Manusia memerlukan air untuk bertahan hidup. Tak hanya untuk urusan fungsional seperti mandi atau mencuci pakaian, yang tak kalah penting manusia membutuhkan air untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
Orang dewasa dianjurkan mengonsumsi air sebanyak minimal 2 liter per hari. Tetapi, nyatanya konsumsi air yang menyehatkan bagi tubuh ini tidak bisa sembarangan, terutama bagi bayi. Ada takaran yang harus ditaati agar bayi tidak mengalami keracunan air. Yuk, simak bareng Popmama.com.
Pedoman Takaran Konsumsi Air untuk Bayi
Freepik
Agar tidak salah kaprah, berikut pedoman takaran konsumsi air untuk bayi dan balita:
Bayi 0-6 bulan: Hanya boleh mengonsumsi ASI atau susu formula. Tidak ada air mineral biasa yang diberikan.
Bayi 6-12 bulan: ASI, susu formula atau jus sebanyak 120-170 mL dan tidak lebih dari 230 mL air dalam sehari
Balita: Sertakan campuran minuman rendah gula dalam makanan balita bersama dengan air. Juga termasuk buah-buahan dan sayuran segar yang kadar airnya tinggi
Editors' Pick
Apa itu Keracunan Air?
Freepik/Rawpixel.com
Mungkin terdengar tak biasa, tapi kenyataannya air pun bisa meracuni bayi. Kasus keracunan air memang tergolong jarang terjadi, tetapi karena ketidaktahuan inilah yang bisa mengakibatkan orangtua salah dalam memberi minum bayinya.
Banyak orangtua tidak menyadari bahwa air yang digunakan untuk mencampur susu formula juga diperhitungkan sebagai asupan air harian bayi. Jika jumlahnya berlebihan, bayi akan terlalu banyak minum dan tubuhnya tak dapat mengatasinya.
Penyebab Keracunan Air pada Bayi
Freepik.com/Wavebreakmedia
Air bukanlah cairan yang membahayakan sehingga sulit dipercaya jika dapat menimbulkan keracunan. Namun, kasus-kasus berikut ini dapat menyebabkan bayi sakit akibat terlalu banyak minum air:
Terlalu banyak mencampur susu formula dengan air
Susu formula bubuk perlu diencerkan dengan air sesuai takaran. Tetapi terkadang ada orangtua yang ingin menghemat penggunaan susu formula. Caranya adalah mengencerkan susu formula dengan takaran air yang lebih banyak dari seharusnya. Ketika bayi meminumnya, kadar natrium dalam darahnya akan larut. Akibatnya adalah ketidakseimbangan elektrolit yang menyebabkan jaringan tubuh membengkak.
Memberi bayi minum cairan lain selain ASI dan susu formula
ASI dan susu formula adalah nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk menghidrasi tubuhnya. Mereka tidak membutuhkan konsumsi air tambahan sampai mulai makan makanan padat. Karena itu, hindari memberi bayi Mama sebotol air atau cairan lain kecuali disarankan dokter.
Memberi bayi minum air putih sebelum waktunya
Ketika melihat Mama atau orang dewasa lain minum, bayi Mama mungkin juga menginginkannya. Tetapi jangan menuruti keinginannya ya, Ma. Apalagi jika bayi Mama berusia di bawah 6 bulan karena tindakan sepele ini dapat membahayakannya. Bahkan ketika ia sudah mencapai usia 6 bulan, jaga asupan air hariannya sesuai takaran dalam jumlah kecil.
Gejala Keracunan Air pada Bayi
momjunction.com
Seperti yang disebutkan di atas, terlalu banyak air dalam makanan dan minuman bayi dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit. Air yang terlalu banyak dalam tubuh bayi akan melarutkan natrium sehingga menyebabkan perubahan aktivitas otak. Bahkan, bayi bisa mengalami kejang. Dalam kasus serius, keracunan air dapat menyebabkan bayi koma.
Untuk itu, Mama perlu jeli melihat gejalanya, antara lain:
Wajah bayi membengkak,
suhu tubuh di bawah 36° Celcius,
lebih rewel dari biasanya,
mengantuk yang tidak biasa.
Jika Mama menemui gejala-gejala di atas setelah bayi meminum air, baik sengaja maupun tak sengaja, segera bawa ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat dan jangan sampai terlambat ya, Ma!