10 Fakta Bilirubin yang Perlu Mama Ketahui
Saat anak didiagnosa mengalami sakit kuning, Mama perlu mengenal apa itu bilirubin
7 September 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hampir 60 persen bayi yang lahir di dunia ini mengalami kuning. Hal ini sebetulnya wajar. Kuning pada bayi, atau yang memiliki nama medis neonatal jaundice adalah timbulnya warna kuning pada kulit bayi yang diakibatkan kadar bilirubin lebih dari 5 miligram/dl.
Meskipun wajar, Mama perlu mengetahui secara detil serba-serbi fakta tentang bilirubin, penyebab hingga cara mengatasinya.
Berikut Popmama.com sampaikan 10 fakta tentang bilirubin yang perlu Mama ketahui:
1. Apa itu bilirubin?
Bilirubin adalah pigmen jingga-kuning yang terkandung dalam darah dan tinja. Bilirubin adalah sisa dari perombakan sel darah merah yang hancur secara alami. Bilirubin dihasilkan dari proses penyaringan oleh hati dan dikeluarkan melalui sistem pembuangan, yaitu feses dan urine.
Pada bayi baru lahir, perhitungan kadar bilirubin menjadi hal penting karena merupakan indikasi kesehatan bayi. Kadar bilirubin tinggi menyebabkan kulit bayi menjadi kuning.
2. Berapa kadar bilirubin bayi yang dikategorikan tinggi?
Kadar bilirubin tinggi pada bayi dikategorikan sesuai usianya, yaitu:
- Lebih dari 10 mg/dL untuk bayi usia kurang dari 1 hari.
- Lebih dari 15 mg/dL untuk bayi usia 1-2 hari.
- Lebih dari 18 mg/dL untuk bayi usia 2-3 hari.
- Lebih dari 20 mg/dL untuk bayi usia lebih dari 3 hari.
3. Bagaimana tes bilirubin dilangsungkan?
Tes bilirubin dilakukan melalui darah. Gunanya untuk mengukur total jumlah bilirubin dalam pembuluh darah. Total kadar bilirubin normal antara 0,20 - 1,50 mg/dl. Tes bilirubin langsung (bilirubin direct) bertujuan untuk mengukur kadar bilirubin yang diproduksi hati. Normalnya berkisar di angka 0,00 hingga 0,03 mg/dl.
4. Apa penyebab tingginya kadar bilirubin?
Kadar bilirubin pada bayi yang tinggi biasanya disebabkan stres akibat persalinan. Namun ada juga penyebab lain yang perlu diwaspadai, seperti:
- Infeksi, misalnya infeksi kantung empedu.
- Penyakit yang berhubungan dengan kerusakan liver, misalnya hepatitis dan sirosis.
- Penyakit akibat sel darah merah yang rusak lebih cepat, misalnya erythroblastosis fetalis dan anemia hemolitik.
- Penyakit keturunan, misalnya sindrom Gilbert.
- Organ hati yang belum matang akibat kelahiran prematur.
Editors' Pick
5. Apa akibatnya jika bilirubin tinggi?
Kadar bilirubin tinggi jika tidak segera ditangani maka akan menjadi racun dan merusak jaringan otak, saraf, dan hati. Dampaknya pun membahayakan karena bisa menyebabkan penyakit kuning, gangguan hati, bahkan bisa menyebabkan cerebral palsy.
6. Bagaimana ciri-ciri bayi kuning yang normal dan yang berbahaya?
Bayi yang kuning normal (jaundice fisiologis) disebabkan karena fungsi hati bayi baru lahir yang belum berfungsi sempurna. Biasanya fungsi tubuh bayi akan berangsur-angsur normal saat berusia 24-72 jam setelah diberi asupan ASI atau susu formula yang cukup dan disinar. Jika bayi tetap aktif menangis dan kuat menyusu, serta urinenya tidak berwarna kuning tua dan cokelat, tandanya masih normal.
Namun, pada bayi dengan kuning yang berbahaya, setelah 1-2 minggu akan tetap terlihat kuning dan warnanya terus menyebar hingga lengan dan kaki. Kemudian bayi rewel dan terus menangis, lengan dan tungkai yang lemah, demam di atas 38° Celcius hingga kejang.
Jika terjadi tanda-tanda di atas, segera bawa bayi ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan intensif.
7. Bagaimana penanganan fototerapi pada bayi kuning?
Fototerapi atau terapi sinar biru perlu dilakukan pada bayi kuning. Sinar biru yang dipancarkan merupakan sinar ultraviolet yang akan diserap kulit bayi.
Ada dua jenis fototerapi yang bisa dilakukan untuk menangani kuning pada bayi, yaitu fototerapi konvensional menggunakan lampu halogen atau lampu neon ultraviolet dan fototerapi serat optik menggunakan kabel serat yang dipasang pada selimut yang digunakan untuk menutupi seluruh tubuh bayi. Biasanya metode fototerapi serat optik dilakukan pada bayi prematur.
8. Adakah risiko fototerapi pada bayi?
Setiap prosedur medis pasti ada dampaknya, termasuk juga fototerapi. Risiko umum yang bisa timbul akibat fototerapi adalah ruam pada kulit dan dehidrasi. Risiko lain yang bisa timbul jika mata bayi tidak terlindungi dengan baik selama proses fototerapi adalah kerusakan lapisan saraf bagian belakang.
Namun, tak perlu khawatir. Fototerapi yang dilakukan di bawah pengawasan dokter, aman untuk bayi mama.
9. Adakah dampak pemberian ASI pada kadar bilirubin?
Ya, ada. Jika bayi diberikan ASI, kadar bilirubin puncak bisa mencapai 7-14 mg/dL. Namun jika diberikan susu formula, kadar bilirubin tetap bisa turun, hanya saja kadarnya lebih sedikit.
10. Menjemur bayi kuning di sinar matahari pagi, efektifkah?
Hal ini masih menjadi perdebatan, karena para ahli menganggap menjemur bayi setiap pagi bukanlah satu-satunya cara untuk mengobati kuning pada bayi. Menjemur bayi di sinar matahari pagi bertujuan untuk memenuhi asupan vitamin D pada bayi meski juga banyak bayi kuning yang berhasil membaik berkat paparan sinar matahari.
Jika Mama berniat menjemur bayi untuk membuatnya jadi lebih sehat, perhatikan waktu yang baik saat melakukannya. Sinar matahari pagi yang baik berkisar di antara jam 07.00-09.00. Jangan biarkan bayi terkena sinar matahari langsung dan berikan pelindung, bisa berupa kain penutup, kacamata, ataupun topi.
Namun untuk bayi kuning, yang paling disarankan adalah melakukan fototerapi di bawah pengawasan tim medis berpengalaman.
Itu dia 10 fakta bilirubin pada bayi yang perlu Mama ketahui. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.
Baca Juga:
- Jangan Panik, Ini Cara Ampuh Mengatasi Kuning pada Bayi Baru Lahir!
- Kenali Kondisi Bayi Baru Lahir yang Memerlukan Tindakan Resusitasi
- 3 Jenis Skrining Bayi Baru Lahir yang Penting bagi Kesehatan si Kecil