Cek di Sini, Suhu Kamar Tidur Bayi yang Nyaman dan Ideal
Ruangan yang terlalu panas bisa sebabkan sindrom kematian mendadak pada bayi
18 November 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Akhirnya, tibalah saat membawa si Kecil pulang ke rumah. Membawa bayi pulang ke rumah tentu menjadi hal yang sangat menyenangkan bagi orangtua. Beriringan dengan hal tersebut, orangtua wajib menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan aman bagi bayi. Tak terkecuali soal suhu ruangan tempat bayi akan tidur.
Kamar bayi yang terlalu dingin dapat membuat bayi rewel. Sebaliknya, suhu kamar yang terlalu panas bisa meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak. Lalu, seperti apa sih suhu kamar bayi yang ideal dan bagaimana menciptakan lingkungan tidur yang nyaman bagi bayi? Berikut Popmama.com mengulasnya, dilansir dari Very Well Family:
Mengapa Suhu Ruangan Kamar Bayi Sangat Penting?
Mengatur suhu kamar bayi merupakan langkah penting dalam pencegahan sindrom kematian bayi mendadak dan memastikan bayi mama tidur dengan nyaman. Sindrom kematian bayi mendadak memang punya banyak faktor yang memicunya, tetapi sebagian besar terkait dengan kepanasan. Alih-alih menangis karena tidak nyaman, kemungkinan bayi yang kepanasan akan tetap diam.
Suhu ruangan yang panas membuat bayi sulit bangun karena rangsangan eksternal. Ketika orangtua mencoba membangunkannya, masalahnya mungkin sudah berkembang menjadi situasi krisis.
Bagi bayi prematur, mengatur suhu ruangan kamar bayi sangat penting karena tubuhnya masih belum dapat mengatur suhu dengan baik sehingga berisiko lebih tinggi mengalami sindrom kematian bayi mendadak.
Editors' Pick
Menjaga Suhu Ideal untuk Tidur
Para dokter anak menganjurkan menjaga suhu di kamar bayi antara 20-22 derajat Celcius. Mama bisa memasang termostat untuk memantau dan mengukur suhu di kamar bayi. Penting untuk menjaga suhu agar tetap konstan.
Apabila Mama tidak memiliki termostat, ada cara mudah yang bisa diterapkan untuk mengukur suhu ideal di kamar bayi. Apabila dengan pakaian normal orang dewasa di rumah merasa cukup sejuk, itu artinya suhu ruangan bayi sudah ideal. Jika Mama merasa kedinginan atau terlalu hangat, suhu ruangan tersebut mungkin juga tidak sesuai untuk bayi mama.
Penting pula untuk memerhatikan pakaian yang dikenakan bayi. Jangan memakaikan baju berlapis-lapis saat cuaca panas. Begitu pula saat cuaca dingin, jangan memakaian baju terlalu tipis agar bayi tidak merasa kedinginan.
Menjaga Suhu Kamar Bayi saat Cuaca Panas
Bayi tidak bisa memprotes saat ia merasa kepanasan. Mungkin ia akan menunjukkan ketidaknyamanannya lewat tangisan atau rewel yang lebih dari biasanya. Terutama di saat cuaca panas.
Berikut ini beberapa tips untuk mengatasi suhu yang lebih hangat saat cuaca panas:
- Memasang pendingin ruangan dan mengatur suhunya hingga suhunya mencapai 22 derajat celcius. Bayi sebetulnya masih bisa mentoleransi suhu ruangan sampai 23 derajat celcius, tetapi pastikan memakaikan pakaian yang tepat
- Hindari menempatkan bayi langsung di dekat aliran udara jika Mama menggunakan AC karena cenderung sangat dingin
- Kenakan pakaian dengan bahan yang lebih ringan, begitu pula dengan bahan sprei yang digunakan
- Apabila rumah dan kamar tidur cukup aman, buka pintu kamar dan jendela agar mendapatkan kesejukan langsung dari udara segar
- Jangan mengarahkan kipas angin langsung ke tubuh bayi, melainkan pantulkan arah kipas angin ke dinding seberang bayi diletakkan
Menjaga Kehangatan Suhu Kamar Bayi saat Cuaca Dingin
Bukan hanya saat cuaca panas, saat cuaca dingin pun Mama perlu mempertahankan suhu kamar yang konsisten. Berikut ini tips yang bisa Mama terapkan:
- Kenakan pakaian satu lapisan ekstra di atas pakaian biasa. Tetapi pastikan tidak melapisi tubuh bayi dengan terlalu banyak pakaian yang membuatnya merasa ketat dan pengap
- Jauhkan selimut dari tempat tidur bayi karena bayi mama mungkin secara tidak sengaja tergelincir di bawahnya, kepanasan, dan menjadi lemas karena tidak bisa bernapas
- Jangan meletakkan pemanas ruangan di dekat bayi dan jangan biarkan panas bertiup langsung ke arahnya
Tanda-Tanda Bayi Kedinginan atau Kepanasan
Bayi masih belum punya kemampuan untuk mengatur suhu tubuhnya sendiri seperti orang dewasa. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengenali tanda-tanda bayi kepanasan atau kedinginan.
Untuk memeriksa apakah bayi mama kepanasan atau kedinginan, gunakan dua jari dan rasakan di sekitar tengkuk dan telinganya. Jika telinganya merah atau panas, atau jika tengkuknya hangat dan berkeringat, berarti bayi mama kepanasan. Apabila hal ini terjadi, gantilah pakaian bayi dengan yang bahannya lebih ringan dan dinginkan ruangan.
Sedangkan untuk bayi yang kedinginan, Mama bisa memeriksanya dengan cara yang sama. Rasakan tengkuk, telinga, bahkan tangan dan kakinya. Meskipun tangan dan kaki bayi biasanya lebih dingin daripada bagian tubuh lainnya, terutama pada bayi baru lahir, tangan dan kaki yang sangat dingin dapat menjadi indikator bayi mama terlalu kedinginan.
Kulit bayi yang kedinginan lebih pucat dari biasanya, dan kulit mereka mungkin tampak belang-belang. Mereka juga mungkin bersin-bersin, rewel, atau sebaliknya, menjadi sangat diam.
Perhatikan segala reaksi bayi mama. Jika ada yang tampak tidak biasa, Mama perlu memeriksanya, apakah ia kepanasan atau kedinginan. Hubungi dokter jika bayi mama muntah, demam, atau menunjukkan perubahan suasana hati. Segera larikan ke IGD jika bayi tampak pusing atau tidak responsif.
Nah, itulah suhu kamar bayi yang ideal. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.
Baca Juga:
- Waspada SIDS, Sindrom Kematian Mendadak Pada Bayi Ini Paling Ditakuti!
- Berbagai Posisi Tidur Bayi, Mana yang Paling Aman dari Risiko SIDS?
- Pemakaian AC di Kamar Bayi: Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Ya?