Bedak bayi telah lama digunakan di seluruh dunia sebagai salah satu perlengkapan mandi. Penggunaan bedak bayi ditujukan untuk menjaga agar kulit bayi tetap kering dan agar aroma tubuh bayi lebih wangi.
Namun, beberapa tahun belakangan ini, muncul kekhawatiran akan penggunaan bedak bayi terhadap keamanan dan kesehatan bayi. Berikut ini Popmama.com merangkum risiko, efek samping, alternatif, dan cara aman menggunakan bedak bayi untuk meminimalkan risiko kesehatan yang timbul, dilansir dari MomJunction:
Perbedaan Bedak Bayi dengan Bedak Talcum
Freepik/Ropisme
Bedak talcum adalah bedak yang dibuat dengan menghancurkan dan menambahkan bubuk mineral yang disebut dengan talcum. Talcum sendiri terdiri dari unsur magnesium, silikon, dan oksigen. Pada bedak talcum murni, tidak ada campuran bahan lain. Bedak ini banyak digunakan dalam produk-produk seperti bubuk penghilang bau untuk orang dewasa.
Sedangkan bedak bayi adalah sejenik bedak yang dibuat dari kombinasi bedak tabur dan tepung maizena. Bedak ini membantu menjaga kulit bayi tetap kering dari keringat, sekaligus membantu mencegah ruam popok.
Editors' Pick
Amankah Penggunaan Bedak Bayi Sehari-hari?
Pexels/Daria Shevtsova
American Academy of Pediatrics tidak merekomendasikan penggunaan bedak bayi yang mengandung talcum. Kebanyakan bedak bayi mengandung talcum karena memiliki kapasitas penyerap kelembapan yang baik. Partikel talcum yang sangat halus mudah dihirup oleh bayi, sehingga meningkatkan risiko masalah paru-paru.
Meskipun bedak bayi tidak mengandung talkum, jangan gunakan bedak bayi kecuali jika disarankan oleh dokter karena tidak ada cukup bukti berbasis penelitian untuk menjamin keamanannya.
Efek Samping Penggunaan Bedak Bayi
Freepik/pch.vector
Bedak bayi, khususnya yang mengandung talcum, dapat menyebabkan masalah pernapasan, bahkan kerusakan paru-paru. The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa kontak yang terlalu lama dengan bedak dapat menyebabkan efek buruk pada paru-paru dan mungkin juga menyebabkan talc pneumokoniosis.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menghirup bedak dapat memicu pneumonia aspirasi atau menyebabkan pembentukan granuloma, serta peningkatan risiko jaringan parut pada paru-paru, sesak napas, dan batuk kronis.
Selain itu, talcum yang terkontaminasi dengan asbestos dapat berpotensi karsinogen yang menyebabkan kanker. Meski belum terbukti pada bayi, tetapi penelitian yang dilakukan oleh WHO mencatat penggunaan bedak tabur secara topikal di daerah perianal atau daerah genital dapat meningkatkan kerentanan perempuan terhadap kanker ovarium.
Alternatif Bedak untuk Bayi
Freepik
Tujuan penggunaan bedak bayi adalah mencegah biang keringat dan agar kulit bayi tetap kering. Alih-alih menggunakan bedak bayi, Mama bisa menggantinya dengan bubuk tepung maizena. Tepung maizena adalah karbohidrat yang halus dan memiliki sifat penyerapan yang baik terhadap minyak dan kelembapan.
Selain tepung maizena, bubuk garut juga bisa dijadikan alternatif bedak bayi yang aman. Garut adalah bubuk yang dibuat dari akar beberapa tanaman yang diturunkan dari makanan yang memiliki tekstur ringan serta halus. Bersifat menyerap yang baik, bedak dari bubuk garut juga lembut bagi kulit bayi.
Tips Aman Menggunakan Bedak Bayi
Freepik/zilvergolf
Jika Mama masih ingin menggunakan bedak bayi, berikut ini petunjuk aman dalam menggunakannya:
Hindari penggunaan bedak yang mengandung talcum
Agar lebih aman, pilih bedak bayi dari merek ternama. Ini akan memastikan bedak bayi tidak terkontaminasi asbestos
Jangan menggunakan bedak bayi langsung di area genital
Jangan mengaplikasikannya di area wajah dan hidung karena dapat terhirup atau tertelan oleh bayi secara tidak sengaja
Aplikasikan bedak dengan menuangkannya sedikit ke tangan mama, bukan langsung ke tubuh bayi.
Itulah serba-serbi bedak bayi yang penting diketahui orangtua. Semoga informasi ini menambah wawasan mama dalam menjaga kesehatan bayi terkait penggunaan bedak ya, Ma.
