Virus Corona menyebar begitu cepatnya di seluruh dunia. Tak terkecuali di Indonesia. Virus yang menyerupai pneumonia ini memang tak terlihat, tetapi efeknya sangat berbahaya bagi kesehatan.
Jika beberapa waktu yang lalu, orang lansia dan mereka yang mengidap penyakit kronis merupakan golongan rentan terkena Covid-19, ternyata kini bayi pun tak luput dari serangan virus mematikan ini.
Bayi Usia 3 Bulan di Bogor Terjangkit Covid-19
Freepik
Seorang bayi berusia 3 bulan yang tinggal di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terdeteksi positif terjangkit Covid-19. Kabar ini disampaikan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah.
Lewat keterangan tertulis, bayi tersebut telah menjalani tes swab tenggorokan di RS Husada, Cibinong, setelah sebelumnya mengalami demam. Orangtua langsung membawa bayinya ke RS untuk diperiksa dan diambil sampel dahak serta air liurnya. Setelah menjalani 14 hari perawatan, sang Bayi menunjukkan progres membaik dan akhirnya diperbolehkan pulang.
Namun, hasil swab tes menunjukkan bahwa bayi tersebut positif terjangkit Covid-19. Tidak ada penjelasan detil bagaimana bayi tersebut bisa tertular dan apa penyebabnya, tetapi pihak orangtua bayi dan sekitarnya akan menjalani rapid test untuk memastikan kondisi lingkungan sekitar.
Menghadapi situasi pandemi ini memang sangat mengkhawatirkan bagi siapapun ya, Ma. Terlebih, virus ini tidak terlihat, siapa saja bisa menjadi korbannya, dengan berbagai gejala yang berbeda-beda, dan masih belum ditemukan obatnya. Oleh karena itu, sesederhana apapun gejala sakit yang dialami, terutama pada bayi yang sistem imunitas tubuhnya belum terbentuk sempurna, orangtua perlu waspada.
Lalu, apa yang harus dilakukan orangtua bila bayi kedapatan demam, batuk, atau sakit tenggorokan? Berikut Popmama.com merangkum langkah-langkah yang bisa Mama lakukan, dilansir dari kidshealth.org:
1. Jangan panik
Freepik/freepik
Meski virus ini sangat mencemaskan, tenangkan diri dan jangan panik, Ma. Kepanikan hanya akan membuat Mama terburu-buru dan tidak dapat berpikir jernih untuk bertindak. Tarik napas dalam-dalam, ciptakan suasana agar bayi tetap merasa aman dan nyaman, dan ikuti langkah-langkah selanjutnya.
Editors' Pick
2. Hubungi dokter atau layanan kesehatan terkait
Freepik
Dokter akan menelusuri riwayat kesehatan si Kecil dan akan mengetahui jika bayi memiliki risiko khusus. Dokter juga akan menggali informasi seputar kegiatan anak selama beberapa waktu terakhir, apakah ia berada di sekitar orang-orang yang berpotensi menularkan penyakit. Jika memiliki risiko tertular penyakit, dokter akan merujuk layanan kesehatan terkait untuk menentukan langkah selanjutnya yang lebih tepat.
Yang terpenting, jangan menutup-nutupi fakta yang sebenarnya ya, Ma. Di sini, dokter dan layanan kesehatan tidak mencari-cari kesalahan kok, Ma. Data yang sebenar-benarnya justru akan membantu kinerja pihak medis untuk memberikan perawatan yang terbaik bagi pasien.
3. Karantina bayi di rumah
Freepik/KamranAydinov
Jaga bayi agar tetap berada di rumah. Tempatkan ia di kamar khusus untuk menghindarkannya dari kuman penyakit yang lain. Bila memungkinkan, gunakan satu kamar mandi khusus untuk anggota keluarga yang sakit untuk meminimalisir penularan. Jauhkan pula bayi dari binatang peliharaan di rumah, bila ada.
Karantina juga bertujuan untuk mencegah bayi menularkan penyakit ke anggota keluarga lainnya. Bila dokter menduga bayi terjangkit Covid-19, seluruh keluarga perlu menjalani karantina mandiri di rumah.
4. Bersihkan seluruh penjuru rumah
Freepik/pressfoto
Gunakan cairan pembersih disinfektan untuk membersihkan seluruh penjuru rumah. Lap semua permukaan yang sering disentuh, seperti mainan, remote televisi, permukaan meja, laci, dan gagang pintu, menggunakan larutan disinfektan. Lantai rumah juga perlu dipel, setidaknya sehari dua kali, menggunakan pembersih lantai antiseptik.
Jika ada anggota keluarga yang sakit, pisahkan alat makannya. Cuci terpisah menggunakan sabun dan air panas.
5. Menjaga kebersihan seluruh anggota keluarga
nbcnews.com
Usahakan hanya satu orang saja yang merawat bayi yang sakit, untuk meminimalisir penularan terhadap anggota keluarga yang lain. Pastikan semua anggota keluarga rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik, serta menggunakan masker. Jalankan protokol pencegahan penyebaran virus sebaik-baiknya, sekalipun hanya berada di dalam rumah, karena penyebaran virus ini tidak mengenal waktu dan tempat.
Perhatikan tanda-tandanya jika bayi membutuhkan bantuan medis lebih jauh, seperti kesulitan bernapas, bernapas cepat, tampak mengantuk sepanjang hari, menolak menyusu atau minum air, atau tanda-tanda dehidrasi lainnya.
Semoga pandemi ini segera berlalu dan kita semua diberikan kekuatan serta kesehatan selalu ya, Ma.