Begini Hubungan Antara Tidur Berkualitas dan Kemampuan Bayi Bicara
Pasti Mama baru tahu bahwa ada hubungannya kemampuan berbahasa pada bayi dengan pola tidurnya
9 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidur merupakan salah satu bagian penting dalam kesehatan manusia. Gangguan tidur dapat berdampak pada perkembangan otak dan mempengaruhi emosional seseorang.
Lebih jauh lagi, tahukah Mama, hormon pertumbuhan bekerja maksimal dengan aktif di saat bayi dan anak-anak sedang tidur. Untuk itulah, masalah tidur ini menjadi hal yang harus diperhatikan dengan baik oleh orangtua jika ingin si Kecil dapat bertumbuhkembang dengan baik. Bahkan, tidur bisa membantu bayi mama belajar bicara. Ini ulasannya.
Bayi yang Tidur dengan Baik dan Tidak, Apa Pengaruhnya terhadap Pelajaran Berbahasa?
Dilansir dari healthcentral.com, sebuah studi di tahun 2017 yang dipublikasikan di jurnal Brain & Language menemukan adanya keterkaitan antara tidur terhadap kemampuan belajar berbahasa pada bayi. Penelitian ini membagi 37 orang bayi ke dalam dua grup, yaitu grup dengan bayi yang tidur siang dan yang tidak.
Grup bayi yang tidur siang diperdengarkan beberapa kata selama tujuh menit yang diputar 30 menit sebelum jam tidur dimulai. Aktivitas tidur bayi dalam grup ini dimonitor hingga mereka terbangun dengan sendirinya.
Grup bayi yang tidak tidur siang juga diperdengarkan beberapa kata selama tujuh menit. Tetapi mereka tidak dibiarkan tidur siang setelahnya, melainkan diajak bermain dengan durasi yang sama lamanya dengan bayi yang tidur siang.
Hasilnya, bayi yang tidur siang lebih baik mengingat kata-kata yang dipaparkan ketimbang bayi yang tidak tidur.
Editors' Pick
Manfaat Tidur Berkualitas terhadap Perkembangan Berbahasa
Penelitian menemukan bahwa bayi yang tidur siang lebih baik menyerap dan mengingat kata-kata ketimbang yang tidak mendapatkan tidur siang berkualitas.
Penelitian di tahun 2015 pun menemukan bahwa bayi berusia sembilan hingga 16 bulan yang dibiasakan tidur siang ternyata lebih baik kemampuan berbahasanya, ketimbang yang tidak dibiasakan tidur siang.
Mereka lebih mampu memahami makna kata karena efek tidur pada bayi memungkinkan retensi kata dan pengaturan memori baru di otak.
Pentingnya Tidur Berkualitas di Masa Kanak-kanak
Bukan tanpa alasan orangtua kita sejak zaman dulu menyuruh kita tidur siang, meski hanya singkat.
Peran tidur sangat penting dalam perkembangan anak, menurut jurnal Sleep yang diterbitkan di tahun 2007. Durasi tidur pendek dalam tiga tahun pertama kehidupan dikaitkan dengan hiperaktif dan kinerja kognitif yang lebih rendah pada tes perkembangan di usia enam tahun.
Dengan kata lain, kurang tidur atau tidur yang tidak berkualitas berdampak negatif jangka panjang dalam perkembangan otak anak.
Kekuatan Tidur Singkat yang Tak Boleh Disepelekan
Di tahun 2015 dan 2017 terdapat studi yang menarik tentang durasi waktu tidur. Selama ini para orangtua menganggap, bayi dan anak-anak perlu tidur siang cukup lama, mungkin sekitar dua jam per harinya. Tetapi hasil studi ternyata berbeda. Kemampuan otak bayi lebih baik setelah ia tidur siang hanya dalam durasi 45 menit. Studi terakhir menyebutkan bahwa durasi tidur siang bayi dan anak-anak rata-rata hanya 64 menit saja.
Di usia tiga bulan, sebagian besar bayi dapat tidur sekitar enam jam di malam hari dan lebih sering terjaga di siang hari. Membiasakan bayi untuk memiliki tidur yang berkualitas dapat dimulai dengan rutinitas tidur siang di tempat, jam dan durasi tidur yang sama. Rutinitas ini dapat membentuk konsistensi sehingga niscaya bayi dapat tidur siang dan malam dengan baik.
Semoga informasi ini memberikan pengetahuan baru ya, Ma.
Baca juga:
- Energi Tersalurkan, 4 Latihan Fisik ini Bikin Tidur Bayi Lebih Nyenyak
- Tanda Anak Mama Sudah Siap Berhenti Tidur Siang
- Kenapan Kaki Bayi Menendang-nendang saat Tidur? Ini Jawabannya!