Jangan Sembarangan, Menghangatkan ASI Perah Ada Aturannya
Jika dipanaskan sampai suhu yang berlebih, bisa merusak kandungan nutrisinya
19 September 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi Mama yang memiliki produksi ASI melimpah atau terbiasa memompa ASI, mungkin memiliki stok ASI yang cukup banyak. Menyimpan ASI dalam bentuk beku di freezer kemudian memberikannya pada si Kecil di waktu yang lain adalah hal yang diperbolehkan.
Tentu saja, sebelum memberikannya pada si Kecil, ASI perah yang beku harus dikondisikan terlebih dahulu. Namun, tak bisa sembarangan lho, Ma. Jika salah menghangatkan ASI, bisa-bisa kandungan nutrisinya berubah, bahkan rusak.
Untuk itu, Popmama.com akan merangkum serba-serbi aturan menghangatkan ASI perah agar nutrisi tetap terjaga, dilansir dari Firstcry.com:
Mengapa ASI Perlu Dihangatkan sebelum Disajikan kepada Bayi?
Jika Mama ingin memberikan ASI bersuhu dingin kepada bayi mama, sebetulnya bisa saja. Tetapi ASI yang disusui langsung pada bayi dari payudara bersifat suam-suam kuku. Ini artinya, bayi lebih menyukai susu yang hangat daripada yang dingin.
Alasan penting lainnya untuk menghangatkan ASI adalah membuatnya lebih mudah dicerna dan bergizi. Makanan yang lebih hangat lebih mudah dicerna daripada yang dingin. Selain itu, lemak pada susu yang dingin biasanya terpisah. Dengan menghangatkannya atau sekadar mengkondisikannya di suhu ruangan, dapat membantu mengembalikan konsistensi susu.
Berikut ini beberapa kondisi temperatur dan efeknya terhadap kandungan nutrisi ASI:
1. 0 hingga 25 derajat Celcius
Mama bisa memberikan ASI pada bayi dalam rentangan suhu ini. Namun, kebanyakan bayi kurang menyukainya karena kurang hangat. Selain itu, suhu ini terlalu dingin untuk dicerna oleh bayi.
Editors' Pick
2. 37 derajat Celcius
Suhu 37 derajat Celcius adalah suhu normal tubuh manusia sehat. Suhu ini juga selaras dengan tubuh dan pencernaan bayi, serta mendekati suhu ASI sebenarnya yang keluar dari payudara mama langsung. Menghangatkan susu hingga suhu ini menjaga semua nutrisi tetap utuh.
3. 37,2 hingga 40,5 derajat Celcius
Rentangan suhu ini sedikit lebih tinggi dari suhu tubuh manusia biasanya. Tetapi masih bisa dikategorikan suhu hangat yang normal. Cukup aman menghangatkan ASI hingga suhu ini karena tidak merusak kandungan nutrisi penting dari ASI yang telah dibekukan sebelumnya.
4. 41 derajat Celcius hingga lebih
Mengkondisikan ASI pada suhu ini atau lebih tinggi dari suhu ini tidak disarankan. ASI tidak lagi berada dalam rentangan suhu suam-suam kuku. ASI yang telah dipanaskan pada suhu ini tidak hanya kehilangan nilai gizinya, melainkan juga bisa membakar mulut si Kecil.
Cara Menghangatkan ASI yang Benar
Untuk menyajikan ASI yang telah dingin atau beku, Mama bisa mengikuti beberapa langkah berikut ini:
- Ambil ASI dari kulkas
- Didihkan air untuk menghangatkan ASI. Setelah mendidih, biarkan dahulu hingga suhunya turun. Tuang dalam baskom.
- Rendam botol susu atau kantong ASI dalam air yang sudah hangat. Pastikan tidak ada kebocoran ya, Ma
- Diamkan beberapa menit hingga ASI terasa cukup hangat
- Goyangkan wadah ASI agar lemaknya bercampur sempurna namun jangan dikocok agar nutrisi tetap terjaga
- Siap diberikan kepada si Kecil
Hindari menghangatkan botol susu langsung di dalam microwave ya, Ma. Cara ini dapat membunuh kandungan nutrisi dan antibodi di dalam ASI. Selain itu, cara menghangatkan ASI menggunakan microwave tidak bisa hangat secara merata sehingga mungkin saja ada bagian-bagian yang terasa lebih panas dan dapat melukai mulut bayi.
Selain itu, jangan menghangatkan ASI lebih dari satu kali karena kandungan nutrisinya bisa rusak dan tak lagi layak dikonsumsi bayi.
Itulah aturan menghangatkan ASI perah agar nutrisi tetap terjaga. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.
Baca Juga:
- Segar dan Menyehatkan, Bolehkah Bayi Minum Air Kelapa?
- 7 Makanan dan Minuman Pendamping ASI yang Dilarang Dikonsumsi Bayi
- Waspada Galaktosemia, Masalah yang Membuat Bayi Tidak Dapat Minum ASI