Salah satu problem yang banyak dihadapi orangtua baru adalah saat si Kecil memuntahkan semua makanan yang dimakannya. Seringkali, bayi muntah tanpa terdeteksi apa pemicunya.
Tak mengherankan jika orangtua kebingungan mencari penyebabnya, apakah karena pemberian makanan yang salah atau adanya masalah medis yang memerlukan perawatan intensif. Seringkali dibutuhkan waktu beberapa minggu untuk memahami dan beradaptasi dengan pemberian makan bayi.
Namun, jika kejadian muntah bayi menunjukkan pola berulang, orangtua perlu jeli memantaunya. Berikut ini beberapa simptom penyebab bayi memuntahkan semua makanan yang dikonsumsinya, dilansir dari lovetoknow.com:
1. Posisi makan yang tidak nyaman
pixabay/PublicDomainPictures
Sebagian bayi lebih dapat mencerna makanan lebih baik dalam posisi setengah tegak. Jika ia dibaringkan segera setelah menyusui, ASI atau susu formula yang belum sepenuhnya masuk ke lambung akan termuntahkan dari saluran pencernaan bagian atas.
Bersendawa sangat penting untuk bayi baru lahir dan mereka perlu dibantu untuk melakukannya. Bersendawa akan mengeluarkan udara yang terperangkap di dalam lambung. Jika ia tidak bersendawa, mungkin bayi akan mudah muntah.
Editors' Pick
2. Masalah lambung
Pixabay/pinkpig0416
Jika muntah tidak bertahan lebih dari 24 jam, bisa jadi bayi Mama sedang mengalami masalah lambung akibat virus. Kondisi ini cukup rentan, khususnya pada bayi yang banyak berinteraksi dengan orang dewasa dan anak-anak lain. Bila bayi Mama mengalami muntah akibat virus lambung ini, penting menjaga bayi agar selalu terhidrasi untuk menghindari dehidrasi.
3. Intoleransi susu
Freepik/wavebreakmedia
Intoleransi susu pada bayi baru lahir bisa menjadi masalah yang sulit diidentifikasi dan diatasi. Alergi susu terjadi ketika tubuh bayi mengidentifikasi portein yang terdapat pada susu sebagai musuh dan berupaya untuk menolaknya. Tetapi, kabar baiknya, bayi yang menyusu ASI lebih kecil potensinya, bahkan tidak pernah ada catatan mengalami masalah ini.
Gejala intoleransi susu selain muntah-muntah adalah bayi mengalami mencret, enggan makan, tersedak, gejala kolik dan ruam kulit.
4. Refluks lambung
Commons Wikimedia
Ini adalah masalah yang relatif umum pada bayi dan dapat diatasi dengan bantuan obat-obatan medis. Refluks lambung dapat terjadi pada bayi usia berapapun, meskipun kondisi ini biasanya muncul pada bulan-bulan awal kelahirannya.
Gejala yang mudah terlihat adalah bayi merasa tidak nyaman karena asam lambung yang dihasilkan setiap kali ia muntah. Ia pun sering menangis dan rewel. Tak jarang menarik kakinya ke atas agar merasa lebih nyaman.
Refluks lambung harus didiagnosis dan dirawat di bawah perawatan dokter anak. Obat-obatan yang diberikan pun harus diawasi oleh dokter anak, jadi hindari menakar sendiri obat lambung untuk bayi Mama.
5. Stenosis pilorus
Freepik
Stenosis pilorus adalah salah satu penyebab muntah pada bayi, meskipun jarang terjadi. Tetapi, di Amerika Serikat, kondisi ini terjadi pada tiga dari seribu bayi.
Stenosis pilorus menyebabkan bayi muntah tiba-tiba dengan cara yang kuat. Muntahan membuncah seperti air mancur. Kondisi ini disebabkan oleh penyempitan saluran pencernaan yang memaksa makanan yang mencoba masuk, kembali ke atas dan keluar dari mulut. Biasanya kondisi ini dialami bayi antara usia dua minggu hingga dua bulan.
Stenosis pilorus mengharuskan bayi untuk dibedah karena jika tidak, bayi akan mengalami peningkatan risiko dehidrasi jika muntah berlanjut.
Itu dia lima kondisi medis di balik bayi yang sering memuntahkan makanannya. Meskipun telah mengetahui potensi-potensi penyebabnya, sebaiknya bawa bayi ke dokter anak agar mendapatkan diagnosis yang tepat serta pengobatan yang komprehensif. Hindari berasumsi dan mengobati sendiri ya, Ma, karena akibatnya bisa fatal.