Ma, Membiarkan Bayi Menangis Sejenak itu Ternyata Tidak Apa-apa Lho!
Tak perlu buru-buru menggendongnya ketika ia menangis sebelum tidur
30 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi mengomunikasikan apa yang dirasakan dan yang diinginkannya lewat tangisan. Ketika ia lelah atau mengantuk, sebagian bayi bisa langsung tertidur nyenyak. Tetapi sebagian yang lain malah menangis.
Banyak orangtua berjuang untuk menerapkan jam tidur yang rutin pada bayinya. Tetapi nyatanya hal ini tak semudah membalikkan telapak tangan karena cukup sulit menyeimbangkan jam tidur bayi di siang hari dan malam hari. Namun, American Academy of Pediatrics (AAP) justru menyarankan orangtua agar membiarkan bayinya menangis sejenak ketika mengantuk. Kenapa ya?
Berikut Popmama.com merangkum informasinya, dilansir dari verywellfamily.com:
Tangisan Bayi dan Kurangnya Waktu Istirahat Orangtua
Sebagian bayi ketika mulai menginjak usia 2-3 bulan, punya pola tidur yang cukup acak dan sulit diprediksi. Terkadang bisa terbangun dini hari dan tidak mau tidur lagi. Hal ini dapat menyebabkan orangtua mengalami kurang tidur.
Kurang tidur memiliki efek berbahaya yang sangat nyata pada Mama dan Papa. Mulai dari kelelahan, obesitas, hingga meningkatkan risiko depresi pascapersalinan. Karena itulah, sebagian orangtua memilih untuk membiarkan sang Bayi menangis sejenak dan tidak buru-buru menenangkannya.
Ternyata, metode ini cukup berhasil membuat bayi tidur dengan sendirinya walaupun menuai beberapa kritik.
Editors' Pick
Metode Latihan Tidur yang Efektif
Membiarkan bayi menangis sejenak memang dapat berbeda-beda efeknya pada setiap bayi dan orangtua. Tetapi, secara umum AAP menemukan bahwa membiarkan bayi menangis sejenak sebelum tidur cukup efektif membuat bayi tidur lebih lama.
Rata-rata bayi yang dibiarkan menangis sejenak tidur 20 menit lebih lama ketimbang bayi yang tidak dilatih dengan cara ini. Ini juga berarti dua puluh menit waktu tambahan untuk tidur nyenyak orangtua.