Bisa Fatal, Dampak Kekurangan Kalsium pada Bayi 0-6 Bulan
Meskipun begitu, jika ditangani segera bayi tetap bisa bertumbuh baik hingga dewasa
30 Januari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam masa tumbuh-kembangnya, kebutuhan gizi dan nutrisi bayi sangat vital untuk dipenuhi. Tak terkecuali kebutuhan bayi akan kalsium. Pada bayi yang belum makan makanan padat, sumber utama kalsium berasal dari ASI atau susu formula.
Memenuhi kebutuhan bayi akan kalsium sebetulnya tidaklah sulit, terutama untuk bayi yang minum ASI. Tetapi hal ini tidak menutup kemungkinan bayi mengalami kekurangan kalsium lho, Ma.
Berikut Popmama.com merangkum pentingnya kalsium untuk bayi dan serba-serbi kekurangan kalsium beserta cara mengatasinya, dilansir dari firstcry.com:
Mengapa Bayi Membutuhkan Kalsium yang Cukup?
Fungsi utama kalsium adalah membantu pertumbuhan tulang dan gigi bayi. Seiring pertumbuhannya yang cepat, kalsium berperan penting untuk keseluruhan kekuatan tulang bayi.
Hal ini berdampak jangka panjang lho, Ma. Massa tulang orang dewasa ditentukan oleh kalsium yang diterimanya dari masa kanak-kanak hingga remaja. Selain itu, kalsium juga membantu agar otot bekerja dengan baik, mendukung fungsi jantung dan transmisi impuls saraf.
Editors' Pick
Penyebab Kekurangan Kalsium pada Bayi
Ada beberapa penyebab bayi mengalami kekurangan kalsium, mulai dari nutrisi yang buruk hingga penyakit bawaan, antara lain:
- Pasokan oksigen yang buruk saat bayi dilahirkan,
- konsumsi obat infeksi bakteri, seperti antibiotik yang memengaruhi kadar kalsium si Kecil,
- kurang terpapar sinar matahari sehingga bayi tidak mendapatkan cukup vitamin D,
- bayi menderita cacat genetik yang disebut sindrom DiGeorge, yang menyebabkan kadar kalsium buruk dalam tubuhnya,
- menderita hipertiroidisme kongenital memiliki kadar kalsium yang rendah dalam tubuhnya,
- bayi yang lahir prematur sebelum usia 32 minggu.
Gejala Bayi Mengalami Kekurangan Kalsium
Mengamati gejala kekurangan kalsium pada bayi bisa dibilang tak mudah, karena tak terlihat secara kasat mata. Meskipun begitu, penting untuk terus memantau gejalanya, antara lain:
- Perilaku emosional yang tidak menentu, misalnya gelisah dan rewel yang sulit dikendalikan,
- bayi banyak berkeringat selama tidur,
- gigi bayi telat tumbuh dan bila tumbuh, gigi memiliki cacat seperti tumbuh dengan jarak longgar dan tidak rata,
- perut menonjol yang serupa dengan perut katak,
- kehilangan selera makan,
- rentang mengalami penyakit karena sistem kekebalan tubuh yang buruk,
- tidak memiliki ketertarikan terhadap lingkungan sekitar,
- mengalami kejang karena pasokan oksigen yang buruk ke otak,
- gerakan wajah tidak normal, seperti lidah dan bibir berkedut, mata berkedip-kedip,
- mengalami kejang di tangan dan kaki,
- dapat menyebabkan kematian pada bayi jika defisiensi tidak tertangani,
Mengatasi Kekurangan Kalsium pada Bayi
Kadar kalsium dalam tubuh bayi yang rendah dapat diperbaiki lewat beberapa langkah berikut ini:
- Rutin mengajak bayi berjemur di bawah sinar matahari pagi. Vitamin D akan membantu penyerapan kalsium agar lebih baik.
- Memberi bayi ASI eksklusif.
- Bagi bayi yang mengalami kejang akibat defisiensi kalsium, dokter akan menginjeksikan kalsium langsung ke aliran darah. Tetapi metode ini berisiko tinggi karena injeksi yang terlalu cepat dapat menyebabkan gagal jantung.
Kasus kekurangan kalsium memang harus segera ditangani dengan beberapa cara di atas. Semakin cepat masalah ini ditangani akan mencegah kerusakan permanan dan bayi Mama tetap bisa bertumbuh dengan baik tanpa komplikasi kesehatan hingga dewasa kelak.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga:
- Anak Alergi Susu Sapi? Yuk, Coba Ganti dengan Susu Almond!
- Demi Kesehatan, Kenali 5 Makanan Sumber Vitamin K untuk MPASI Bayi
- Apa Sajakah Vitamin Tambahan yang Diperlukan Bayi dan Anak-anak?