Normalkah Bayi Menangis dalam Tidur? Cek Jawabannya, Yuk!
Apakah tangisan ini pertanda ia mengalami mimpi buruk ya?
7 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menangis merupakan cara bayi berkomunikasi dengan lingkungan di sekitarnya. Umumnya, tangisan bayi merupakan sinyal rasa lapar, haus, atau jika ia merasakan ketidaknyamanan.
Bayi menangis di malam hari adalah hal yang wajar. Hal ini akan terjadi beberapa bulan, sebagai penanda bahwa ia sedang lapar atau haus di tengah malam, atau pun ingin popoknya diganti. Tetapi seringkali tangisan bayi di malam hari bukanlah karena ketiga hal tersebut. Pernahkah Mama mendapatinya menangis, tampak gelisah tetapi tidak terbangun? Apakah ia sedang mengalami mimpi buruk, kesakitan atau adakah hal lain yang terjadi?
Berikut Popmama.com merangkum informasinya untuk Mama.
Nyatanya, Bayi Tidur Lebih Gelisah daripada Orang Dewasa
Bayi tidur dengan cara yang berbeda dengan orang dewasa. Orang dewasa tidur melalui siklus Rapid Eye Movement (REM) yang lebih ringan. Ketika otak lebih aktif, periode tidur pun jauh lebih dalam.
Siklus tidur orang dewasa berlangsung masing-masing sekitar 90 menit. Kita, orang dewasa, bahkan tidak merasakan perpindahan dari satu siklus ke siklus berikutnya. Kebalikannya dengan siklus yang dialami bayi. Satu siklus tidurnya berlangsung hanya sekitar 50-60 menit, yang berarti secara alami tidurnya lebih gelisah.
Karena sistem neurologis yang belum matan, saat bayi dalam siklus tidur REM yang lebih dangkal, mereka menjadi lebih waspada. Menyentak, mengejang bahkan menendang-nendang. Perpindahan siklus pun sangat terasa bagi mereka, sehingga mungkin mereka menangis atau merengek dalam tidurnya, kemudian kembali tertidur.
Editors' Pick
Pertanda Otak Sedang Sibuk Bekerja
Bayi memproses suara, pemandangan, pengalaman dan perasaan baru setiap hari. Ini adalah informasi-informasi baru yang diproses otak dan berusaha dipahami.
Karenanya, otak bekerja keras selama tidur untuk memproses semua ingatan dan informasi baru tersebut. Bisa jadi, otak bayi kewalahan menghadapinya. Akhirnya, selama proses neurologis ini berlangsung, bayi menangis atau merintih dalam tidurnya.