Fakta Unik, Ternyata saat Dilahirkan Bayi Tidak Punya Tempurung Lutut
Tidak seperti yang kita pikirkan, tapi tentu ada alasannya
31 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Begitu menakjubkannya Tuhan menciptakan manusia dengan tahapan yang luar biasa. Di usia-usia tertentu, bayi menapaki tumbuh kembangnya sesuai dengan milestone masing-masing. Termasuk juga kekuatan organ-organ tubuhnya yang bertambah setiap hari. Salah satunya adalah tempurung lutut.
Mungkin tak banyak orang yang tahu bahwa bayi sebetulnya dilahirkan dengan tempurung lutut yang belum sepenuhnya terbentuk. Lalu, kapankah tempurung lutut bayi terbentuk dan menjadi kuat?
Berikut Popmama.com merangkum informasinya, dilansir dari Momjunction:
Mengenal Patela pada Lutut Bayi
Ketika dilahirkan, bayi sebetulnya sudah memiliki tempurung lutut. Tetapi tulangnya belum mengeras dan terbuat dari tulang rawan. Tempurung lutut sementara ini dikenal dengan nama patela.
Bagian bawah patela terus memiliki lapisan tulang rawan, yang berfungsi sebagai bantalan tulang. Jadi jika terjadi cedera atau tekanan pada lutut, patela bisa menahan tekanan. Ini juga membantu untuk menahan kompresi karena berat dan mencegah gesekan dengan tulang yang berdekatan.
Patela terbentuk sekitar bulan keempat saat janin dalam kandungan. Namun, uniknya, tempurung ini tidak muncul dalam sinar-X karena tulang tersebut belum memadat sehingga tidak dapat ditangkap oleh gelombang radio.
Mengapa Bayi Belum Memiliki Tempurung Lutut?
Bayi baru lahir memiliki lebih banyak tulang ketimbang orang dewasa karena adanya tulang rawan yang sifatnya lebih fleksibel dalam tubuh. Saat bayi tumbuh, beberapa tulang rawan mengeras dan menjadi tulang permanen. Selain itu, beberapa tulang bergabung menjadi satu.
Bayi memiliki tulang rawan sebagai pengganti tulang selama kelahiran dengan berbagai tujuan. Keberadaan tulang rawan membuat bayi tetap lentur sehingga lebih mudah melewati jalan lahir. Bayangkan jika bayi baru lahir memiliki tempurung lutut dari tulang yang keras. Bisa-bisa patah saat lahir atau melukai jalan lahir saat dilahirkan.
Selain itu, karena tulang rawan lebih lembut dan lebih fleksibel daripada tulang permanen, hal ini membantu bayi lebih fleksibel dan bergerak ke sana-kemari saat menjelajah dunia barunya dengan merangkak atau berjalan.