4 Hal Penting yang Harus Dilakukan Saat Bayi Sering Cegukan
Refleks cegukan adalah hal normal, tapi orangtua perlu memantaunya secara berkala
7 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cegukan bisa terjadi pada siapapun. Ketika hal ini terjadi, rasanya sungguh tidak nyaman. Bahkan melelahkan. Tetapi bagi anak yang lebih besar dan orang dewasa, mengatasinya cenderung lebih mudah. Minum air atau menahan napas selama beberapa detik, bisa jadi solusi yang gampang dilakukan. Tetapi, bagaimana jika hal ini terjadi pada bayi?
Cegukan pada Bayi, Apa Penyebabnya?
Cegukan merupakan reflek yang dimiliki bayi sangat dini, bahkan sebelum ia lahir. Refleks cegukan ini semakin menguat saat bayi baru lahir. Dilansir dari verywellfamily.com, bayi baru lahir bisa menghabiskan 2,5 persen dari waktu awal kehidupannya dengan cegukan. Seiring pertumbuhannya, cegukan akan berangsur-angsur berkurang. Fakta yang unik sekali bukan, Ma?
Berpuluh-puluh tahun lamanya, para ahli percaya bahwa bayi cegukan karena lemak susu yang kembali ke esofagus yang mengganggu pernapasan bayi. Tetapi, di tahun 2012, teori baru dicetuskan bahwa bayi baru lahir cegukan untuk mengeluarkan sisa udara di perutnya. Jadi, cegukan itu sebetulnya sangat berguna untuk si Bayi itu sendiri.
Tetapi, meskipun cegukan adalah hal yang normal, orangtua harus tetap memantau tiap perilaku bayi yang disebabkan olehnya. Berikut Popmama.com merangkum 4 hal yang penting dilakukan saat bayi cegukan:
Editors' Pick
1. Pantau frekuensi cegukan bayi
Catat kapan saja cegukan bayi Mama terjadi. Misalnya, terjadi hanya setelah bayi menyusu atau membaringkannya di posisi tertentu. Dengan mencatat frekuensi dan detil-detil lain, Mama bisa menyesuaikan bagaimana dan kapan sebaiknya bayi menyusu atau posisi mana yang tepat menempatkannya.