Mengapa Sebaiknya Bayi Tidak Tidur Memakai Selimut dan Boneka?
Tindakan sederhana ini ternyata dapat membahayakan keselamatan bayi
10 Januari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kamar dan ranjang bayi identik dengan berbagai pernak-pernik lucu. Boneka, misalnya. Banyak orangtua yang tergoda meletakkan berbagai mainan di sekitar ranjang bayi sebagai dekorasi atau pun agar si Kecil tidak terkesan sendirian di ranjangnya yang besar.
Selain itu, ada satu kebiasaan lainnya yang kerapkali dilakukan para orangtua adalah menyelimuti tubuh bayi agar tidak kedinginan atau digigit nyamuk. Namun, tahukah Mama bahwa dua tindakan ini ternyata terlarang dan sangat berbahaya bayi keselamatan bayi? Kok bisa? Berikut Popmama.com merangkum penjelasannya, dilansir dari healthline.com:
1. Benda di ranjang bayi meningkatkan risiko kematian
Selimut besar dapat menimbulkan bahaya bayi tercekik hingga mati lemas, dan kebanyakan kasus ini dialami oleh bayi di bawah usia 1 tahun. Selain itu, kain selimut juga dapat berpengaruh terhadap sirkulasi udara. Selimut yang terbuat dari kain muslin direkomendasikan karena memiliki sirkulasi udara yang lebih baik dan tidak menutup jalan napas bayi, daripada selimut tebal.
Pada boneka atau mainan lain dalam lingkungan ranjang bayi, penting untuk mempertimbangkan ukuran, berat dan bahannya. Boneka yang besar dapat menghalangi jalan napas bayi. Benda-benda kecil, seperti mata atau kancing yang dijahit, jika terlepas dapat menyebabkan bahaya tersedak pada bayi.
Editors' Pick
2. Ranjang bayi harus bersih sampai usia lebih 12 bulan
The American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan bayi tidur tanpa benda-benda empuk dan selimut longgar dari area tidur setidaknya hingga ia menginjak usia 12 bulan.
Rekomendasi ini bukannya tanpa alasan lho, Ma. AAP mencatat data banyaknya sindrom kematian mendadak (Sudden Death Infant Syndrome) yang dialami bayi saat tidur akibat jalan napas yang terhalang benda-benda ini.