Bibir Bayi Pecah-pecah, Berbahaya Nggak Sih?

Masih bayi, kok bibirnya sudah pecah-pecah? Jangan-jangan ada masalah kesehatan lain nih?

20 Oktober 2019

Bibir Bayi Pecah-pecah, Berbahaya Nggak Sih
Pexels/ Victoria Borodinova

Ma, pernah merasakan bibir pecah-pecah? Rasanya pasti sungguh tidak enak. Apalagi, kondisi ini merusak penampilan kita sehari-hari.

Ternyata, bibir pecah-pecah tak hanya dialami oleh orang dewasa saja lho, Ma. Melainkan juga oleh bayi, bahkan yang baru lahir. Bagi bayi, kondisi bibir pecah-pecah ini bikin tidak nyaman karena pengelupasannya tak jarang menimbulkan rasa perih. 

Lalu, berbahayakah jika bibir bayi pecah-pecah? Bagaimana cara merawatnya? Berikut Popmama.com merangkum serba-serbi tentang bibir bayi yang pecah-pecah, dilansir dari healthline.com:

Penyebab Bibir Bayi Pecah-pecah

Penyebab Bibir Bayi Pecah-pecah
Freepik

Jika bibir bayi mengalami luka, pecah-pecah dan kering, ada beberapa faktor yang mungkin saja menjadi penyebabnya. Bisa jadi, kebiasaan bayi menjilati bibir atau menyedot bibirnya sendiri.

Selain itu, udara yang kering, panas atau terkena paparan angin dapat mengurangi kelembapan bibir. Kebiasaan bayi bernapas lewat mulut juga dapat membuat bibir kering kemudian pecah-pecah.
 

Editors' Pick

Bisa Jadi Gejala Penyakit Berbahaya

Bisa Jadi Gejala Penyakit Berbahaya
healthychildren.org

Secara umum, bibir bayi pecah-pecah bukanlah kondisi yang membahayakan. Tetapi, jika tak kunjung membaik dalam waktu beberapa minggu bahkan lebih, dalam kasus yang langka, merupakan pertanda masalah kesehatan yang lebih serius.

Kekurangan beberapa jenis vitamin dapat menyebabkan bibir mengelupas dan kering, begitu pula sebaliknya jika terlalu banyak mengonsumsi jenis vitamin tertentu. Misalnya, vitamin A. 

Masalah kesehatan lain yang perlu diwaspadai lewat pertanda bibir kering adalah penyakit Kawasaki. Penyakit yang umumnya menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun ini memiliki beberapa gejala lain selain bibir pecah-pecah, yaitu:

  • Demam lebih dari lima hari,
  • ruam, terutama di daerah kelamin,
  • mata memerah dan bengkak,
  • bibir bengkak, pecah-pecah dan memerah,
  • tangan dan kaki bengkak. 

Jika mendapati tanda-tanda di atas, segera larikan bayi Mama ke rumah sakit agar mendapatkan penanganan dan perawatan yang tepat.
 

Dehidrasi, Masalah Penyebab Bibir Bayi Pecah-pecah

Dehidrasi, Masalah Penyebab Bibir Bayi Pecah-pecah
Pexels/Dominika Roseclay

Jika bibir bayi Mama pecah-pecah dan kondisi ini terjadi berulang-ulang, waspada dehidrasi. Hal ini terjadi jika tubuh kekurangan atau kehilangan cairan dan nutrisi secara drastis sehingga metabolisme tubuh tidak berjalan semestinya. Tanda-tanda bayi mengalami dehidrasi, antara lain:

  • Bibir dan lidah kering,
  • menangis tanpa mengeluarkan air mata,
  • kulit kering dan keriput,
  • jarang buang air kecil, kurang dari enam kali ganti popok per hari,
  • napas dalam dan cepat.

Jika Mama mendapati tanda-tanda di atas, segera bawa bayi ke dokter untuk mencegah hal fatal yang terjadi akibat dehidrasi.

Merawat Bibir Bayi yang Pecah-pecah

Merawat Bibir Bayi Pecah-pecah
Freepik/zilfergolf

Bibir pecah-pecah jika dibiarkan akan mengelupas dan luka sehingga menimbulkan rasa perih yang membuat bayi rewel. Untuk mengatasinya, berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan:

  • Meneteskan ASI ke bibir

Percaya atau tidak, ASI bisa menjadi obat untuk mengatasi masalah ini. Caranya adalah dengan menotolkan sedikit ASI ke bibir bayi yang pecah-pecah. Jangan sampai bibir terlalu basah ya, Ma. Cukup lembap saja. ASI dipercaya akan menyembuhkan kulit bibir dan melindungi bibir bayi dari bakteri. 

  • Melembutkan dengan lipbalm organik 

Lipbalm yang terbuat dari bahan organik atau pun nipple cream dapat digunakan untuk melembapkan bibir bayi. Cukup aplikasikan tipis-tipis dua kali sehari.

  • Mengoleskan minyak kelapa

Minyak kelapa mengandung asam laurat. Asam laurat merupakan asam lemak jenuh yang memiliki sifat anti-bakteri dan anti-inflamasi yang baik memperbaiki kulit yang luka sekaligus melindunginya.

Untuk mencegah agar bibir bayi tidak pecah-pecah, pastikan ia cukup minum agar tidak dehidrasi. Selain itu, jaga kelembapan udara di sekitar bayi agar tidak kering. Bila perlu, gunakan humidifier

Semoga informasi ini membantu ya, Ma!

Baca Juga:

The Latest