Bolehkah Minyak Zaitun Digunakan Untuk Pijat Bayi? Ini Faktanya!
Ternyata ada kandungan zat oleic acid dalam minyak zaitun yang perlu diperhatikan untuk bayi
2 Januari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi masyarakat Indonesia, pijat bayi adalah hal yang biasa dilakukan. Meski kelihatannya bayi hanya tidur sepanjang hari, tetapi berada pada posisi yang sama terus-menerus dapat membuat otot tubuh bayi capek juga lho, Ma. Pijat bayi bermanfaat untuk memberi kenyamanan pada tubuh dan melancarkan peredaran darah bayi.
Agar proses pemijatan lebih mudah dilakukan, layaknya orang dewasa, tubuh bayi perlu dilumuri minyak. Ada berbagai minyak yang dapat digunakan untuk memijat bayi. Selain minyak telon, sebagian orang memijat bayi dengan minyak zaitun. Apakah aman?
Popmama.com ungkap faktanya disini.
Manfaat Pijat Bayi
Pijat bayi memberikan sejumlah manfaat, apalagi jika dilakukan oleh orangtuanya sendiri. Berikut Popmama.com merangkum beberapa manfaat pijat bayi, dilansir dari healthline.com:
- Mendorong interaksi fisik dan kontak mata dengan orangtua,
- mengurangi kecemasan pada bayi,
- menenangkan hormon stres bayi,
- membuat tubuh bayi lebih rileks sehingga tidur lebih nyenyak.
Lakukan pemijatan 45 menit setelah bayi makan. Memijat bayi segera setelah makan dapat membuatnya muntah dan justru tidak mendapatkan manfaat dari aktivitas pijat itu sendiri.
Editors' Pick
Manfaat Minyak Zaitun untuk Pijat Bayi
Minyak zaitun mengandung lemak, vitamin E dan K. Kandungan alami ini kaya akan antioksidan yang dapat menenangkan sekaligus mengurangi peradangan pada tubuh.
Studi yang dimuat di PubMedCentral di tahun 2016 menyebutkan bahwa bayi yang dipijat menggunakan minyak zaitun atau minya biji bunga matahari memiliki kulit yang lebih lembap ketimbang yang dipijat tanpa memakai minyak apapun.
Namun, meski nyata manfaatnya, disarankan agar tidak terlalu sering menggunakan minyak zaitun sebagai minyak pijat bayi. Alasannya, karena minyak zaitun dapat menghancurkan perlindungan lemak alami pada kulit. Sementara kandungan antioksidan dapat mengurangi peradangan, kandungan oleic acid atau surfaktan dapat memperburuk kondisi kulit.