4 Cara Mengatasi Batuk dan Pilek Pada Bayi di Bawah 6 Bulan
Jangan asal memberikan obat tanpa berkonsultasi dengan dokter ya, Ma
3 September 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat bayi sakit, sebagai orang tua rasanya patah hati sekali ya, Ma. Jika boleh dan bisa menukar keadaan, inginnya kita saja yang menggantikan sakit yang dirasakan bayi kita. Apalagi jika si kecil terus-menerus menangis karena tubuhnya tidak nyaman dan belum mampu mengungkapkannya dengan kata-kata.
Bayi di bawah usia 6 bulan rentan sekali terserang batuk dan pilek. Jika sudah terserang kedua penyakit ini, biasanya bayi enggan minum sehingga berbahaya bagi kesehatan tubuhnya.
Editors' Pick
Mengapa Terjadi Batuk dan Pilek pada Bayi?
Batuk pilek sebetulnya merupakan mekanisme pertahanan tubuh saat ada bakteri penyebab infeksi yang menyerangnya. Cara tubuh melawannya adalah dengan mengeluarkan bakteri lewat saluran pernapasan. Hal ini adalah hal yang alamiah. Batuk dan pilek bisa juga disebabkan karena alergi. Batuk dan pilek karena bakteri dan alergi bisa dibedakan dari warna ingus atau suara batuknya.
Tak Bisa Diobati Sembarangan
Meskipun banyak dijual obat batuk dan pilek, bahkan untuk bayi, Mama tidak bisa sembarangan memberikan obat. Obat harus diberikan dosis yang tepat sesuai usia, berat badan, dan kondisi tubuhnya. Mama juga harus memastikan jenis batuk dan pilek yang dialami si Kecil.
Batuk dan pilek karena alergi biasanya kering dan ingus berwarna bening dan cair. Jika batuk dan pilek karena alergi, sebaiknya Mama menjauhkan si Kecil dari penyebab alerginya. Namun jika batuk basah dan ingus berwarna kekuningan atau hijau, bisa jadi si Kecil mengalami infeksi bakteri. Untuk mengatasinya, Mama perlu ke dokter.
Cara Mengatasi Batuk Pilek Bayi Tanpa Obat-obatan
Untuk mengatasi batuk pilek pada bayi di bawah 6 bulan, beberapa hal ini bisa Mama lakukan:
- Jemur bayi di sinar matahari pagi sebelum jam 09.00. Menjemur bayi di sinar matahari pagi terbukti mampu melemahkan virus dan bakteri, memberikan rasa hangat yang nyaman pada tubuh bayi serta mengencerkan lendir dalam saluran pernapasan. Pastikan bayi tidak terkena sinar matahari langsung.
- Berikan asupan ASI secara intens karena ASI dapat memperkuat imunitas bayi sehingga menekan risiko terjadinya infeksi.
- Untuk melegakan tenggorokan dan hidung tersumbat, Mama bisa memposisikan bayi telungkup menghadap uap air hangat sembari menepuk-nepuk lembut punggungnya.
- Susui bayi langsung dari payudara, bukan dari botol susu atau pipet. Dengan menyusui langsung dari payudara, tuba eustachius pada saluran nasofaring yang terhubung dengan telinga akan tertutup sehingga mengurangi risiko infeksi THT.
Sambil memantau perkembangan penyakitnya, Mama bisa melakukan cara-cara di atas terlebih dahulu. Jika batuk pilek pada bayi Mama terus berlangsung lebih dari 3 hari, konsultasikan pada dokter anak agar dapat ditangani dengan tepat.
Semoga si kecil lekas sembuh ya, Ma!
Baca Juga:
- 5 Merek Obat Batuk Bayi yang Aman dan Berkhasiat Menyembuhkan
- 7 Obat Alami Redakan Batuk untuk Ibu Menyusui
- Begini Cara Bedakan Batuk Pilek Biasa dan Alergi pada Batita