kita kulik bersama-sama apa penyebab bayi bersin terus-menerus dan seperti apa bersin yang merupakan pertanda sakit? Berikut Popmama.com merangkumnya, dilansir dari healthline.com:
Bersin Merupakan Refleks yang Normal
Ada beberapa alasan mengapa bayi Mama sering bersin. Pada dasarnya, bersin merupakan hal yang menyehatkan bagi bayi. Itu artinya, sistem saraf tubuhnya bekerja dengan baik, karena bersin merupakan reflek yang dikontrol oleh sistem saraf.
Bersin pada bayi, sama seperti pada orang dewasa, merupakan reflek spontan seperti menguap, cegukan, sendawa, tersedak dan gumoh. Refleks bersin terjadi saat saluran hidung teriritasi.
Editors' Pick
Bersin, Refleks yang Bertahan Sampai Dewasa
Tidak seperti refleks yang lain, seperti refleks kejut atau refleks Moro, bersin merupakan refleks yang terus bertahan seiring pertumbuhan bayi hingga ia dewasa. Bayi yang baru lahir sering bersin karena saluran hidungnya yang lebih kecil daripada orang dewasa. Karena alasan inilah, hidungnya harus lebih sering dibersihkan karena mudah tersumbat.
Bersin menyingkirkan benda-benda asing yang masuk dan menggelitik hidung, misalnya ASI, lendir, asap bahkan debu-debu kecil yang tak terlihat. Bayi baru lahir juga cenderung bernapas melalui mulut sebagai bagian dari perkembangannya. Terkadang, hal ini memicu bersin karena mereka masih menyesuaikan diri untuk bernapas melalui hidung.