Radang amandel pada bayi mungkin bukanlah hal yang umum karena masalah kesehatan ini diasosiasikan sebagai masalah kesehatan anak-anak dan remaja. Tetapi faktanya banyak bayi yang mengalaminya.
Amandel dan kelenjar gondok adalah kelenjar getah bening yang terletak di bagian belakang tenggorokan dan di belakang hidung. Tugas kedua organ tubuh ini adalah 'menjebak' bakteri dan kuman penyebab infeksi. Namun terkadang amandel dan kelenjar gondok bisa terinfeksi tanpa sebab yang pasti. Ketika hal ini terjadi maka menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai tonsilitis.
Kali ini Popmama.com merangkum serba-serbi radang amandel pada bayi yang perlu Mama ketahui, dilansir dari Childrens:
Mengenal Tonsilitis pada Bayi
Freepik
Amandel faring atau kelenjar gondok adalah dua kelenjar ringan yang terlihat di bagian belakang tenggorokan. Amandel berfungsi membantu sistem kekebalan tubuh bayi dari infeksi.
Ketika amandel terinfeksi oleh virus atau bakteri, menyebabkan tonsilitis yang juga berarti radang amandel. Tonsilitis adalah penyakit yang banyak diderita anak-anak usia sekolah, mulai usia empat hingga 16 tahun.
Komplikasi tonsilitis adalah abses peritonsillar, yang terjadi ketika infeksi menyebar ke belakang tonsil. Jika hal ini terjadi, perawatan sejak dini harus dilakukan karena jaringan yang membengkak pada leher dan dada dapat menghalangi jalan napas bayi.
Editors' Pick
Jenis-jenis Tonsilitis pada Bayi
Unsplash/invent
Tonsilitis pada bayi atau yang umum disebut tonsilitis pediatrik meliputi:
Tonsilitis akut atau yang terjadi secara tiba-tiba
Tonsilitis kronis yang selalu ada, bahkan setelah pengobatan
Tonsilitis berulang adalah tonsilitis yang kambuh dalam beberapa episode tonsilitis akut dalam satu tahun
Tanda-Tanda Tonsilitis pada Bayi
Pexels/Anna Svhets
Gejala tonsilitis pada bayi antara lain:
Bau mulut,
sakit telinga atau kesulitan bernapas,
kelenjar getah bening di leher yang membesar,
demam,
kedinginan,
sakit kepala,
mual,
suara serak,
sakit tenggorokan yang berlangsung lebih dari 48 jam,
sulit menelan,
kerewelan yang tidak biasa,
lapisan atau bercak putih atau kuning pada amandel.
Penyebab Tonsilitis pada Bayi
Pexels/William Fortunato
Virus, bakteri, alergen, atau iritan seperti polusi udara atau asap rokok dapat menyebabkan sakit tenggorokan. Jamur atau tetesan postnasal kronis juga dapat menyebabkan sakit tenggorokan.
Tonsilitis adalah hasil dari infeksi bakteri atau virus, terkadang disebabkan karena radang tenggorokan. Jika infeksi tersebut terjadi jauh ke dalam tenggorokan, inilah yang dikenal sebagai faringitis.
Penyebab lain yang harus diwaspadai:
Kontak dengan droplets dari orang sakit yang batuk atau bersin
Epstein-Barr virus (EBV)
Makan atau minum dari peralatan makan yang sama, yang terpapar virus dari orang yang sakit. Radang tenggorokan adalah hasil dari bakteri streptokokus (strep grup A) dan dapat tertular dari atas atau kontak dengan infeksi kulit strep grup A.
Virus herpes simpleks
Streptococcus pyogenes (radang tenggorokan)
Perawatan Tonsilitis pada Bayi
Pexels/kpaukshtite
Jika bayi menderita radang amandel yang disebabkan oleh virus, biasanya penyakit ini akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Tetapi jika radang tenggorokan yang menyebabkan tonsilitisnya, maka dokter biasanya akan meresepkan antibiotik.
Antibiotik dapat mempercepat penyembuhan dalam dua atau tiga hari. Tetapi, penting untuk tetap mengonsumsi antibiotik dengan dosis dan waktu yang disarankan hingga selesai meskipun gejalanya sudah membaik.
Berikut ini hal-hal yang dapat membantu meringankan gejala tonsilitis yang diderita bayi:
Minum cairan yang dingin atau hangat, hindari yang panas
Berkumur dengan air garam hangat
Makan es krim atau mengulum es loli
Bayi yang menderita tonsilitis dan sedang minum antibiotik sebaiknya tidak masuk sekolah atau dititipkan di daycare selama 24 jam untuk mencegah penyebaran bakteri ke bayi dan anak-anak lain.
Jika bayi mengalami infeksi berulang, dokter anak mungkin merekomendasikan operasi untuk mengangkat amandel. Tonsilektomi adalah salah satu operasi paling umum dan aman yang dilakukan pada bayi dan anak-anak saat ini. Biasanya hanya membutuhkan waktu 20 menit dan si Kecil bisa pulang beberapa jam setelah operasi.
Konsultasikan tentang kemungkinan-kemungkinan terbaik dalam penanganan tonsilitis pada bayi mama. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.