Kulit Bayi Baru Lahir Mengelupas, Wajarkah?
Baru lahir, kulitnya sudah kering dan mengelupas, apa yang terjadi?
28 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kulit bayi merupakan bagian tubuh yang mudah sekali mengalami perubahan kondisi. Dari dalam rahim Mama hingga saat lahir dan bersentuhan dengan udara luar membuatnya perlu menyesuaikan kondisi.
Kulit bayi masihlah sangat sensitif. Tetapi, tak jarang membuatnya terlihat kering dan pecah-pecah, bahkan mengelupas di minggu-minggu awal kelahirannya. Aduh, apa yang terjadi ya? Berikut Popmama.com merangkum serba-serbi seputar kulit bayi mengelupas, dilansir dari healthline.com:
Kulit Bayi Mengelupas itu Wajar Kok, Ma
Kulit bayi baru lahir dapat mengalami banyak perubahan dalam beberapa minggu awal kehidupannya. Mengelupas adalah hal yang sangat biasa terjadi pada bayi baru lahir. Pengelupasan kulit bayi bisa terjadi pada bagian tubuh mana saja, seperti tangan, telapak kaki dan pergelangan kaki.
Bayi baru lahir dilahirkan beserta cairan yang menyelimuti tubuhnya, termasuk ketuban, darah dan vernix. Vernix merupakan lapisan tebal yang melindungi kulit bayi dari cairan ketuban. Vernix inilah yang akan mengelupas, berganti dengan lapisan terluar kulit dalam 1-3 minggu.
Semakin banyak vernix yang dimiliki bayi pada kulitnya saat lahir, semakin sedikit kulitnya mengelupas. Bayi prematur memiliki lebih banyak vernix sehingga kulit mereka lebih banyak mengelupas.
Kondisi pengelupasan kulit ini akan berangsur-angsur hilang dengan sendirinya dan biasanya tidak perlu perawatan khusus.
Editors' Pick
Pengelupasan Kulit Akibat Eksim
Dalam kondisi khusus, kulit kering dan mengelupas yang dialami bayi bisa diakibatkan eksim atau dermatitis atopik. Eksim dapat mengakibatkan kulit kering, memerah dan bercak gatal di kulit bayi Mama.
Kondisi ini jarang terjadi pada saat bayi baru lahir, tetapi dapat berkembang hingga bayi berusia 2 tahun. Penyebab pasti dari eksim bayi ini masih belum bisa dipastikan oleh para ahli. Berbagai faktor ditengarai menjadi penyebabnya, seperti paparan sampo dan deterjen yang mengiritasi. Produk susu, kedelai dan gandum juga bisa memperburuk eksim pada beberapa bayi.
Ichthyosis, Kondisi Genetik yang Mengakibatkan Kulit Bayi Bersisik
Pengelupasan dan kekeringan kulit bayi juga dapat disebabkan oleh kondisi genetik yang disebut ichthyosis. Kondisi kulit ini menyebabkan kulit bersisik, gatal, dan penebalan.
Dokter akan mendiagnosis bayi berdasarkan riwayat medis keluarga dan pemeriksaan fisik melalui sampel darah atau kulit. Kondisi penyakit genetik ini masih belum ada obatnya. Tetapi dengan mengoleskan krim pelembap secara teratur dapat mengurangi kekeringan dan memperbaiki kondisi kulit bayi Mama.
Tips Merawat Kulit Bayi yang Kering dan Mengelupas
Meskipun kulit kering dan mengelupas adalah hal yang wajar terjadi pada bayi, Mama tetap perlu merawatnya agar tidak semakin parah. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:
- Mengurangi durasi waktu mandi hanya sekitar 5-10 menit,
- gunakan air hangat dan sabun bebas pewangi dan bahan deterjen,
- aplikasikan pelembap yang mengandung bahan hypoallergenic dua kali sehari, segera setelah bayi selesai mandi,
- lindungi bayi dari hawa dingin luar ruangan,
- gunakan humidifier untuk menjaga kelembapan udara di dalam ruangan.
Tidak ada cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kulit bayi mengelupas setelah lahir. Tetapi kita bisa merawatnya agar kondisinya membaik. Menjaga kulit bayi tetap lembap akan membantu mengurangi bercak-bercak kering dan pecah-pecah.
Jika kondisi kulit bayi tidak membaik dalam beberapa minggu atau makin memburuk, segera konsultasikan pada dokter. Semoga informasi ini membantu.
Baca juga:
- Awas Bahaya Biang Keringat untuk Si Kecil, Perhatikan 5 Hal ini ya!
- Biang Keringat vs Alergi pada Bayi, Apa Bedanya?
- Bayi Berkeringat Banyak Saat Tidur, Apakah Normal?