Di berbagai belahan dunia, teknik membedong bayi adalah hal yang banyak dilakukan, bahkan sejak bayi baru lahir. Membedong bayi merupakan cara untuk menghangatkan tubuh bayi sekaligus menenangkannya.
Ada banyak perdebatan seputar praktek membedong bayi yang sudah dilakukan sejak zaman dulu ini. Di antara yang paling banyak dipercaya orangtua terdahulu adalah kaki bayi bisa bengkok jika tidak dibedong. Mitos atau fakta ya, Ma?
Kondisi tubuh yang dibungkus dengan bedong dapat memberikan kenyamanan pada bayi. Bedongan hampir mirip dengan saat bayi berada dalam kehangatan rahim mama. Ia pun akan merasa lebih tenang dan nyaman.
Selain itu, dengan membedong bayi, ia juga akan merasa lebih hangat. Gunakan kain selimut yang sejuk tetapi cukup hangat agar temperatur tubuh bayi tetap terjaga dan tidak kepanasan.
Dengan membedong bayi, ia pun merasa lebih aman karena terasa seperti dipeluk. Dampaknya adalah otaknya mengalami self-soothing response, detak jantung lebih stabil, dan menurunkan kadar kortisol dalam darah.
Editors' Pick
Benarkah Membedong Bayi Dapat Mencegah Kaki Bengkok?
Unsplash
Selama ini, beredar kepercayaan bahwa bayi harus dibedong agar kakinya tidak bengkok. Tetapi, kontras dengan hal tersebut, Arnord Palmer Hospital menyatakan bahwa cara membedong yang salah justru bisa menimbulkan cedera pinggul bayi atau displasia pinggul.
Saat berada dalam rahim mama, kaki bayi berada dalam posisi tertekuk dan menyilang satu sama lain. Ketika dipaksa agar posisinya lurus, maka sendinya bisa longgar dan merusak tulang rawan lunak.
Apa itu Displasia Pinggul?
Pexels
Displasia pinggul adalah suatu kondisi di mana tulang-tulang sendi pinggul tidak sejajar dengan benar. Hal ini menyebabkan sendi menjadi kendor, bahkan lepas.
Displasi pinggul pada bayi tidak menimbulkan rasa sakit, bahkan ketika pinggulnya benar-benar terkilir. Tepi luar pinggul bayi sangatlah lembut dan fleksibel karena terdiri dari tulang-tulang rawan.
Dokter perlu memeriksa bayi secara komprehensif untuk melihat apakah pinggulnya kendur atau terkilir. Pemeriksaan ini dapat mengidentifikasi 90 persen kasus displasia pinggul sehingga pengobatan dapat dilakukan lebih dini.
Tips Membedong dengan Benar
thebump.com
Cara membedong bayi
Berikut ini tips membedong dengan benar agar tidak menimbulkan cedera pada bayi:
Bentangkan kain bedong dengan rata, dengan satu sudut terlipat ke bawah
Baringkan bayi menghadap ke atas, di atas selimut dengan kepala di atas sudut terlipat
Luruskan lengan kirinya, bungkus sudut kiri selimut di atas tubuhnya dan selipkan di antara lengan kanan dan sisi kanan tubuhnya
Selipkan lengan kanan ke bawah, dan lipat sudut kanan selimut ke tubuh dan di bawah sisi kirinya
Lipat bagian bawah selimut yang longgar dan selipkan di bawah salah satu sisi bayi
Pastikan pinggulnya tetap bisa bergerak dan selimutnya tidak terlalu ketat
Pastikan pula jarak antara dada bayi dengan bedong sekitar dua-tiga jari supaya bayi tidak terlalu merasa sesak
Kapan Bayi Harus Berhenti Dibedong?
Pexels/isaac taylor
Dilansir dari Healthy Children, untuk menurunkan risiko sindrom kematian mendadak bayi atau sudden infant death syndrome (SIDS), penting untuk menempatkan bayi tidur dengan bertumpu pada bagian punggungnya. Membedong bayi dapat mencegah bayi tiba-tiba menelungkup yang dapat menghalangi jalan napasnya.
Beberapa penilitan menunjukkan peningkatan risiko SIDS dan mati lemas yang tidak sengaja ketika bayi dibedong jika mereka diletakkan tengkurap untuk tidur, atau jika mereka tak sengaja berguling. Jika bayi dibedong, mereka harus benar-benar diawasi,
Untuk itulah, ketika bayi menginjak usia 2 bulan, sebaiknya mereka sudah tidak lagi dibedong karena biasanya bayi sudah mulai berguling.
Itulah fakta sebenarnya dari keperccayaan yang mengatakan bahwa kaki bayi bisa bengkok bila tidak dibedong. Pastikan Mama hanya percaya pada informasi yang sebenarnya ya, Ma.