Penting Tahu, Bayi pun Bisa Alami Gula Darah Rendah Setelah Kelahiran
Kondisi ini dikenal dengan nama hipoglikemia neonatal
22 Agustus 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam menjalankan sistem metabolismenya, tubuh membutuhkan gula. Gula berfungsi sebagai pasokan energi tubuh. Untuk mengatur jumlah gula darah dalam tubuh, terdapat hormon insulin dan glukagon agar tidak berlebihan maupun kekurangan.
Selama ini banyak orang yang mengira masalah kesehatan yang berhubungan dengan kadar gula dalam tubuh hanya bisa dialami oleh orang dewasa. Entah itu kadar gula dalam tubuh yang tinggi atau pun rendah. Nyatanya, anak-anak bahkan bayi yang baru lahir pun bisa mengalami kadar gula darah rendah sesaat setelah kelahirannya. Kondisi ini kemudian dikenal dengan istilah hipoglikemia neonatal.
Berbahayakah jika bayi baru lahir mengalami hipoglikemia? Berikut Popmama.com merangkum informasinya untuk Mama.
Editors' Pick
Apa Itu Hipoglikemia Neonatal?
Hipoglikemia neonatal didefinisikan sebagai kondisi di mana bayi mengalami gula darah rendah pada 24 jam pertama kehidupannya. Neonatal atau disebut juga dengan neonatus, merupakan fase kehidupan awal yang dialami bayi yang baru lahir hingga ia berusia empat minggu. Umumnya, hipoglikemia pada bayi yang baru lahir terjadi saat kadar gula dalam tubuh kurang dari 30mg/dl pada 24 jam pertama kehidupan, dan kurang dari 45mg/dl di waktu-waktu setelahnya.
Penyebab Gula Darah Rendah pada Bayi Baru Lahir
Hipoglikemia sesaat yang terjadi pada awal kehidupan bayi sebenarnya adalah hal yang wajar. Walau begitu, penting bagi Mama untuk mengetahui apa penyebabnya, seperti yang dilansir dari parenting.firstcry.com:
- Saat hamil, mama mengalami malnutrisi atau kekurangan gizi saat hamil.
- Mama menderita diabetes dan produksi insulin yang berlebihan.
- Bayi yang lahir prematur.
- Penyakit hemolitik berat pada bayi baru lahir yang disebabkan karena ketidakcocokan tipe darah mama dan bayi.
- Gangguan genetik dan metabolisme sejak lahir.
- Bayi dengan kadar oksigen rendah selama proses kelahiran.
- Bayi mengalami hipotermia atau suhu tubuh yang cenderung rendah.
- Bayi yang mengidap penyakit liver.
- Bayi yang mengalami infeksi bawaan lahir.
- Bayi yang terlahir dengan bobot besar jika dibandingkan dengan bobot kelahiran pada umumnya.