Ini 4 Hal Penyebab Kepala Bayi Berkedut-kedut. Berbahayakah?
Kedutan membuat bagian dalam kepala bayi seolah-olah mau keluar. Duh, ngeri melihatnya. Normalkah?
12 Juli 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagian kepala merupakan bagian tubuh manusia yang sangat sensitif. Apalagi kepala bayi. Tempurung kepala bayi masihlah sangat lunak. Tak jarang, karena tempurung yang lunak tersebut, 'isi' kepala bayi terlihat bergerak-gerak atau berkedut-kedut. Aduh, melihatnya kok ngeri ya? Seolah ada yang ingin keluar dari kepala si Kecil.
Saat mendapati kepala bayi yang baru lahir berkedut, jangan keburu panik dahulu ya, Ma. Sebab, kedutan pada kepala bayi sebenarnya adalah hal normal yang terjadi pada bayi untuk menunjukkan perkembangan otaknya. Kepala bayi berkedut terjadi karena bayi belum memiliki sistem saraf yang matang. Meski demikian, tetap waspada jika Mama mendapati kedutan sangat sering terjadi dan bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Sebab bisa jadi ini merupakan tanda dari kondisi neurologis yang lebih serius.
Apa sajakah penyakit yang ditandai dengan gejala awal kepala berkedut? Berikut rangkuman yang dilansir oleh Popmama.com.
1. Spasmus nutans
Dilansir dari livestrong.com, kepala bayi yang berkedut dalam waktu lama merupakan gejala dari terjadinya spasmus nutans. Spasmus nutans adalah suatu kelainan yang sering terjadi pada bayi antara usia 4-12 bulan.
Meskipun penyebabnya tidak diketahui pasti, kepala berkedut dan mengangguk-angguk serta gerakan mata yang tidak terkendali disebut-sebut merupakan gejala dari kelainan ini.
Editors' Pick
2. Shuddering attacks (serangan gemetar)
Banyak orangtua yang menyamakan shuddering attacks (serangan gemetar) dengan epilepsi karena gejalanya yang hampir mirip. Serangan-serangan ini akan sering dialami bayi saat ia lahir hingga beberapa bulan berikutnya.
Shuddering attacks ditandai dengan kepala yang berkedut dengan cepat selama beberapa detik hingga seolah-olah sedang menggigil. Kondisi ini berhubungan dengan sistem saraf bayi, terutama setelah makan.