Cek Penyebab Bayi Mengalami Cegukan dan Cara Menanganinya
Benarkah jika bayi di bawah usia 6 bulan cegukan, maka bahaya diberi air putih?
21 Februari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meskipun sebagian besar tidak mengindikasikan kondisi kesehatan serius, harus diakui cegukan merupakan masalah yang membuat kesal. Cegukan tidak bisa dicegah maupun dikontrol dan cukup membuat capek penderitanya karena sentakan-sentakan yang tak bisa dikendalikan ini.
Cegukan dapat dialami siapapun, bahkan bayi mama yang masih sangat kecil. Biasanya bayi mengalami cegukan tatkala menyusu. Jika anak-anak dan orang dewasa dapat mengatasi cegukan dengan cara minum air, apakah bayi boleh melakukan metode ini? Sebelum menerapkannya pada si Kecil, sebaiknya Mama mengetahui fakta-faktanya terlebih dahulu yang Popmama.com lansir dari livestrong.com berikut ini:
Penyebab Bayi Cegukan
Cegukan terjadi karena kontraksi pada diafragma bayi. Diafragma bayi masih sangat muda dan dalam tahap perkembangan. Gerakan minum susu yang terlalu cepat, menelan banyak udara saat menyusu atau pun minum susu terlalu banyak, dapat memancing distensi lambung yang menyebabkan kontraksi diafragma.
Refluks gastroesofagus juga dapat memicu cegukan pada bayi. Ini diakibatkan katup antara lambung dan gastroesofagus yang belum dapat menutup sempurna sehingga makanan yang sudah masuk ke lambung, dapat kembali naik ke esofagus. Inilah yang memicu bayi cegukan maupun gumoh.
Editors' Pick
Bolehkah Bayi Minum Air Putih untuk Menghentikan Cegukan?
Minum air putih merupakan metode pengobatan paling sederhana yang dapat dilakukan untuk menghentikan cegukan pada anak-anak dan orang dewasa. Akan tetapi, Dr. Stephen Daniels, seorang dokter anak dari Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa tindakan ini tidak boleh dilakukan untuk bayi di bawah usia 6 bulan.
Dilansir dari babycenter.com, air dapat membuat bayi merasa perutnya penuh, padahal ini adalah rasa kenyang yang salah. Akibatnya, pemberian makanan dan penyerapan nutrisi tubuhnya akan terganggu.
Selain itu, meskipun jarang terjadi, memberi air minum untuk bayi di bawah usia 6 bulan dapat menyebabkan keracunan air. Walau tampak sepele, air dapat mencairkan natrium dalam tubuh bayi yang berdampak fatal, misalnya kejang hingga koma.
Kapankah Bayi Boleh Minum Air untuk Menghentikan Cegukannya?
Setelah usia 6 bulan, bayi yang cegukan mulai bisa diberi air untuk meredakan cegukan. Tetapi ingat, Ma, berikan air minum hanya dalam dosis kecil. Hindari bayi minum dalam tegukan-tegukan besar karena kebanyakan air dapat membuat perutnya kembung sehingga ia merasa kenyang dan tidak mau makan.
Selepas usia 1 tahun, anak boleh minum air dalam jumlah yang lebih besar, seimbang dengan makanan padat dan susu yang dikonsumsinya.
Cara Aman Mengatasi Cegukan pada Bayi
Cegukan yang diakibatkan kesalahan akibat teknik minum susu sebetulnya dapat sembuh dengan sendirinya. Umumnya cegukan akan menghilang dengan sendirinya setelah 10 menit.
Jika tidak menghilang lebih dari 10 menit, Mama bisa membantu mengatasinya dengan cara aman yang disarankan oleh Healthy Children and Mother Nature, yaitu dengan menggendong bayi di pundak Mama dan tepuk-tepuk punggungnya dengan lembut. Cara lain yang bisa dicoba adalah dengan mengubah posisi bayi, membuatnya rileks dan cobalah membuatnya bersendawa. Tetaplah memberi makan, cara ini terkadang efektif membuat cegukan bayi berhenti.
Langkah untuk Mengurangi Pemicu Bayi Cegukan
Cegukan muncul jika bayi menelan terlalu banyak udara ke dalam perutnya. Untuk mencegahnya, bagi bayi yang menyusu lewat botol, pastikan bagian lubang dotnya tidak terlalu besar. Balikkan botol dan pastikan cairan mengalir dengan bebas dan perlahan-lahan berhenti, alih-alih tumpah atau tidak menetes sama sekali.
Memberi makan bayi saat ia sedang santai dan tidak terlalu lapar juga dapat mencegah bayi terlalu bersemangat menyusu.
Itu dia beberapa langkah yang bisa Mama lakukan dalam mengatasi dan mencegah bagi cegukan, tanpa memberi minum air putih banyak-banyak yang dapat membahayakan kesehatannya. Semoga informasi ini bermanfaat, Ma!
Baca juga:
- Si Bayi Gumoh atau Muntah? Ini Bedanya, Ma
- Gumoh pada Bayi: Apakah Normal?
- Tips Sukses Menyapih Bayi dari Botol Susu