ADHD Dapat Terdeteksi Sejak Anak Masih Bayi, Ini Tandanya
Orangtua harus jeli melihat tandanya agar masalah dapat ditangani lebih cepat
19 Januari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orangtua pasti mengharapkan sang Buah Hati lahir dan bertumbuh-kembang dengan sehat. Tiap jengkal tubuh bayi diperhatikan dengan seksama, berharap tidak menemukan gejala-gejala penyakit yang membahayakan kesehatannya.
Tetapi, banyak kondisi medis yang tak terlihat kasat mata dan menunjukkan tanda-tanda kejanggalan yang kentara. Terutama yang menyangkut masalah perkembangan anak. ADHD, misalnya. Gejala ADHD biasanya baru terlihat saat anak menginjak usia sekolah. Namun, sebetulnya gejala ADHD bisa dideteksi sejak dini. Berikut Popmama.com merangkum informasinya, dilansir dari livestrong.com:
Mengenal ADHD
Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD, merupakan gangguan perilaku yang disebabkan adanya kelainan pada otak. Anak dengan ADHD mengalami kesulitan fokus dan perilaku yang hiperaktif serta impulsif.
Anak dengan ADHD cenderung mengalami kesulitan belajar karena mereka tidak dapat memusatkan perhatian dalam waktu yang cukup lama. Inilah yang membedakannya dengan anak autisme yang meski punya gejala hampir sama, justru lebih fokus pada hal-hal yang mereka sukai dengan baik.
Editors' Pick
Gejala ADHD Dapat Dideteksi Sejak Dini
ADHD diderita oleh hampir 10 persen anak usia sekolah. Biasanya, ADHD baru terdeteksi saat anak mulai bersekolah karena di saat itulah anak mulai butuh kemampuan konsentrasi tinggi.
Namun, para ahli menemukan bahwa sebetulnya tanda-tanda ADHD bisa terlihat bahkan sejak bayi baru lahir. Banyak orangtua yang juga melaporkan telah melihat tanda-tanda ADHD, bahkan sebelum sang Bayi dapat berjalan.
Memang, tak semua bayi dengan ADHD memiliki gejala yang terlihat. Tetapi ada tanda-tanda awal yang harus dipertimbangkan jika Mama mencurigai perilaku bayi Mama tampak berbeda, antara lain:
1. Mencari perhatian
Bayi dengan ADHD membutuhkan lebih banyak perhatian dan perawatan daripada yang lainnya. Mereka sering merasa tertekan dan tidak nyaman.
Bayi dengan ADHD ini cenderung sulit dikendalikan, sering menangis karena kolik, dan jika menangis, ia tampak berlebihan yang mana tidak mudah ditenangkan padahal tidak ada masalah yang kelihatan.
2. Kegelisahan yang ekstrim
Gelisah adalah gejala lain dari ADHD. Sejumlah masalah muncul, misalnya tidak bisa tidur lelap atau pola tidur yang buruk. Bayi yang gelisah biasanya juga mengalami kesulitan makan dan rewel tanpa alasan yang bisa dipastikan.
3. Mengamuk
Banyak orangtua yang menemukan kejanggalan perilaku bayi yang suka mengamuk atau tantrum, bahkan sebelum bayi menginjak usia balita. Bayi dengan ADHD memiliki masalah dengan temperamen. Memukul-mukul, menenang dan berteriak adalah tanda-tanda amukan bayi dengan ADHD. Pada kasus yang ekstrem, si Bayi bisa membenturkan kepalanya ke boks bayi atau permukaan keras lainnya.
Karena gejala ADHD pada bayi seringkali mirip perilaku bayi pada umumnya, gejala yang disebutkan di atas cenderung berlangsung dalam waktu lama. Sementara perilaku yang sama menghilang pada anak-anak lain pada usia yang sama. Yang terpenting, bicarakan dengan dokter si Kecil jika perilaku terus berlangsung hingga anak mencapai usia balita.
Baca juga:
- 5 Kesalahan Asuh Sering Dilakukan Terhadap Anak ADHD
- 5 Daftar Makanan yang Membuat Gejala Anak ADHD Semakin Memburuk
- 5 Tanda Anak Mengalami ADHD yang Sulit Terdeteksi
NOTE: tulisan ini sudah sebagian saya edit tapi terlalu pendek informasinya. Tulisan yang terlalu pendek kurang bisa menarik pembaca. Bisa tolong ditambahkan informasinya ya terutama di listikel no 3-5. Thank u