Biang Keringat vs Alergi pada Bayi, Apa Bedanya?
Gejalanya tampak sama, tapi berbeda cara mengatasinya
5 Oktober 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masalah kulit merupakan masalah yang sangat lazim ditemui pada bayi, terutama bayi di bawah usia enam bulan. Di usia-usia ini, kulit bayi masih sangat sensitif terhadap perubahan yang ada di sekitarnya, termasuk apa yang ia konsumsi dari ASI sang Ibu.
Ada dua masalah terkait kulit yang biasanya menjangkiti bayi, yaitu alergi dan biang keringat. Keduanya memang punya gejala dan penampakan ruam yang hampir sama. Lalu, bagaimana cara membedakannya? Berikut Popmama.com merangkum perbedaan ruam akibat reaksi alegi dengan ruam akibat biang keringat, dilansir dari difference.wiki:
Apa itu Biang Keringat?
Biang keringat adalah kondisi ketika saluran keringat terhambat di bawah kulit sehingga keringat tidak dapat keluar. Umumnya, kondisi ini terjadi pada bayi saat kondisi cuaca hangat, terutama di negara tropis.
Selain karena cuaca yang hangat, biang keringat dipicu oleh pemakaian pakaian dengan bahan yang tidak menyerap keringat. Kondisi lingkungan yang panas dan padat, seperti di dalam mobil atau bus yang padat, juga dapat menjadi pemicunya.
Dalam kondisi ringan, masalah ini dapat ditangani dengan mengenakan pakaian yang longgar dan menyerap keringat, mengaplikasikan salep atau bedak tabur khusus biang keringat.
Editors' Pick
Apa itu Reaksi Alergi?
Reaksi alergi adalah kondisi kulit yang terjadi akibat hipersensitivitas sistem kekebalan terhadap suatu zat tertentu. Sistem kekebalan bayi menjadi kolaps akibat serbuan zat yang tak dapat diterima tubuh.
Reaksi alergi berbeda-beda pada tiap bayi. Sebagai contoh, makan kacang tidak menyebabkan masalah bayi sebagian besar bayi, tetapi yang memiliki alergi akan merasakan reaksinya pada kulit. Faktor genetika bisa berperan di sini, oleh karena itu alergi seringkali diwariskan dalam riwayat keluarga.
Apa dan Bagaimana Cara Membedakan Gejala Alergi vs Biang Keringat?
Kedua masalah kulit ini memang tak mudah didiagnosis oleh masyarakat awam karena efek keduanya pada kulit hampir sama. Ruam kemerahan dan gatal yang mengganggu.
Tetapi, biang keringat umumnya terjadi selama musim panas, saat cuaca sedang lembap sehingga bayi mengeluarkan lebih banyak keringat lebih dari biasanya. Penampakan ruamnya berupa bintik-bintik berwarna merah pada bagian di mana kelenjar keringat di daerah saluran keringat yang terjebak.
Sedangkan reaksi alergi lebih kompleks lagi, karena melibatkan sistem imun terhadap paparan substansi yang menyebabkan masalah. Sistem kekebalan umum terpicu karena substansi yang menyebabkan alergi dianggap sebagai benda asing yang harus dilawan. Ruam akibat reaksi alergi biasanya berwarna merah pucat dan menimbulkan rasa gatal.
Pengobatan Alergi vs Biang Keringat
Beda pencetusnya, beda pula cara penanganannya. Biang keringat dapat diatasi dengan mengaplikasikan krim ruam pada daerah yang terdampak. Jika bayi Mama mengalami biang keringat, kenakan pakaian yang longgar dan berbahan katun. Bila perlu, ganti pakaiannya segera setelah berkeringat. Jaga agar kulit bayi tetap kering dan rajin menjaga kebersihan kulitnya.
Untuk mengatasi alergi, Mama perlu membawa bayi ke dokter karena diperlukan obat-obatan yang disesuaikan dosisnya. Biasanya dokter akan meresepkan krim steroid, antihistamine, dan antibiotik untuk mengurangi rasa gatal dan memudarkan bekas akibat ruam.
Baca Juga:
- Anak Alergi Susu Sapi? Ini 7 Manfaat Susu Kedelai untuk Kesehatan
- Muncul Ruam pada Kulit, Bisa Jadi Bayi Mama Terkena Alergi Detergen
- Mama Perlu Tahu Cara Membedakan Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa