Katarak pada Bayi: Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya
Katarak bukan hanya diderita lansia. Bayi pun bisa mengalaminya
14 Oktober 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama ini, penyakit katarak dihubungkan dengan usia. Memang, sebagian besar penderita katarak adalah orang lanjut usia. Dilansir dari National Eye Institute (NEI), katarak mulai menjangkiti orang-orang di usia 50 tahun dan penderitanya semakin banyak di usia 80 tahun dengan prosentase sebesar 68,3 persen.
Tetapi, faktanya, bayi juga bisa mengidap katarak. Katarak pada bagi atau kerap disebut congenital cataract diderita bagi sejak dalam kandungan. Lalu, apa penyebabnya? Bisakah katarak pada bayi disembuhkan? Berikut rangkuman Popmama.com mengenai masalah ini, dilansir dari webmd.com:
Apa itu Katarak?
Katarak merupakan kelainan pada mata berupa lapisan yang menutupi lensa mata bayi. Jika lapisan ini besar dan padat, maka mengakibatkan penglihatan bayi kabur, bahkan terhalang. Katarak dapat terjadi pada satu sisi mata, atau pun pada keduanya.
Editors' Pick
Mengapa Bayi Bisa Menderita Katarak?
Katarak pada bayi biasanya merupakan bawaan lahir. Lensa mata tidak terbentuk sempurna saat bayi dalam kandungan. Faktor pemicu lain katarak bawaan lahir adalah akibat masalah kromosom, seperti down syndrome. Bisa pula turun-temurun jika riwayat keluarga ada yang memilikinya.
Pada kasus lain, katarak pada bayi muncul setelah ia lahir. Ada banyak kemungkinan penyebabnya, antara lain:
- Cedera mata,
- diabetes,
- perawatan yang menggunakan radiasi,
- steroid,
- komplikasi masalah mata.
Gejala Katarak pada Bayi
Sayangnya, katarak tidak selalu dapat diketahui secara kasat mata. Tetapi jika Mama jeli, pada mata bayi penderita katarak terlihat bintik putih atau abu-abu atau pun refleksi dalam pupil.
Pemeriksaan penglihatan pertama dilakukan ketika anak baru lahir. Dokter akan memeriksa matanya untuk mencari adanya potensi katarak atau pun masalah lain. Bayi Mama akan terus menjalani tes penglihatan sepanjang masa bayi dan kanak-kanak ketika ia menjalani pemeriksaan rutin bulanan di dokter.
Meski sudah bisa bicara, tak mudah bagi anak menjelaskan masalah penglihatannya kepada orangtua. Mereka bahkan mungkin tidak tahu ada yang salah dengan penglihatannya. Tetapi orangtua perlu memperhatikan lebih saat anak mengeluh penglihatannya tidak seperti dulu. Terutama jika anak mengeluh penglihatannya ganda, silau akan cahaya lampu yang terlalu terang atau warna yang dilihatnya tidak secerah biasanya.
Pengobatan Katarak pada Bayi
Satu-satunya pengobatan katarak yang dapat dilakukan adalah operasi pengangkatan lapisannya. Jika katarak pada bayi Mama terbilang kecil dan tidak terlalu mengganggu penglihatan, maka tak perlu dioperasi. Tetapi jika mengganggu penglihatan secara signifikan, harus segera dihilangkan atau dampaknya jangka panjang hingga ia dewasa.
Dalam proses operasi katarak, dokter akan memberikan bius general pada si Kecil sehingga ia tidak akan merasa kesakitan. Nantinya, dokter akan memberi pilihan untuk membantu meningkatkan kualitas penglihatan anak, antara lain lewat lensa kontak, kacamata atau lensa mata palsu (masih dalam proses penelitian dalam penggunaannya untuk anak-anak).
Penting untuk memeriksakan penglihatan anak secara teratur. Semakin dini katarak ditemukan, semakin baik kualitas penglihatannya dalam jangka panjang.
Baca Juga:
- Anak Kesulitan Melihat? Waspada Serangan Mata Malas
- Cara Mengatasi Mata Minus pada Anak, Tak Hanya dengan Makan Wortel!
- Cara Mencegah Mata Minus Pada Anak dengan Main di Luar Ruangan