3 Gangguan Pencernaan Bayi yang Patut Diwaspadai
Bisa berakibat fatal menuju kematian jika tak segera diatasi
16 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Agar dapat bertumbuh-kembang dengan baik, kebutuhan asupan gizi-nutrisi bayi perlu dipenuhi dengan baik dan istirahat yang cukup.
Tetapi, tak hanya kedua hal itu saja, orangtua perlu memperhatikan kemampuan metabolisme tubuhnya. Jika terdapat gangguan pada metabolisme tubuh, hal ini akan berdampak pada bagaimana tubuh menggunakan semua asupan gizi-nutrisi untuk mendukung aktivitasnya sehari-hari dan menghambat proses tumbuh-kembangnya.
Apa yang Terjadi Jika Tubuh Mengalami Gangguan Metabolisme?
Dilansir dari What To Expect, gangguan metabolisme merupakan kondisi yang berdampak pada bagaimana tubuh menggunakan makanan (protein, karbohidrat dan lemak) dan mengubahnya menjadi energi. Pada kondisi normal, saat bayi mengonsumsi makanan (bisa berupa susu formula, ASI atau pun makanan padat), enzim dalam sistem pencernaan akan memecah makanan tersebut. Hasilnya adalah gula dan asam yang akan dipergunakan tubuh langsung atau sebagai cadangan energi.
Bila bayi mengalami gangguan metabolisme, tubuhnya tidak dapat memecah makanan dengan benar. Akibatnya, tubuhnya tidak bisa atau justru terlalu banyak mendapatkan zat tertentu (asam amino, fenilalanin, dan gula darah, misalnya).
Ada beberapa gangguan metabolisme pada bayi yang terjadi sejak lahir. Berikut ini Popmama.com merangkum 3 penyakit tersebut, yaitu:
Editors' Pick
1. Galactosemia
Bayi dengan gangguan ini tidak dapat mengubah galactose (kandungan gula dalam susu) menjadi glukosa (gula darah). Bila galactose menumpuk pada tubuh bayi, maka sistemnya bisa terganggu dan menyebabkan kerusakan pada hati, ginjal, mata dan otak.
Kondisi ini menyebabkan bayi muntah, mengalami penyakit kuning, kejang-kejang, penyakit hati gagal ginjal, keterbelakangan hingga kematian. Gejalanya meliputi penyakit kuning, muntah, menolak makan, susah naik berat badan dan kejang-kejang.