Orangtua Wajib Tahu, Bayi pun Bisa Alami Kelainan Tekanan Darah
Tekanan darah tinggi atau rendah bukan hanya penyakit yang diderita orang dewasa saja, lho
22 Februari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Problem kesehatan yang menyangkut tekanan darah, seperti tekanan darah rendah atau pun tinggi, biasanya diidap oleh orang dewasa. Entah itu karena gaya hidup yang buruk atau pun faktor genetik. Penyakit seputar tekanan darah nyatanya bisa diidap siapapun, termasuk bayi dan anak-anak. Bila tidak segera ditangani, masalah tekanan darah ini dapat mengakibatkan penyakit serius yang mempengaruhi metabolisme organ vital tubuh secara keseluruhan.
Berikut Popmama.com merangkum hal-hal penting yang perlu orangtua ketahui seputar tekanan darah bayi dan anak-anak, dilansir dari livestrong.com:
Apa itu Tekanan Darah?
Tekanan darah merupakan istilah yang merujuk pada kekuatan tekanan darah terhadap dinding arteri. Tekanan darah ditandai oleh dua indikator yang mewakili detak jantung yaitu sistolik dan diastolik.
Angka sistolik merupakan angka yang mewakili detak jantung. Angka diastolik merupakan angka yang mewakili otot jantung dalam posisi relaks di antara detak jantung. Angka tekanan darah ditulis dengan format tekanan sistolik di atas tekanan diastolik.
Tekanan Darah Bayi Normal
Ukuran tekanan darah bayi normal sangat berkaitan dengan berat badannya saat dilahirkan. Tekanan darah bayi yang normal bervariasi, tergantung usia dan aktivitasnya (sedang tidur, bangun, atau menangis).
Saat lahir, perkiraan tekanan darah normal bayi sehat berkisar di angka sistolik 61-79 dan diastolik 30-54. Pada usia 1 bulan, tekanan darah normalnya di angka sistolik 75-95 dan diastolik 37-55.
Pada usia 6 bulan, tekanan darah bayi normal di angka sistolik 79-107 dan diastolik 46-64. Sementara untuk bayi sehat berusia 1 tahun, tekanan darah sistoliknya adalah 83-105 dan diastolik 48-64.
Editors' Pick
Tekanan Darah Rendah Mengakibatkan Sindrom Kematian Bayi Mendadak
Sindrom kematian bayi mendadak atau sudden death infant syndrome (SIDS) biasanya dikaitkan dengan kesalahan fatal posisi tidur bayi yang tak sengaja tertelungkup. Namun, kondisi ini juga tidak lepas dari faktor tekanan darah yang rendah.
Di tahun 2008, para peneliti dari Monash University, Australia, menemukan bahwa bayi prematur memiliki tekanan darah rendah saat tidur selama enam bulan pertama, dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan. Sekitar 20 persen kasus SIDS dialami oleh bayi prematur. Para peneliti melaporkan, tekanan darah yang turun secara tiba-tiba dapat mengakibatkan sindrom kematian mendadak pada bayi ini.
Cara Mengukur Tekanan Darah Bayi dan Anak-anak
Tekanan darah bayi dapat diukur menggunakan stetoskop dan alat tensi. Lengan atas biasanya merupakan tempat yang baik untuk mengukur tekanan darah pada bayi, kecuali jika bayi memiliki jalur intravena atau kateter.
Perlu diingat, dalam membaca ukuran tekanan darah bayi harus menggunakan ukuran manset lengan tensimeter yang tepat, khusus untuk ukuran lengan bayi. Menggunakan ukuran manset lengan tensimeter yang salah dapat mempengaruhi hasil pembacaan. Manset lengan tensimeter yang kebesaran dapat menyebabkan penurunan akurasi, sementara manset yang terlalu kecil dan ketat akan membuat angka tensi meningkat secara signifikan sehingga hasilnya tidak akurat.
Jenis Gangguan Tekanan Darah pada Bayi dan Anak-anak
Seperti orang dewasa, tekanan darah bayi bisa mengalami masalah-masalah berikut ini:
- Hipotensi atau tekanan darah rendah pada bayi dapat disebabkan karena masalah jantung, infeksi dalam darah dan kehilangan darah dalam jumlah banyak. Bayi dengan berat badan rendah dan prematur berisiko mengalami tekanan darah rendah.
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi lebih banyak diidap anak yang lebih besar hingga usia remaja. Kondisi ini merupakan kondisi sekunder yang disebabkan karena penyakit ginjal atau jantung.
Gejala dan Penyebab Tekanan Darah Abnormal pada Bayi
Bayi dan anak-anak yang mengalami gangguan tekanan darah ini bisa disebabkan karena berbagai faktor, antara lain:
- Kelainan hormon,
- kesehatan jantung,
- pembuluh darah,
- kesehatan ginjal yang terganggu.
Gangguan tekanan darah bisa ditunjukan dengan gejala sebagai berikut:
- Sesak napas,
- berkeringat,
- gelisah,
- pucat,
- muntah,
- kejang.
Jika gejala itu muncul, segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan diagnosis yang tepat seputar tekanan darahnya dan kemungkinan adanya penyakit yang memicu gejala tersebut. Stay safe ya, Ma.
Baca juga:
- Ibu Hamil Harus Tahu, Ini 7 Penyebab Cacat Jantung Bawaan pada Bayi
- 5 Gejala Serangan Jantung Bisa Terjadi pada Anak
- 7 Kebiasaan Sederhana untuk Meningkatkan Kesehatan Jantung Anak